HIJAU dan Combiphar Group Bangun Rooftop Solar PV Berkapasitas 601,9 kWp
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Investasi Hjau Selaras (HIJAU) bersama Combiphar Group menandatangani kesepakatan implementasi energi hijau melalui panel surya (Rooftop Solar PV) berkapasitas 601,9 kWp pada fasilitas produksi farmasi di Padalarang, Bandung Barat. Kesepakatan ini menjadi bukti komitmen industri dalam mendorong percepatan bauran energi guna mewujudkan sustainable economy di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Victor Samuel, Direktur Utama PT Investasi Hijau Selaras dan Michael Wanandi, Presiden Direktur Combiphar Group. Acara ini dihadiri tamu kehormatan dari kedua perusahaan serta Perwakilan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat.
Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia diperkirakan baru mencapai 14 persen hingga akhir tahun 2024. Saat ini, sebagian besar produksi energi listrik di dunia masih bergantung pada batu bara dan sumber daya berbasis karbon, yang merupakan penyebab utama pemanasan global.
Lantaran itu, optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk mencegah dampak terburuk dari kenaikan suhu global. Merujuk pada data Indonesia Green Summit 2021, dengan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah optimis dapat mencapai target bauran energi nasional dari EBT sebesar 23 persen di tahun 2025..
“Proyek ini bukan hanya komitmen investasi dalam keberlanjutan, tetapi juga efisiensi jangka panjang. Sebab, teknologi yang digunakan dirancang untuk memberikan efisiensi energi yang optimal,” ungkap Victor Samuel, Direktur Utama HIJAU.
Dengan solusi ini, sambung Victor, Combiphar tidak hanya mengurangi jejak karbonnya tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomis yang signifikan dari penghematan biaya energi. Selain itu, HIJAU sendiri memiliki keahlian yang tidak diragukan dalam pengembangan solusi energi terbarukan.
“Hingga saat ini sudah lebih dari 20 proyek energi hijau melalui pemasangan panel surya yang tersebar di Pulau Jawa dan Kalimatan. Ke depannya, kami akan mengembangkan proyek ini ke seluruh Indonesia.,” Imbuhnya.
Menurut Victor, pemasangan panel surya ini mengadopsi sistem on-grid, yang terhubung langsung dengan jaringan listrik PLN. Sistem ini memungkinkan Combiphar menggunakan energi matahari secara optimal tanpa memerlukan baterai penyimpanan. Dalam pengunaannya kami tetap berkolaborasi dengan PLN.
Untuk memastikan pemantauan yang optimal, proyek ini dilengkapi dengan Sistem Pemantauan Energi Real-Time, yang memungkinkan Combiphar memantau produksi listrik secara langsung. “Dengan sistem ini, perusahaan dapat melakukan analisis data energi secara lebih akurat, memastikan efisiensi operasional, serta meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan konsumsi listrik harian,” ungkap Victor.
Pada kesempatan yang sama, Deputy Presiden Direktur Combiphar Group, Lim Soeyantho mengungkapkan bahwa Perusahaan yang bergerak di bidang healthcare memiliki komitmen untuk wujudkan keberlanjutan. Menurutnya, langkah strategis ini dilakukan sebagai upaya dari Perusahaan dalam mengurangi jejak karbon, meningkatkan efisiensi energi, dan mendukung target bauran energi terbarukan nasional.
Sebagai perusahaan yang memiliki kebutuhan energi yang tinggi, transisi penggunaan energi terbarukan menjadi prioritas. Dengan pemanfaatan energi matahari, Combiphar tidak hanya menekan ketergantungan terhadap listrik berbasis fosil, tetapi juga mengurangi emisi karbon secara signifikan. “Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap kesehatan masyarakat, kami percaya bahwa melindungi lingkungan adalah bagian tak terpisahkan dari misi kami,” ungkapnya.
Implementasi panel surya ini merupakan langkah konkret dalam mendukung transisi menuju energi hijau dan memastikan operasional kami semakin ramah lingkungan. Selain itu, pemasangan panel surya ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang perusahaan dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan,” tambah Lim Soeyantho.
Langkah ini juga melengkapi berbagai inisiatif keberlanjutan lain yang telah diterapkan Combiphar, termasuk penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sejak April 2024. Dengan kombinasi strategi energi hijau ini, Combiphar semakin mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan farmasi yang tidak hanya berorientasi pada kesehatan masyarakat, tetapi juga pada pelestarian lingkungan.
Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap perubahan iklim, investasi dalam energi bersih menjadi kebutuhan yang semakin mendesak. “Combiphar dan HIJAU berharap bahwa keberhasilan proyek ini dapat menjadi inspirasi bagi lebih banyak perusahaan untuk berinvestasi dalam solusi energi terbarukan,” pungkas Lim Soeyantho.(raf)