Ekonomi Digital Indonesia Bisa Capai US$ 360 Miliar pada 2030
JATIMPEDIA, Malang – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, dalam orasi ilmiahnya di Sidang Terbuka Universitas Brawijaya, mengungkapkan visi besar ekonomi digital sebagai motor utama menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam orasi bertema “EkonomiDigital: Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas”, Menteri memaparkan bahwa transformasi digital berpotensi menghasilkan nilai ekonomidigital hingga US$ 360 miliar pada tahun 2030, atau setara dengan sepertiga dari nilai ekonomi digital di Asean.
“Ekonomi digital Indonesia saat ini menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan transaksi digital mencapai US$ 90 miliar pada 2024, terbesar di Asia Tenggara,” kata Meutya Hafid di Gedung Samantha Krida, Malang, Minggu (5/1/2025), berdasarkan keterangan resmi.
Meutya menyatakan bahwa sektor e-commerce mendominasi dengan pertumbuhan 11% dan nilai transaksi sebesar US$ 65 miliar, berkat inovasi, seperti video commerce. “Kami berkomitmen mempercepat transformasi digital yang inklusif, memberdayakan, dan berdaulat,” ujar dia.
Lebih lanjut, Menkomdigi juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur digital, pengembangan talenta digital, dan tata kelola yang adaptif untuk memperkuat ekonomi digital nasional. Dalam orasinya, Meutya menekankan tiga pilar utama transformasi digital:
Infrastruktur Digital: Pemerataan akses dan peningkatan kecepatan internet di seluruh Indonesia.
Talenta Digital: Target 9 juta talenta digital pada 2030 melalui program Digital Talent Scholarship.
Tata Kelola Ekosistem Digital: Menciptakan ruang digital yang aman dan berkelanjutan.
Melihat besarnya potensi ekonomi digital, ia pun mengajak civitas akademika Universitas Brawijaya untuk berperan aktif dalam pengembangan ekonomi digital, melalui kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan dunia usaha. “Universitas memiliki potensi besar dalam membangun ekosistem digital lokal dan nasional,” kata Meutya.
Orasi ilmiah yang disampaikan dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-62 Universitas Brawijaya dihadiri oleh Rektor Universitas Brawijaya Malang, Prof Widodo, M.Si, PhD Med.Sc, Ketua Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Brawijaya, Mahfud MD, para guru besar, dosen, dan mahasiswa.
Pada kesempatan yang sama, Menkomdigi juga meresmikan AI Centre Universitas Brawijaya serta menyaksikan deklarasi Satgas Anti Judi Online dan Pinjaman Online Ilegal dari Universitas Brawijaya. (sat)