Pembangunan IKN Dorong Pertumbuhan Kinerja Pelabuhan Tanjung Perak
JATIMPEDIA, Surabaya – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) berdampak positif pada kegiatan logistik. Ini dibuktikan kinerja Pelabuhan Tanjung Perak tumbuh 14,8 persen sepanjang semester I-2024.
“Hal tersebut dipengaruhi dari adanya arus kunjungan kapal penumpang dan Ro-Ro serta arus barang yang terus meningkat sampai semester I hingga mencapai 14 persen,” kata General Manager (GM) Kalimas dan Gapura Surya Nusantara (GSN) PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 3 Sub Regional Jawa, Ana Adiliya Surabaya, Selasa.
Disebutkan, terdapat peningkatan volume pengiriman logistik untuk kebutuhan ke IKN Balikpapan seperti pada Rabu (7/8) dan Kamis (8/8) yaitu pemuatan transportasi umum sebanyak 70 unit bus pariwisata yang dikirim ke Pelabuhan Semayang Balikpapan melalui Pelabuhan Tanjung Perak.
Berdasarkan tren volume arus kapal dan barang tujuan Balikpapan, jumlah muatan kapal RoRo menuju Pelabuhan Semayang Balikpapan meningkat dari Januari hingga Juni 2024 mencapai 14,8 persen atau sebesar 5.363 ton per meter kubik dibandingkan tahun lalu sebesar 4.360 ton per meter kubik di periode sama.
Ia menjelaskan rata-rata peningkatan kapal Ro-Ro per tahun mencapai 17 persen sehingga secara umum mengalami peningkatan signifikan lantaran kapal Ro-Ro menjadi primadona bagi penumpang dan pelaku bisnis karena biaya lebih murah, efektif dan efisien.
“Karena selain murah juga memiliki kapasitas bagasi penumpang mencapai 40 kilogram,” ujarnya.
Dari data tersebut, menurut Ana, pembangunan IKN turut membawa dampak terhadap perekonomian Jawa Timur melalui peningkatan volume penumpang dan distribusi barang.
Sementara untuk mengatasi kenaikan volume arus barang dan kapal, Pelindo telah menyiapkan beberapa antisipasi sehingga pengiriman kendaraan dapat dilakukan dengan cepat dan tidak mengganggu kegiatan operasional.
Upaya ini seperti mempersiapkan fasilitas tambatan atau buffer area pada Lini II yang harus dipastikan sudah siap sesuai perencanaan serta kesiapan fasilitas ruang tunggu kendaraan (RTK) maksimal dua jam sebelum kapal sandar untuk mencegah antrean kapal.
Selain itu juga melakukan koordinasi dengan stakeholder terkait seperti Shipping Line, KSOP, tim Marines untuk kesiapan Pandu dan Tunda, dan mitigasi layanan POCC agar keberangkatan tepat waktu sehingga proses operasional berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Manajer PT Dharma Lautan Utama (PT DLU) Cabang Tanjung Perak Donny Surya mengatakan pihaknya telah menambah satu unit kapal KM.Dharma Ferry VII untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang.
“Sebelumnya hanya ada dua kapal yang melakukan perjalanan Surabaya-Balikpapan yaitu KM.Dharma Kencana V dan KM.Dharma Ferry V,” katanya. (eka)