Percepat Digitalisasi UMKM, Pemkot Batu Gandeng Bukalapak

Batu, JP – Pemerintah Kota Batu menggandeng Grab, Emtek dan Bukalapak untuk mempercepat digitalisasi Usaha Mikro Kecil Kecil Menengah (UMKM) dan sektor pariwisata di wilayah setempat yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU).

Kerja sama yang ditandatangani masing-masing perwakilan tersebut juga menghadirkan fitur “Pesan Sekaligus” dan “Ambil Sendiri” untuk pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Alun-alun Kota Batu

Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko dalam rilis yang diterima di Malang, Sabtu, menyambut positif sinergi dengan Grab, Emtek dan Bukalapak tersebut.

“Kota Batu merupakan kota kecil yang memiliki potensi pariwisata dan industri kreatif yang besar. Hal ini sejalan dengan program pemkot dalam mendigitalisasi pelaku UMKM serta memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing di masa pemulihan pandemi COVID-19,” kata Dewanti.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya menyambut baik hadirnya program akselerator Kota Masa Depan di Malang Raya yang dapat mempercepat terwujudnya UMKM lokal berdaya saing sekaligus menggali potensi para pelaku UMKM lebih dalam, sehingga mampu berkembang dan dikenal hingga ke kancah internasional.

Director of East Indonesia, Grab Indonesia Halim Wijaya menyampaikan Program #KotaMasaDepan merupakan komitmen konkret Grab bersama Emtek dan Bukalapak untuk terus mendorong lebih banyak lagi pelaku UMKM terdigitalisasi agar dapat merasakan manfaat kehadiran dari ekonomi digital.

Baca Juga  Perkuat Kekompakan, Karyawan PT Smelting Gathering Ikuti Outbond

“Semoga program ini bisa menjadi wadah bagi UMKM di Kota Batu dan Malang Raya untuk naik kelas dan bersaing sehat, sehingga roda perekonomian daerah terus berjalan dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru. Kami percaya keberadaan kota Tier-2 dan Tier-3 dapat berkembang pesat asalkan diberikan kesempatan yang sama,” ujarnya.

Selain memberikan dukungan bagi sarana dan prasarana di Alun-Alun Kota Batu, Grab Indonesia juga menguji coba fitur “Pesan Sekaligus” dan “Ambil Sendiri” untuk para UMKM yang berjualan di area alun-alun.

Dengan memanfaatkan fitur ini, pengguna dapat membeli produk maupun makanan dan minuman di area alun-alun hanya dengan satu kali pemesanan. Sementara fitur “Ambil Sendiri” memungkinkan pengguna untuk memesan melalui aplikasi dan mengambil barang maupun makanan dan minuman langsung ke lokasi.

Selain di Kota Batu, Program Kota Masa Depan juga berjalan di Kota Malang, dimana seratus UMKM lokal binaan dari Pemkot dan Pemkab Malang juga diberikan pelatihan. Mengambil ‘Scaling Up Small Business: Menembus Pasar dan Digitalisasi’, pelatihan ini memberikan pembekalan terkait pemasaran digital untuk meningkatkan skala usaha UMKM.

Baca Juga  BNI dan Mastercard Tawarkan Kartu Kredit untuk Gen Z

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko dalam sambutan pembukaan pelatihan mengatakan penggunaan teknologi digital di Kota Malang menempati peringkat ke-20 secara nasional, sehingga ini langkah yang tepat untuk mengembangkan Teknologi Digital Marketing di Kota Malang.

Selain memberikan akses digitalisasi dan pelatihan, program Kota Masa Depan juga memberikan tambahan manfaat bagi para peserta akselerator dengan memberikan media promosi berupa banner khusus di halaman utama aplikasi GrabFood di area Malang Raya agar produk-produk UMKM yang tergabung dalam program Kota Masa Depan lebih dikenal oleh masyarakat.

Sementara itu, Managing Director PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk, Sutanto Hartono menyatakan melihat respons positif dan antusiasme masyarakat terhadap program Emtek yang berkolaborasi dengan Grab dan Bukalapak, membangkitkan optimisme bahwa program Kota Masa Depan dapat menjadi katalis menuju pertumbuhan perekonomian Indonesia berbasis digital yang semakin inklusif.

Baca Juga  APBD Defisit, 3 Proyek Pemkot Batu Terpaksa Ditunda

“Melalui ekosistem digital Emtek, kami berkomitmen penuh untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM  dan berharap semakin banyak lagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM agar mengambil kesempatan untuk berkolaborasi dan bertumbuh bersama,” katanya.

Presiden Bukalapak Teddy Oetomo mengatakan Bukalapak terus fokus dalam mendukung pemerataan digitalisasi usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Saat ini, tercatat sekitar 70 persen transaksi yang terjadi di Bukalapak berasal dari kota tier 2. Ini menjadi bukti bahwa potensi dari para pelaku usaha di kota-kota kecil berhasil difasilitasi dan dioptimalkan oleh Bukalapak melalui platform yang inovatif serta berbagai program pelatihan rutin.

“Semoga melalui kolaborasi Kota Masa Depan bersama dengan Grab dan Emtek ini, kami dapat memperluas dampak kami terhadap para UMKM di daerah kecil, sehingga sejalan dengan visi kami, yaitu mewujudkan ekonomi yang adil bagi semua,” kata dia.

Program Kota Masa Depan juga memberikan pelatihan daring gratis yang dimulai sejak awal September berupa webinar dan akses e-Learning bagi seluruh peserta UMKM. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *