GAIKINDO Dorong Pemerintah Rancang Kebijakan Otomotif Jangka Panjang, Bukan Sekadar Musiman
JATIMPEDIA, Jakarta — Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menyuarakan pentingnya regulasi jangka panjang untuk sektor otomotif. Menurut mereka, seringnya perubahan kebijakan justru menimbulkan ketidakpastian bagi pelaku industri dan calon pembeli. Salah satu dampak nyata dari kondisi ini adalah harga mobil di Indonesia yang menjadi salah satu yang tertinggi di dunia karena banyaknya beban pajak.
Kondisi pasar yang tidak stabil ini semakin diperburuk oleh menurunnya daya beli masyarakat, yang berdampak langsung pada penjualan kendaraan bermotor yang terus merosot.
Padahal, Indonesia menyimpan potensi besar sebagai pasar otomotif. Dengan populasi lebih dari 275 juta jiwa dan rasio kepemilikan mobil yang masih rendah—hanya 99 mobil per 1.000 penduduk—pasar domestik masih sangat luas untuk digarap. Hal ini pun mendorong banyak produsen otomotif global tak hanya menjual, tetapi juga membangun fasilitas produksi di dalam negeri.
Sekretaris Umum GAIKINDO, Kukuh Kumara, menegaskan bahwa stabilitas kebijakan sangat diperlukan untuk menjaga momentum industri. “Regulasi jangka pendek yang mudah berubah hanya akan membuat pasar gamang. Saat masa berlakunya hampir habis, konsumen jadi ragu membeli, dan akhirnya penjualan terganggu,” ujarnya.
Kukuh juga meminta agar perhatian pemerintah tidak hanya tertuju pada mobil listrik. Ia menilai, kendaraan hybrid dan LCGC (Low Cost Green Car) juga memiliki kontribusi besar dalam transisi menuju mobilitas rendah emisi. Ia menekankan bahwa yang dibutuhkan industri saat ini bukan bantuan finansial langsung, tetapi insentif berupa penundaan pembayaran pajak untuk meringankan beban pelaku industri di masa sulit.
Lebih jauh, Kukuh menyoroti potensi kendaraan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) yang dinilai lebih fleksibel dan efisien. “Ada PHEV yang bisa menempuh Jakarta–Bali hanya dengan sekali isi baterai dan sekali isi BBM. Kalau ini dipadukan dengan bioetanol, dampaknya terhadap pengurangan emisi bisa sangat signifikan,” paparnya.
GAIKINDO berharap agar pemerintah merancang kebijakan yang komprehensif dan inklusif, demi menciptakan ekosistem otomotif yang sehat dan kompetitif secara global.(raf)