Pemkab Pacitan Dapat Kiriman 28.750 Dosis Vaksin PMK
JATIMPEDIA, Pacitan – Pemerintah Kabupaten Pacitan kembali menerima bantuan vaksin untuk penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sebanyak 28.750 dosis dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
“Alhamdulillah, Pacitan kembali mendapat dukungan vaksin dari Kementerian Pertanian dan Pemprov Jatim dengan total 28.750 dosis,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pacitan Sugeng Santoso dikonfirmasi melalui telepon, Jumat.
Sugeng menjelaskan bahwa vaksin yang diterima terdiri atas dua merek, yakni Phtovaks sebanyak 17.500 dosis dari Kementerian Pertanian dan Bioathogen sebanyak 11.250 dosis dari anggaran APBD Provinsi Jawa Timur.
Jumlah ini melebihi target awal yang ditetapkan sebesar 20.000 dosis.
“Meski dua merek berbeda, keduanya tetap diperuntukkan sebagai vaksin PMK,” katanya.
Ia menambahkan vaksinasi akan dilakukan berbasis wilayah sesuai arahan pemerintah pusat dan provinsi.
Program ini tidak hanya ditujukan bagi sapi, tetapi juga ternak lain seperti kambing dan domba yang dalam kondisi sehat.
“Hewan yang sehat akan divaksin, sementara yang sakit akan diberikan pengobatan dan penanganan khusus,” jelasnya.
DKPP Pacitan telah mengumpulkan petugas vaksinator di kantor DKPP Pacitan, Jalan Dewi Sartika, untuk mendapatkan arahan sebelum pelaksanaan vaksinasi di lapangan.
Sebelumnya, Pemkab Pacitan telah menuntaskan vaksinasi terhadap 7 ribu dosis vaksin PMK, yang diberikan kepada sekitar 9 ribu ekor ternak, termasuk sapi dan kambing.
Sugeng menargetkan 80 persen dari populasi ternak di Pacitan dapat divaksin. Sebelum wabah PMK, populasi sapi di daerah ini mencapai 59 ribu ekor.
“Program vaksinasi akan berlanjut pada Maret, dengan tambahan dosis dari Pemprov Jatim dan Kementerian Pertanian. Sementara itu, anggaran APBD akan diarahkan untuk pengobatan dan dukungan bagi peternak,” ungkapnya.
Salah satu peternak di Pacitan, Jarwanto, mengungkapkan bahwa sapi miliknya telah menerima vaksin saat program pertama digulirkan.
“Januari kemarin sapi saya sudah divaksin, tapi memang belum semua merata. Semoga ada tambahan vaksin lagi agar semua ternak bisa mendapatkan perlindungan,” ujarnya. (sat)