Menko PMK Resmikan Program SALUT di Ponpes Al-Falah Ploso Kediri

JATIMPEDIA, Kediri – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mendorong santri bisa kuliah dari pondok pesantren.

“Pada era digitalisasi ini, maka perluasan akses pendidikan tinggi di pondok pesantren adalah bagian dari strategi pembangunan SDM unggul,” kata Pratikno, saat meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (SALUT) berbasis pesantren, di Pondok Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al-Falah Ploso, Kabupaten Kediri, pada Minggu (13/7/2025).

Menurutnya, sejak menjabat sebagai Menko PMK, ia melihat pentingnya mengembangkan digitalisasi dalam dunia pendidikan. Di sisi lain, Universitas Terbuka (UT) memiliki peran strategis untuk menjangkau komunitas yang selama ini memiliki keterbatasan akses melalui pembelajaran digital, termasuk akses untuk para santri di lingkungan pondok pesantren.

Baca Juga  Bogasari Bantu Pengembangan SMK Pusat Keunggulan

“Kami melihat UT bisa berperan lebih baik, dan optimal menjalankan pembelajaran digital. Oleh karena itu, rektor UT waktu itu terpaksa kami ‘culik’ untuk menjadi deputi di Kemenko PMK,” katanya.

Ia menyebutkan, Prof. Ojat Darojat, mantan Rektor Universitas Terbuka, kini menjadi Deputi di Kemenko PMK yang membidangi peningkatan kualitas pendidikan. Ia ditunjuk langsung oleh Menko PMK untuk memastikan akses pendidikan tinggi bisa menjangkau lebih luas, khususnya bagi komunitas yang selama ini menghadapi keterbatasan akses, seperti para santri.

Oleh karena itu, Kemenko PMK bersama dengan kementerian dan lembaga terkait saat ini sedang berupaya memastikan perguruan tinggi hadir memberikan layanan pendidikan tinggi yang lebih dekat dengan masyarakat, termasuk kepada para santri.

Baca Juga  Pemkab Kediri Bagikan Bantuan Pertanian di Lima Lokasi

“Kami pastikan, bagaimana perguruan tinggi bisa hadir memberikan pelayanan pendidikan yang lebih dekat kepada seluruh anak bangsa yang mengalami keterbatasan untuk keluar meninggalkan pesantren. Maka dibuat lebih mendekat dengan adanya Program SALUT, dengan catatan mohon betul dijaga kualitasnya,” katanya.

Ia berharap, keberadaan SALUT menjadi solusi konkret, agar para santri dan pengasuh pondok dapat mengakses pendidikan tinggi dengan lebih mudah. Pihaknya berharap, para santri bisa memanfaatkan ini dengan sebaik-baiknya.

“Bagi para pengasuh, kami dorong untuk turut mengawal, agar SDM unggul bisa terus ditingkatkan, sehat secara fisik, moral, mental, dan juga semakin terdidik, semakin kompeten. Apalagi, melalui UT dan dipermudah melalui SALUT yang kita buka pada siang hari ini,” kata Pratikno.

Baca Juga  Pj. Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Manfaatkan Cek Kesehatan Gratis

Lebih lanjut, pada agenda ini juga dilakukan peresmian SALUT di enam titik layanan baru, yakni SALUT Anak Bangsa di Kabupaten Nganjuk, SALUT Bina Insan Cendikia di Kabupaten Tulungagung, SALUT Nurul Haromain Pujon di Kabupaten Malang, serta tiga SALUT di Kabupaten Kediri: Lumanjada Darussalam, Lumanjada HQ, dan Lumanjada Assakur.

Bahkan, pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara UT Malang dan masing-masing pesantren sebagai penyelenggara SALUT, serta melihat penyerahan bantuan pendidikan bagi mahasiswa tahfiz 30 juz dari UT Malang. (sat)