KAI Sediakan KA Tawangalun, Malang – Ketapang dengan Tarif Terjangkau
JATIMPEDIA, Malang – KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub menghadirkan sejumlah KA Public Service Obligation (PSO) jarak jauh dengan tarif yang terjangkau di berbagai rute di Pulau Jawa. Di wilayah Malang, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 8 Surabaya KA menyediakan KA bersubsidi yang beroperasi setiap hari, yakni KA Tawangalun relasi Malang Kotalama – Ketapang, dengan tarif Rp 62.000.
Manager Humas KAI Daop 8, Luqman Arif mengatakan, pelayanan KA PSO ini sebagai bentuk pelayanan publik yang sejalan dengan Asta Cita. Selama tahun 2024 total pelanggan KA Tawangalun tercatat 193.201 pelanggan. Sementara itu, selama Januari 2025, jumlah pelanggan KA Tawangalun tercatat 16.487 pelanggan.
“Jumlah ini meningkat 111 pelanggan dibanding periode Januari 2024 yang tercatat 16.376 pelanggan,” kata Luqman, Jumat (14/2/2025).
Dikatakannya, bahwa peningkatan volume pelanggan KA Tawangalun ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap layanan kereta ekonomi bersubsidi yang tetap memberikan kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan.
“Layanan KA PSO merupakan bagian dari upaya KAI dalam mendukung perekonomian rakyat dengan menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan ekonomis,” ujarnya.
Ia menyebut, kereta api ekonomi bersubsidi di Daop 8 Surabaya ini menghadirkan pilihan akses mobilitas yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan moda transportasi yang efisien dan hemat biaya, agar masyarakat dapat menikmati perjalanan yang berkualitas.
Dengan adanya KA PSO, masyarakat dari berbagai lapisan ekonomi dapat menikmati layanan transportasi yang andal dan nyaman. Keberadaan KA PSO diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah yang dilewati KA serta membuka peluang usaha bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Luqman menambahkan, dengan tarif yang lebih murah, pelajar, pekerja, dan pelaku usaha kecil menengah dapat bepergian dengan lebih hemat sehingga dapat mengalokasikan anggaran mereka untuk kebutuhan lain.
“Hadirnya kereta ekonomi yang berkualitas juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan transportasi massal yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya. (sat)