ExxonMobil Dukung Pertanian Alami Jalur Pipa Banyu Urip
JATIMPEDIA, Tuban – Petani di sekitar jalur pipa minyak Lapangan Banyu Urip, Kabupaten Tuban, perlahan melepas ketergantungan pada pupuk dan pestisida kimia. Melalui program kolaborasi, mereka berhasil menerapkan pertanian alami yang bukan hanya meningkatkan hasil panen, tetapi juga memperkuat sinergi dalam menjaga aset vital negara. Kamis, (21/8/2025).
Program ini diinisiasi ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan Kabupaten Tuban. Selama enam minggu terakhir, petani dari enam desa yaitu, Cendoro, Trutup, Kepohagung, Sumurjalak, Banjaragung, dan Sawahan telah dilatih untuk memproduksi pestisida nabati.
Yavid, salah satu petani asal Desa Cendoro, Kecamatan Palang, mengatakan, jika keuntungan yang diperoleh bisa meningkat 20 – 30 persen setelah beralih ke pestisida nabati, sementara biaya produksi bisa ditekan hingga 50 persen. “Selain hemat, hasil panennya lebih baik,” ujarnya.
Bagi petani, manfaat program ini tidak hanya ekonomi. Bahkan, mereka juga merasa memiliki tanggung jawab dalam menjaga keamanan jalur pipa minyak. “Jalur pipa ini bagian dari kampung halaman kami,” kata Utomo, petani dari Desa Sawahan, Kecamatan Rengel.
Sementara itu, Azi N. Alam, Direktur Socioeconomic Asia Pacific & Europe, ExxonMobil Corporation, mengatakan, keberhasilan program di Tuban, Bojonegoro, dan Blora dapat menjadi percontohan bagi proyek ExxonMobil di berbagai negara. “Kami terus bertumbuh bersama masyarakat di sekitar operasi,” ujarnya.
Bahkan ExxonMobil juga telah mengajak para petani untuk bersama-sama meracik pepaya hijau dan dedaunan sebagai bahan alami pengendali hama. Ditambahkan oleh Supriyono, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Peternakan Kabupaten Tuban, bahwa program ini juga sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Pencapaian para petani Tuban menjadi bukti bahwa kolaborasi antara swasta, pemerintah, dan masyarakat mampu menciptakan keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. “Pertanian alami kini bukan sekadar praktik, melainkan solusi nyata untuk masa depan pertanian di Kabupaten Tuban,” katanya. (sat)
