Bank Indonesia Turunkan Perkiraan Inflasi Tahun Ini Jadi 5,9 Persen
Jakarta, JP – Bank Indonesia (BI) menurunkan perkiraan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) di akhir tahun 2022 menjadi 5,9% secara tahunan (year on year/yoy) dari proyeksi sebelumnya 6,3%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, proyeksi ini seiring realisasi inflasi pada Oktober yang tercatat 5,71% (yoy), atau lebih rendah dari perkiraan BI dan realisasi inflasi September sebesar 5,95% (yoy).
“Kami perkirakan IHK akhir tahun kurang lebih 5,6% (yoy) dibandingkan konsensus forecast sebesar 5,9% (yoy),” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat konferensi pers virtual, Kamis (17/11).
Ia memperkirakan, inflasi inti akhir tahun akan tetap naik hingga awal tahun depan, mengingat laju inflasi inti pada Oktober sudah 3,31(yoy) atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, sejalan dengan dampak rambatan dari penyesuaian harga BBM dan meningkatnya ekspektasi inflasi.
“Inflasi inti masih akan meningkat sebab ada lag effect (kenaikan harga BBM ) sekitar 3,7% hingga kuartal I 2023,” tuturnya.
Meski demikian, BI berkomitmen memperkuat respons kebijakan moneter untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini masih tinggi dan memastikan inflasi inti ke depan kembali dalam sasaran 3 plus minus 1% lebih awal di paruh pertama tahun depan.