JATIMPEDIA, Jember – Pemerintah Kabupaten Jember kembali menegaskan komitmennya dalam mewujudkan layanan publik yang inklusif dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas.
Hal ini ditegaskan Bupati Jember Muhammad Fawait dalam peringatan Milad ke-22 Persatuan Penyandang Disabilitas dan Center Advokasi (Perpenca), yang digelar di Alun-Alun Nusantara.
Milad bertema Bergerak untuk Disabilitas diisi beragam kegiatan inspiratif. Mulai dari lomba menggambar, pembacaan Deklarasi Setya Mantera (Setara–Berdaya–Mandiri–Sejahtera).
Kemudian penampilan seni dari SLB Harapan Pelangi dan komunitas Tanoker Minggu Ceria. Acara ditutup dengan penyerahan dokumen kependudukan (KTP) kepada penyandang disabilitas.
Hal itu sebagai wujud komitmen terhadap pelayanan administrasi yang setara. Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan komitmennya untuk memberikan hak dan akses yang setara.
“Kami sadar bahwa saudara-saudara kami, kaum disabilitas, tidak meminta dikasihani. Tapi meminta diberikan hak yang sama untuk membangun Republik Indonesia,” ujarnya.
Fawait menegaskan pentingnya pendidikan sebagai kunci pengentasan kemiskinan. Ia menargetkan minimal 20.000 anak Jember akan mendapatkan beasiswa kuliah dalam 5 tahun ke depan.
Termasuk dari kalangan penyandang disabilitas. Di hadapan peserta, Bupati Fawait juga menyuarakan gagasan untuk mengganti istilah disabilitas dengan kekhususan.
Hal itu sebagai bentuk pengakuan atas potensi unik yang dimiliki tiap individu. “Mungkin secara fisik ada keterbatasan, tetapi saya yakin Allah memberikan kelebihan di sektor lainnya,” kata dia.
Tak hanya soal pendidikan, pemerintah daerah juga akan mendorong lahirnya koperasi yang dikelola oleh komunitas disabilitas, termasuk komunitas tuna netra.
Langkah ini diyakini bisa menjadi strategi konkret dalam mewujudkan keadilan ekonomi dan langkah inklusif pengentasan kemiskinan.
“Koperasi adalah jati diri bangsa dan alat untuk mengurai ketimpangan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi jangan hanya dinikmati oleh segelintir orang,” tambahnya.
Pemkab Jember memastikan, seluruh organisasi penyandang disabilitas di wilayahnya akan mendapatkan dukungan penuh dalam berbagai program sosial, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.(sat)