Inflasi April 3 Persen, Apindo : Daya Beli Masyarakat Masih Sehat

JATIMPEDIA, Jakarta – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai kondisi inflasi tahunan sebesar 3% pada April 2024 masih sangat terkendali. Hal ini menjadi kabar menggembirakan di tengah tingginya kekhawatiran terhadap kenaikan harga pasar karena tekanan geopolitik.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) inflasi secara bulanan pada April 2024 mencapai 0,25% Sementara itu inflasi tahun ke tahun sebesar 3% dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19%. Tingkat inflasi bulanan pada April 2024 lebih rendah dari Maret 2024 dan April 2023.

Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani mengatakan dengan inflasi sebesar 3% pada April 2024 menunjukkan bahwa daya beli tetap sehat dan tidak memberikan dampak negatif terhadap daya beli masyarakat. Namun, pemerintah harus terus menjaga harga pasar agar tetap stabil khususnya untuk komoditas pangan pokok.

Baca Juga  Pemkab Banyuwangi Terus Dampingi dan Kembangkan UMKM

Terkendalinya inflasi tidak terlepas dari campur tangan pemerintah saat melakukan intervensi pasar yang gencar di April agar harga pasar lebih terkendali, khususnya terhadap harga kebutuhan bahan pangan pokok.

“Meski demikian, kami berharap pemerintah terus memantau perkembangan inflasi dan mempertahankan intervensi pasar hingga harga pasar, khususnya kebutuhan pangan pokok bisa terus turun ke level yang lebih affordable bagi masyarakat,” ucap Ketua Apindo, Shinta seperti dikutip Kamis (2/5/2024).

Dia berpendapat pemerintah belum bisa bernafas lega dan harus tetap waspada meskipun banyak komponen harga pasar terutama pangan pokok yang mengalami deflasi. Pasalnya, kondisi stabilitas nilai tukar, kenaikan suku bunga dan efek turunan eskalasi geopolitik lain dapat menciptakan resiko kenaikan inflasi di Mei serta bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga  BPS : Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III-2022 Ditopang Konsumsi Rumah Tangga

“Pada kenyataannya harga pangan pokok di pasar secara rata-rata masih jauh lebih tinggi kalau dibandingkan tahun lalu karena inflasi terus menerus yang beberapa bulan terakhir,” terang Ketua Umum Apindo.

Tingkat inflasi yang diciptakan tersebut belum terkoreksi dengan deflasi yang terjadi di April. Shinta mengatakan untuk depannya tingkat harga pasar di April berpotensi menciptakan penurunan daya beli masyarakat karena pasca April potensi kenaikan penerimaan seasonal masyarakat menjadi jauh lebih rendah sehingga daya beli dan daya tarik konsumsi terkoreksi ke level pra Ramadhan-Lebaran. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjaga harga pasar kedepannya perlu lebih affordable dari saat ini agar level daya beli masyarakat bisa terus suportif terhadap pertumbuhan.

Baca Juga  Livin' Coffiesta, Cara Bank Mandiri Manjakan Nasabahnya

“Setidaknya kebijakan-kebijakan intervensi pasar yang dilakukan untuk mengoreksi harga pasar saat ini dapat terus dilakukan hingga harga pasar menjadi lebih affordable atau ketika harga pasar terapresiasi karena faktor eksternal,” terang Shinta. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *