Januari 2025, Jatim Alami Deflasi 0,54 Persen Dipicu Diskon Tarif Listrik
JATIMPEDIA, Surabaya – Pada bulan Januari 2025, Provinsi Jawa Timur, mengalami deflasi bulan ke bulan (m-to-m) sebesar 0,54 persen. Deflasi utamanya dipicu oleh kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang memberikan andil negatif sebesar 1,13 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Propinsi Jawa Timur, Zulkipli, hari ini mengatakan, berakhirnya masa libur natal dan tahun baru menyebabkan beberapa komoditas yang sebelumnya mengalami perubahan harga mulai bergerak ke harga “normal”.
“Salah satunya komoditas telur ayam ras yang sebelumnya inflasi, kini mulai mengalami penurunan harga,” ujarnya.
Deflasi bulan ke bulan (m-to-m) kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga didorong oleh komoditas tarif listrik. Tarif Listrik menyumbang Deflasi 29,93% dengan andil 1,18%.
Beberapa komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami penurunan harga dan andil yang cukup tinggi terhadap deflasi, diantaranya Telur Ayam Ras Deflasi 2,74% dengan andil 0,03%, Bawang Merah deflasi 4,12% dengan andil 0,02%, Tomat Deflasi 8,66% dengan andil 0,02% dan Ketimun Deflasi 24,98% dengan andil 0,01%.
Pada Januari 2025 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Jawa Timur sebesar 1,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,53. “Inflasi tertinggi sebesar 1,72 persen terjadi di Banyuwangi dengan IHK sebesar 107,28 dan inflasi terendah terjadi di Kota Kediri sebesar 0,54 persen dengan IHK sebesar 105,53,” katanya.
Secara y-on-y, inflasi pada bulan Januari 2025 dipicu oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau & perawatan pribadi dan jasa lainnya. Komoditas utama penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan, daging ayam ras, minyak goreng, cabai rawit, dan beras. (eka)