Bupati YES : Fatayat NU Lamongan Mitra Strategis Pembangunan Sosial
JATIMPEDIA, Lamongan – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (YES) menyebut Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) sebagai mitra strategis pemerintah daerah setempat dalam upaya membangun fondasi sosial berbasis keluarga dan organisasi perempuan.
“Fatayat memiliki peran strategis dalam membangun ketahanan nasional. Dimulai dari basis terkecil yakni keluarga yang diharapkan mampu mempersempit ketimpangan gender hingga berperan besar dalam membangun sumber daya manusia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Lamongan, Jawa Timur, Sabtu.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan dari perspektif gender di Lamongan menunjukkan capaian positif. Indeks pemberdayaan gender daerah itu telah mencapai angka 73,34, sedangkan indeks pembangunan manusia (IPM) tercatat 75,9.
Selain itu, lanjut dia menambahkan keterlibatan organisasi wanita juga turut menekan angka stunting di wilayah setempat yang terus mengalami penurunan hingga berada pada 6,9 persen pada 2024. Hal itu merupakan angka terendah dalam lima tahun terakhir.
Sementara itu, Ketua PC Fatayat NU Lamongan terpilih Dewi Maslahatul Ummah menegaskan komitmen untuk bersinergi dalam pembangunan daerah hingga nasional, khususnya melalui pemberdayaan perempuan dan perlindungan hak anak.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui peluncuran program Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan dan Risiko Perkawinan terhadap Anak (Lentera Fatayat) yang berfokus pada pencegahan perkawinan usia dini.
Selain itu, PC Fatayat NU Lamongan juga meluncurkan program Garda Fatayat (GARFA), yakni satuan khusus yang berfokus pada penguatan kapasitas kader perempuan NU melalui kaderisasi militan, ideologis, serta pengembangan keterampilan kepemimpinan di bidang pengamanan, protokol, kebencanaan, dan penanganan isu sosial.
Sebagai informasi, sejumlah pengurus Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Lamongan masa khidmat 2025–2030 resmi dilantik oleh Ketua Pengurus Wilayah (PW) Fatayat NU Jawa Timur Siti Maulidah di Sport Center Lamongan, Jumat (5/9).
Pelantikan tersebut menjadi momentum penguatan peran organisasi perempuan NU dalam pembangunan daerah. (sat)