BRI Peduli Dukung Pengembangan Inovasi Kompos

JATIMPEDIA, Badung – BRI Peduli berkomitmen menghadirkan solusi atas persoalan sampah melalui program berkelanjutan. Melalui inisiatif Yok Kita Gas, BRI berupaya mengubah sampah menjadi produk bernilai tambah.

Salah satu bentuk nyata dilakukan lewat pelatihan diversifikasi dan penguatan mutu kompos. Kegiatan ini digelar di TPS3R Pudak Mesari, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Peserta pelatihan adalah pengurus serta anggota TPS3R yang mengelola sampah organik masyarakat.

Corporate Secretary BRI, Dhanny, menjelaskan tujuan utama pelatihan ini bagi komunitas. “Pelatihan ini memperkuat kapasitas pengurus dan operator dalam menghasilkan kompos bermutu,” katanya, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).

Ia menambahkan, kegiatan juga mendorong diversifikasi produk agar memiliki nilai ekonomi lebih. “Produk kompos dapat dipasarkan secara profesional sehingga memberi manfaat sosial dan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga  Finalisasi Data BLT DBHCHT, Wabup Alif Tegaskan Pentingnya Akurasi Data

Menurut Dhanny, inovasi produk turunan kompos bisa mencakup pupuk cair hingga media tanam. Peserta pelatihan mendapat materi dari komunitas Petani Muda Keren sebagai narasumber.

Mereka belajar teknik pembuatan kompos yang efisien sekaligus ramah lingkungan. Selain teori, peserta juga langsung praktik mengoperasikan mesin produksi kompos.

Langkah ini membantu mempercepat proses serta menjaga mutu produk yang dihasilkan. Pupuk berkualitas berperan memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, dan meningkatkan kesuburan alami.

A.A. Gede Agung Wedhatama, narasumber pelatihan, menilai kegiatan ini sangat bermanfaat. “Inovasi pupuk kompos dapat meningkatkan nilai jual serta memperluas variasi produk,” jelasnya.

Ia berharap peserta mampu menerapkan teknik baru dalam produksi kompos sehari-hari. “Dengan pendekatan efisien, sampah bisa berubah menjadi solusi ekonomi desa,” tambahnya.

Baca Juga  Wabup Gresik Bu Min Ajak Santri Kembangkan Bisnis Digitalisasi Sebagai Media Dakwah

Menurutnya, partisipasi masyarakat akan meningkat jika pengelolaan sampah memberi dampak nyata. Program Yok Kita Gas telah diterapkan di banyak daerah di Indonesia.

BRI menegaskan inisiatif ini sejalan dengan pilar pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan. (sat)