Dua KEK Tarik Investasi Tertinggi di Indonesia, Salahsatunya di JIIPE

JATIMPEDIA, Gresik  – Pemerintah menyampaikan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik di JIIPE dan KEK Kendal saat ini menjadi dua kawasan dengan capaian investasi terbesar di Indonesia.

Nilai investasi pada masing-masing kawasan telah menembus lebih dari Rp90 triliun.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan saat ini secara keseluruhan terdapat 25 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia, terdiri atas tujuh KEK di Jawa dan 18 KEK di luar Jawa.

Di antara sejumlah KEK itu, KEK Gresik di JIIPE  mencatat akumulasi investasi hingga semester I 2025 sebesar Rp100,85 triliun.

Investasi berasal dari 32 industri dengan serapan tenaga kerja mencapai 41 ribu orang.

“Untuk KEK Gresik dengan kemarin PT Freeport meresmikan pabrik smelter terbesar di dunia untuk single line smelter pengolahan tembaga. Ini juga sudah menghasilkan tembaga yang sudah mulai diekspor dan juga digunakan untuk bahan baku industri di domestik,” ujarnya.

Baca Juga  Petrokimia Gresik Dorong Forestasi dan Dekarbonisasi

Selama Januari-Juni 2025, realisasi investasi KEK Gresik mencapai Rp11,2 triliun atau 45,9 persen dari target tahun ini yang sebesar Rp24,4 triliun.

Ekspor yang tercatat dari kawasan tersebut mencapai Rp8,44 triliun secara akumulatif.

Susiwijono menerangkan, potensi ekspor dari pengembangan hilirisasi tembaga dan logam mulia di KEK Gresik diperkirakan bisa mencapai 4 miliar dolar AS, dengan substitusi impor sekitar 2,3 miliar dolar AS.

Selain smelter, kawasan ini juga mengembangkan ekosistem industri turunan seperti pengolahan asam sulfat, slag, gypsum, dan timbal.

Sebelumnya Dirut PT Berkah Manyar Sejahtera  (BKMS) pengelola KEK Gresik di JIIPE,  Bambang Soetiono menyebutkan, hingga Agustus 2025 nilai investasi yang masuk mencapai Rp 106 triliun.  merupakan akumulasi dari penanaman investasi sejak JIIPE berdiri pembentukan KEK Gresik pada 2021.

Baca Juga  Kakanwil Bea Cukai Jatim I Lepas Ekspor Rumput Laut Usaha UMKM ke Cina

Dari total investasi tersebut Rp 91,1 triliun di antaranya berasal dari Pelaku Usaha (PU). Kemudian Rp 9,7 triliun berasal dari Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Gresik. Sementara Rp 5,2 triliun di antaranya dari pelaku usaha yang hadir di JIIPE sebelum pembentukan KEK melalui Peraturan Pemerintah Nomor 71/2021.

“Tahun ini kami targetkan investasi sebesar Rp 24 triliun. Sementara realisasi hingga kuartal II-2025 sudah tercapai 11,2 triliun atau sekitar 46 persen dari target,” ujar Bambang Soetiono.

Selain itu, hingga kuartal II-2025, PT BKMS berhasil memasukkan tiga pelaku usaha baru ke kawasan JIIPE, yaitu Golden Elephant, Xinyi Renewable Energy, dan satu pelaku usaha yang masih bersifat confidensial. Total saat ini terdapat 33 perusahaan yang beroperasi di kawasan JIIPE, termasuk PT Fertilizer Inti Technology, PT Adhimix PCI Indonesia, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Freeport Indonesia, dan PT Xinyi Glass Indonesia.

Baca Juga  Forum Konsultasi Publik RKPD 2026 di Gresik Bahas Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

Lebih lanjut Suswijono menambahkan,  KEK Kendal mencatat akumulasi investasi Rp90,12 triliun hingga semester I 2025.

Kawasan ini menampung 128 industri dengan serapan tenaga kerja sebanyak 66.614 orang.

Realisasi investasi pada periode Januari-Juni 2025 mencapai Rp5,12 triliun atau 61,2 persen dari target Rp8,36 triliun.

Adapun realisasi ekspor mencapai Rp5,29 triliun. Menurut Susiwijono, KEK Kendal menjadi pusat bagi industri anoda dan katoda untuk baterai kendaraan listrik.

“Mereka memproduksi yang namanya anoda untuk baterai lithium, mengekspor ke Amerika, digunakan oleh Tesla, kemudian oleh beberapa industri yang menggunakan baterai lithium untuk mobil listrik, untuk EV,” tuturnya.

“Nah, kapasitasnya yang sekarang sudah berproduksi adalah 80.000 ton, di tahap kedua tahun ini akan ditambah lagi 80.000 ton,” tambahnya. (raf)