BI Proyeksikan Perekonomian Wilayah Malang Raya Tumbuh
JATIMPEDIA, Malang – Perekonomian di wilayah kerja Bank Indonesia (BI) Malang, yang mencakup Malang Raya, Pasuruan, dan Probolinggo, diproyeksikan tumbuh di kisaran 5,1-5,9% (yoy).
Namun, angka ini sedikit melambat dibandingkan 2023 yang mencapai 5,36% (yoy). Perlambatan tersebut terutama disebabkan oleh moderasi konsumsi rumah tangga dan investasi akibat kondisi “wait and see” menjelang Pemilu dan Pilkada.
Kepala BI Malang Febrina menyatakan, sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, pertanian, dan penyediaan akomodasi masih menjadi motor penggerak utama ekonomi di wilayah ini.
“Meskipun ada perlambatan, potensi ekonomi tetap kuat, terutama dari konsumsi pemerintah yang meningkat menjelang tahun politik,” ujarnya.
Di sisi lain, inflasi terpantau terkendali. Kota Malang mencatat inflasi tahunan sebesar 1,36% (yoy) pada Desember 2024, lebih rendah dibandingkan 2,56% pada 2023.
Kota Probolinggo juga mencatat inflasi tahunan 1,90% (yoy), menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Terkendalinya inflasi didukung oleh program pengendalian harga pangan dan distribusi yang lebih efisien.
“Namun, pertumbuhan kredit melambat menjadi 13,49% (yoy) pada November 2024, dibandingkan 16,01% pada Desember 2023, seiring penurunan investasi di sektor tertentu,” ungkap Febrina.(cin)