Kemenkes Ajak Muslimat Wujudkan Indonesia Emas 2045

JATIMPEDIA, Surabaya – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengajak Muslimat NU bersinergi untuk memberikan edukasi pentingnya tindakan pencegahan dari pada pengobatan. Sinergi tersebut, dituangkan melalui penandatanganan kerjasama, dalam upaya mendukung program Pemerintah, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Ketua Umum PP MuslimatNU Khofifah Indar Parawansa, dalam rangkaian Kongres XVIII MuslimatNU. “Kita membutuhkan teman-teman di Muslimat NU itu bisa melakukan pendidikan dan kegiatan preventif di keluarga,” ujarnya, Jumat (14/5/2025). “Karena yang penting buat kuta adalah menjaga masyarakat sehat jangan sampai sakit.”

Menurut Menkes, yang bisa menjaga masyarakat untuk tetap sehat dalam lingkup keluarga adalah sosok seorang Ibu. Bahkan tidak dibayar pemerintah, sosok Ibu menjalankannya sebagai kewajiban. “Gak dibayar pemerintah, bekerja dengan sepenuh hati, penuh dedikasi, nggak disuruh juga lakukan tugasnya, itu adalah ibu ibu. Nah ibu ibu yang paling banyak itu ada di Muslimat NU,” katanya.

Baca Juga  Khofifah Dorong Pisang Cavendish Lumajang Tembus Pasar Ekspor

Untuk sektor kesehatan, Ketum Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, sedianya MuslimatNU telah memiliki total 111 Rumah Sakit, Klinik Utama dan Klinik Pratama. “Yayasan Kesejahteraan Muslimat NU yang menangani Rumah Sakit, Klinik Pratama, Klinik Utama dan juga Klinik Hemodialisis,” ujarnya.

Lebih lanjut Khofifah menuturkan, YKM merupakan bagian dari layanan Muslimat di bidang kesehatan, yang dilahirkan dari Kongres tahun 1953. Antara lain Rumah Sakit Siti Hajar, berawal dari BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak). “Kemudian RSIA (Rumah Sakit Ibu dan Anak), kemudian rumah sakit umum dan seterusnya. Sampai tanggal 2 Januari kemarin, saya juga masih meresmikan RSIA Sayang Ibu Muslimat NU Kota Tasik,” ucapnya.

Baca Juga  Jelang Presidensi G20, Ketua Dekranasda Jatim Arumi Ajak Bela dan Beli Produk Pelaku UMKM

Artinya, kata Khofifah, perjalanan layanan kesehatan oleh Muslimat NU, baik secara institusional maupun layanan secara publik, seperti kerjasama dengan lembaga dalam dan luar negeri telah dilakukan.

“Terutama untuk PHBS-nya, program yang mengajarkan kepada masyarakat bagaimana pola hidup bersih dan sehat. Kita juga mendapatkan banyak kemitraan dengan lembaga-lembaga luar negeri untuk program-program imunisasi,” katanya.(ind)