Indonesia Berpeluang Lampaui Thailand dalam Ekspor Mobil Berkat Investasi Merek Tiongkok
JATIMPEDIA, Jakarta – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melihat peluang bagi Indonesia untuk melampaui Thailand dalam hal ekspor mobil. Peluang ini semakin terbuka dengan masuknya merek-merek otomotif asal Tiongkok yang berencana membangun pabrik di Indonesia. Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa kehadiran merek-merek baru ini dapat mendorong peningkatan ekspor Indonesia dan memungkinkan negara ini mengungguli Thailand sebagai eksportir mobil utama di ASEAN.
Saat ini, Thailand masih menjadi pemimpin dalam ekspor mobil di kawasan. Sepanjang tahun 2024, Thailand mencatatkan ekspor sebanyak 1,02 juta unit, meskipun mengalami penurunan 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Indonesia mengekspor 472.194 unit mobil pada periode yang sama, turun 6,5 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 505.134 unit. Meskipun masih tertinggal, dengan strategi yang tepat dan peningkatan kapasitas produksi, Indonesia memiliki potensi untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
Sejumlah merek otomotif asal Tiongkok seperti BYD, AION, Jetour, dan Jaecoo telah menyatakan minat mereka untuk memasuki pasar Indonesia. Selain menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, merek-merek ini juga menargetkan ekspor ke pasar global. Dengan hadirnya pabrik-pabrik baru ini, diharapkan volume produksi mobil dalam negeri dapat meningkat secara signifikan, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta ekspor otomotif dunia.
Sementara itu, kondisi pasar otomotif di Thailand tengah mengalami tantangan besar. Penjualan mobil di negara tersebut mengalami penurunan tajam hingga mencapai titik terendah dalam 15 tahun terakhir. Sepanjang tahun 2024, total penjualan domestik di Thailand hanya mencapai 572.675 unit, turun 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan perbankan yang lebih ketat dalam persetujuan kredit kendaraan serta tingginya tingkat utang rumah tangga, yang berimbas pada daya beli masyarakat.
Jongkie Sugiarto juga menyampaikan harapannya agar ekonomi Indonesia dapat tumbuh sesuai dengan target pemerintah, yang mencanangkan pertumbuhan bertahap hingga mencapai 8 persen. Jika pertumbuhan ekonomi dapat dijaga dengan baik, hal ini akan mendukung peningkatan produksi dan ekspor mobil Indonesia di masa mendatang.
Dengan masuknya investasi dari produsen mobil Tiongkok dan berbagai upaya peningkatan kapasitas produksi, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kinerja ekspor mobilnya. Jika tren positif ini terus berlanjut, Indonesia berpotensi menjadi eksportir utama kendaraan di kawasan ASEAN, bahkan melampaui Thailand dalam beberapa tahun ke depan.(raf)