Penyaluran LPG 3 Kg Lewat Pengecer Diperketat, Pertamina Pastikan Pasokan Aman Hingga Akhir Tahun

JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperketat distribusi LPG subsidi 3 kilogram demi memastikan penyaluran lebih tepat sasaran. Instruksi terbaru dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) menyebutkan bahwa alokasi LPG subsidi yang disalurkan melalui pengecer dibatasi maksimal hanya 10% dari total alokasi untuk setiap pangkalan resmi.

Kebijakan ini diambil sebagai langkah konkret untuk meminimalkan penyalahgunaan subsidi serta memastikan setiap tabung LPG 3 kg benar-benar diterima oleh rumah tangga yang berhak.

Sebelumnya, verifikasi data penerima subsidi dilakukan melalui pencocokan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Kini, pemerintah menambahkan lapisan pengawasan dengan membatasi peran pengecer yang selama ini kerap menjadi celah penyimpangan.

Pembatasan ini bukan hanya soal distribusi, tapi soal keadilan dan keberlanjutan subsidi negara. Kami ingin memastikan bahwa setiap transaksi LPG subsidi sampai langsung ke rumah tangga yang membutuhkan,” ujar Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus di Surabaya, Rabu (6/8/2025).

Baca Juga  Pendaftar BBM Subsidi Tembus 50 Ribu Kendaraan dalam Empat Hari

Kondisi ini berpotensi membuat sebagian masyarakat yang terbiasa membeli dari pengecer mengalami kendala. Namun, untuk mengantisipasi hal tersebut, Pertamina telah menyiapkan akses informasi daring berupa tautan khusus yang memungkinkan masyarakat mencari pangkalan resmi terdekat dari tempat tinggal mereka.

Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa sepanjang semester pertama tahun 2025, distribusi LPG subsidi di wilayah Jawa Timur sudah mencapai sekitar 50?’60% dari kuota tahunan. Penyaluran ini banyak dipengaruhi oleh momentum hari raya besar yang jatuh pada paruh pertama tahun. Sementara untuk semester kedua, konsumsi LPG diperkirakan lebih landai karena sedikitnya hari libur nasional maupun long weekend.

Pertamina memproyeksikan bahwa kebutuhan LPG 3 kg pada semester kedua akan relatif stabil. Ini turut dipengaruhi oleh faktor musiman seperti datangnya musim hujan, masa panen, serta aktivitas wisata yang lebih sepi dibanding semester awal. Situasi ini dinilai cukup kondusif untuk menjaga sisa kuota tetap aman hingga akhir tahun, termasuk menghadapi periode Natal, Tahun Baru, dan libur sekolah.

Baca Juga  PEP Cepu Field Raih Penghargaan Internasional INTARG 2024

Dalam hal pengawasan, pemerintah bersama Satgas Pangan terus mengintensifkan pemantauan terhadap praktik penyalahgunaan, termasuk pengoplosan LPG subsidi. Temuan sering kali berasal dari pembelian berulang menggunakan NIK yang sama oleh pihak yang tidak terdaftar sebagai pengecer resmi. Kasus seperti ini menjadi indikasi kuat terjadinya praktik pengoplosan tabung subsidi ke tabung ukuran lebih besar.

Ahad Rahedi mengimbau masyarakat agar selalu membeli LPG 3 kg hanya di pangkalan resmi Pertamina. Pasalnya, secara fisik tabung oplosan dan asli sulit dibedakan, namun kandungan dan keamanannya sangat berbeda. LPG oplosan berisiko membahayakan keselamatan pengguna karena tidak memenuhi standar pengisian dan distribusi resmi.

Pertamina menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah pengaturan alokasi secara menyeluruh. Dengan telah memasuki bulan Agustus, pihaknya akan mengelola sisa kuota LPG secara cermat agar mencukupi hingga akhir tahun. Komitmen ini diambil demi menjamin subsidi energi tepat guna, efisien, dan melindungi masyarakat berpenghasilan rendah dari gangguan pasokan energi. (eka)