Presiden Direktur Astra Internasional (ASII) Djony Bunarto Tjondro mengatakan, kinerja Grup sepanjang Kuartal III-2022 cukup baik, terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi. Kinerja bisnis pada sisa tahun ini diperkirakan akan tetap baik. Tercatat, pendapatan bersih konsolidasian Grup pada kuartal III-2022 sebesar Rp221,4 triliun, meningkat 32% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Namun, prospek bisnis ke depan dapat menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global,” ungkap Djony, seperti dikutip Investor Senin (31/10).

Baca Juga  Promo SUPER HERO Dapatkan Potongan Tenor dan Cashback, Buruan Cek Syaratnya di Sini

Laba bersih Grup, tanpa memperhitungkan keuntungan nilai wajar atas investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), mencapai Rp22,2 triliun, 49% lebih tinggi dari kuartal III -2021. Sedangkan laba bersih per saham (tidak termasuk keuntungan nilai wajar atas investasi Grup di GoTo) adalah sebesar Rp550, 49% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 23% menjadi Rp6,8 triliun, mencerminkan volume penjualan yang lebih tinggi.  Dengan mencatatkan penjualan mobil nasional meningkat 21% menjadi 758 ribu unit pada kuartal III-2022. Namun, penjualan sepeda motor secara nasional menurun 4% menjadi 3,6 juta unit pada periode yang sama.

Sedangkan laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 30% menjadi Rp4,4 triliun selama kuartal III-2022. Disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen,

Baca Juga  ALFI Berharap Pemerintahan Baru Bisa Buat Terobosan Logistik Murah

sebesar 23% menjadi Rp74,4 triliun. Untuk laba bersih divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi Grup meningkat 105% menjadi Rp9,5 triliun, terutama disebabkan peningkatan kontribusi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara, yang seluruhnya diuntungkan oleh harga komoditas yang lebih tinggi.

Pada laba bersih divisi agribisnis Grup menurun 17% menjadi Rp969 miliar, terutama disebabkan produksi minyak kelapa sawit yang lebih rendah. Ditambah lagi, divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatat peningkatan laba bersih dari Rp98 miliar pada Kuartal IIItahun lalu, menjadi sebesar Rp386 miliar, terutama disebabkan peningkatan kinerja dari bisnis jalan tol.

Sementara itu, divisi teknologi informasi Grup, diwakili oleh PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan, mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi yaitu sebesar Rp49 miliar, dibandingkan dengan Rp28 miliar pada periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan marjin usaha.

Baca Juga  Semester I, Astra International Serap Belanja Modal Rp 12,3 Triliun

Untuk divisi properti Grup, melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17% menjadi Rp109 miliar dibandingkan dengan Kuartal III-2021, terutama karena laba bersih yang lebih rendah dari pengembangan residensial Anandamaya Residences yang berasal dari beberapa unit terakhir yang tersisa.

Astra International mencatatkan nilai aset bersih per saham pada 30 September 2022 sebesar Rp 4.674. Angka itu 10% lebih tinggi dibandingkan pada 31 Desember 2021.

Sedangkan kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp37,1 triliun pada 30 September 2022, dibandingkan dengan Rp30,7 triliun pada akhir tahun 2021. Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup mencapai Rp41,5 triliun pada 30 September 2022 dibandingkan dengan Rp39,2 triliun pada akhir tahun 2021. (raf)