Percepat Swasembada Gula, SGN Tandatangani Kerjasama Budidaya dengan Perhutani
JATIMPEDIA, Semarang – Dalam rangka mendukung percepatan program swasembada gula nasional serta penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Budidaya Tebu dengan Perum Perhutani. Penandatanganan dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025 di Semarang.
Acara ini dihadiri oleh Direktur SDM & TI PT SGN, Affan Safiq; General Manager dari lima pabrik gula yang terlibat dalam kerja sama, yaitu PG Soedhono, PG Sragi, PG Rendeng, PG Mojo, dan PG Pagottan. Dari pihak Perhutani hadir Direktur Operasi Natalas Anis Harjanto, Kadiv Multi Usaha Kehutanan Errik Alberto, Kepala Departemen Agroforestry Asep Setiawan, serta Kepala Divisi Regional Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kerja sama antara SGN dan Perum Perhutani sebenarnya telah dimulai sejak akhir 2023. Pada kesempatan ini, kedua belah pihak menyepakati pemanfaatan lahan hutan milik Perhutani seluas total 506,19 hektare untuk budidaya tebu. Rinciannya, 402,68 hektare berlokasi di Divisi Regional Jawa Tengah dan 103,51 hektare di Jawa Timur. Masa kerja sama ditetapkan selama lima tahun, hingga tahun 2030.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi ekstensifikasi dan intensifikasi lahan tebu, mengingat Indonesia masih membutuhkan tambahan sekitar 500.000 hektare lahan guna mencapai target swasembada gula untuk konsumsi dan industri.
Selain lahan yang telah disepakati, saat ini juga sedang diproses kerja sama tambahan atas lahan seluas 220,09 hektare, yang sudah melalui survei teknis dan dinyatakan layak tanpa hambatan sosial. Selain itu, terdapat potensi pengembangan melalui program Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) di lahan seluas 3.131 hektare, terdiri dari 500 hektare yang sedang diajukan bersama Inhutani V dan 2.631 hektare dalam proses penyusunan skema kerja sama dengan Perhutani.
Direktur SDM & TI PT SGN, Affan Safiq, menegaskan pentingnya kolaborasi ini dalam sambutannya:
“Sinergi dan kolaborasi strategis dengan Perhutani merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kemandirian pangan nasional. Optimalisasi pemanfaatan lahan hutan untuk budidaya tebu diharapkan dapat meningkatkan pasokan bahan baku ke pabrik gula SGN, sekaligus berkontribusi terhadap kenaikan produksi gula nasional.”
Lebih lanjut, ia menyampaikan optimisme terhadap keberlanjutan program swasembada gula:
“Dengan dukungan penuh dari Holding Perkebunan Nusantara, kita optimis dapat menjaga konsistensi dan keberlanjutan program ini. Ini adalah bagian dari kontribusi nyata kami dalam mewujudkan ketahanan pangan Indonesia, sejalan dengan arahan Presiden RI.”
Penandatanganan PKS ini menjadi pijakan penting dalam perjalanan menuju kemandirian pangan nasional berbasis tebu yang berkelanjutan dan berdampak luas bagi masyarakat serta industri gula nasional. (eka)