Cargill Cocoa and Chocolate Dukung Pencegahan Stunting di Kabupaten Gresik
Gresik, JP — Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya, PT Cargill Cocoa & Chocolate Gresik turut serta dalam penanganan permasalahan Stunting di Indonesia.
Melalui program CSR, Cargill Gresik menggandeng tim Penala Samahita Parma dan Pemerintah Kabupaten Gresik serta stakeholders terkait untuk turut berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif
penanganan stunting di 3 Desa di Kecamatan Manyar, yaitu Desa Manyarejo, Desa Manyar Sidomukti dan Desa Manyar Sidorukun (Manyar Kompleks).
Menurut Adi Suprayitno, Admin and Relations Manager PT. Cargill Indonesia menyampaikan, dalam upaya intervensi penurunan prevalensi stunting di Indonesia dibutuhkan peran yang holistik dan konvergen dari semua pihak, baik pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, pemerintahan desa.
“Juga peran swasta atau dunia usaha yang memiliki kepedulian dalam penyelematan generasi di Indonesia, khususnya di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik,” ujarnya dalam sambutan peluncuran Rembug Penanganan Stunting di Pendopo Kecamatan Manyar, Kamis (17/11/2022).
Karena itu, sebagai perusahaan pangan berskala internasional, Cargill mendukung penuh upaya pengentasan problem kelaparan dan malnutrisi di Indonesia, khususnya di Manyar.
“Program stunting ini merupakan tonggak awal sebelum melakukan berbagai upaya intervensi di lapangan,” imbuh Adi.
Andri Siswanto, Project Leader team Penala Samahita Parma sebagai mitra Cargill dan implementor di lapangan menambahkanSolusi persoalan stunting bukanlah semata-mata menjadi urusan tenaga kesehatan, namun justru membutuhkan kekutan kolaborasi berbagai pihak secara holistik.
“Antara pemerintahan desa, Puskesmas kelompok kader kesehatan, juga tokoh masyarakat yang ada di desa,” urainya.
Dengan menyadari posisi masing-masing ini, lanjut Andri, siapa akan melakukan apa, secara bersama-sama akan merumuskan langkah intervensi yang paling sesuai untuk 3 Desa di Kecamatan Manyar.
Andri menyebut, program pencegahan dan penanganan stunting itu akan mengisi ruang kosong yang belum tergarap, sehingga tidak tumpang tindih dengan program yang sudah berjalan.
“Nantinya program akan diawali dengan melakukan assessment di 3 Desa untuk menemukenali apa penyebab dari
masalah stunting, melakukan pelibatan kelompok relawan di 3 Desa sebagai motor penggerak dalam upaya pencegahan maupun promosi dalam penanganan stunting di 3 Desa,” bebernya.
Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah yang hadir dalam kesempatan itu mengapresiasi langkah Cargill dan Penala. Dia menegaskan akan mensupport penuh program yang berlangsung 1,5 tahun itu.
“Kami akan support penuh, baik dari data maupun yang lainnya,” kata orang nomor dua di Gresik itu.
Nah, bagi Wabup, peran industri sangat dibutuhkan dalam pengembangan sumberdaya manusia seperti penanganan stunting ini. Karena Pemerintah tentu tak bisa sendirian.
“Karena pertumbuhan adalah tanggung jawab orang tua, namun saat orang tua anak tak mampu maka menjadi urusan kita bersama,” ujarnya. (sat)