Dorong Pertumbuhan Ekonomi, BI Gelar Java Coffe Culture
Surabaya,JP – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur mencari sumber pertumbuhan baru, salah satunya dengan mengangkat kopi Jawa melalui gelaran Java Coffee Culture 2022.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto mengatakan, Bank Indonesia sebagai koordinator Bank Indonesia seluruh Jawa ingin mencari terobosan dengan mencari sumber perekonomian baru bagi pertumbuhan, salah satunya dengan mengangkat datu komoditas perkebunan, yaitu kopi karena potensinya sangat besar.
Di wilayah Jawa saja, kontribusi Jawa terhadap produksi kopi seluruh Indonesia mencapai 50 persen. Dan Jatim, kontribusinya hampir mencapai 85 persen. Sementara ketika melihat demand-nya, juga sangat besar, termasuk di luat negeri.
“Di luar negeri sangat luar besar, sudah menjadi lifestyle. Nah kami dari Jatim, sebagai produsen kopi di Jawa mengajak semuanya di sini, guyub, tidak saja membahas bagaimana produksinya, tetapi disini juga ada pertukaran informasi secara menyeluruh, bagaimana produksinya, bagaimana diversifikasi produknya, bagaimana bibitnya dan bagaimana memasarkannya,” ujar Budi usai kegiatan “Coffe Talk” dengan tema Bittersweet Journey of The Best Coffee dalam rangkaian kegiatan “Java Coffee Culture 2022” di Hotel Majapahit Surabaya, Sabtu (26/11).
Namun potensi penguatan komoditas unggulan kopi untuk “go gobal, go internasional” tidak lepas dari adanya sejumlah tantangan yang memerlukan ruang perbaikan dari semua aspek, dari hulu hingga hilir.
“Sejumlah aspek yang memerlukan perbaikan diantaranya aspek permodalan bagi petani dan pengolah kopi skala kecil, kualitas biji kopi yang masih tergolong rendah, supply chain kopi yang masih panjang, aspek pemasaran biji kopi yang masih terbatas, dan kurangnya akses ekspor bagi petani kopi skala kecil,” ujarnya.
Oleh karenanya, Bank Indonesia melakukan strategi pengembangan komoditas unggulan kopi dengan berlandaskan pada pilar pengembangan UMKM, antara lain korporatisasi, peningkatan kapasitas, dan akses pembiayaan. Hal ini bertujuan untuk memperluas akses pasar domestik dan ekspor kopi melalui peran aktif UMKM dalam mendukung kegiatan ekonomi produktif.
Lebih lanjut, Budi Hanoto menyampaikan bahwa acara hari ini diharapkan dapat membawa Kopi Jawa menjadi komoditas unggulan nasional, serta meningkatkan value added Kopi Jawa dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang berkelanjutan, dan memperkuat rantai nilai Kopi Jawa (termasuk ekosistem UMKM Syariah) untuk go global dan go digital secara end-to-end.
Asia’s 1st Female Q Robusta Grader Instructor, Mia Laksmini dan Indonesiaâs 1st Q Grader Instructor/Direktur 5758 Coffee Lab, Adi Taroepratjeka dalam forum tersebut juga menyampaikan tentang pentingnya standardisasi kualitas kopi untuk pasar global dengan standar Nasional.
“Juga diperlukan pelatihan penguji cupping score kopi serta pentingnya kalibrasi antar penguji kopi baik lokal maupun global, agar citarasa kopi nusantara dapat terstandardisasi dengan baik,” tandas Adi Taroepratjeka.
Sementara itu, Owner Dua Coffee Shop Rinaldi Nurpratama menyampaikan bahwa hal yang harus dilakukan untuk menjadikan kopi Jawa menjadi jawara adalah, pertama menentukan segmentasi pasar yang dibidik dalam memulai bisnis kopi merupakan langkah awal yang harus dilakukan.
“Kedua, promosi merupakan hal yang tidak bisa ditinggalkan. Promosi menggunakan platform digital menjadi penting untuk memperluas jangkauan produk kita agar dapat dinikmati masyarakat luas terutama sesuai dengan target pasar kita. Ketiga, perlu dilakukan diferensiasi produk pendukung dan inovasi selain kopi yang sesuai dengan branding yang kita inginkan,” terang Rinaldi.
Selain Educoffee, pada Java Coffee Festival 2022, juga dilakukan sejumlah business matching antara UMKM Kopi dengan buyer lokal maupun global bekerjasama dengan kantor diplomatik, asosiasi serta trader internasional. Pada kegiatan tersebut terdapat 60 contoh kopi unggulan nusantara yang ditampilkan, diantaranya 14 kopi Arabika Fullwashed, 12 kopi Arabika Natural, 27 kopi robusta, dan 7 kopi liberika.
Dari seluruh contoh kopi tersebut dipilihlah 5 kopi terbaik dari masing-masing jenis dan disajikan untuk di cupping bersama dengan potensial buyer. Kegiatan tersebut mampu merealisasikan kesepakatan business baik lokal dan ekspor masing-masing sebesar Rp 2,310 miliar dan Rp 7,687 miliar.
Java Coffee Festival 2022 juga masih akan berlangsung dengan menyuguhkan berbagai kompetisi menarik yang dapat diikuti oleh peserta umum dengan kategori lomba kekinian seperti Latte Art, Cover Song, Coffee Culture Video, dan Kreasi Jajanan Kopi Jawa.
Selain itu juga terdapat showcasing UMKM kopi yang melibatkan 40 UMKM kopi unggulan. Sebagai puncak acara JCC 2022, Pesona Kopi Jawa menjadi puncak acara Java Coffee Culture (JCC) 2022 yang akan diselenggarakan pada Minggu (27/11/2022) di Jalan Tunjungan Surabaya. (sat)