April 2024, Penjualan Sepeda Motor Turun 28 Persen
JATIMPEDIA, Surabaya – Kelesuan daya beli masyarakat akibat lonjakan harga pangan sulit dinafikan.Setidaknya, hal tersebut dapat dicermati dari ambruknya penjualan sepeda motor yang turun hingga 28 persen selama April 2024.
Bisa jadi, masyarakat Indonesia terpaksa menunda membeli kendaraan bermotor karena kenaikan harga barang, khususnya pangan. Selain itu, kebutuhan anak sekolah yang sebentar lagi masuk tahun ajaran baru.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) yang diterima di Jakarta, Selasa (21/5/2024), penjualan sepeda motor pada April 2024, anjlok 28% dibandingkan bulan sebelumnya. Dari merek Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, dan TVS, penjualan domestik hanya 419.136 unit per April 2024. Padahal bulan sebelumnya, kelima pabrikan itu mampu meraup penjualan 583.747 unit motor.
Sepanjang Januari-April 2024, penjualan April adalah yang paling parah. Sedangkan penjualan dalam negeri tertinggi pada Januari dengan torehan 592.658 unit. Sepanjang tahun 2024 terdistribusi 2.154.226 unit.
Penjualan motor jenis skutik mendominasi pasar otomotif roda dua di Indonesia. Motor matik menguasai 90,47% penjualan motor di Indonesia sepanjang Januari-April 2024.Model lain, sepeda motor bebek atau underbone hanya menyumbang 4,73%. Dan sepeda motor Sport hanya sebanyak 4,8%.
Angka penjualan motor sepanjang tahun ini, menurut AISI, mencapai 592.658 unit pada Januari, turun menjadi 558.685 unit pada Februari. Namun naik 583.747 unit pada Maret dan anjlok 419.136 unit pada April.
Untuk ekspor motor Indonesia ke berbagai negara, juga merosot. Pada April 2024, ekspor motor sebanyak 32.725 unit. Padahal Maret 2024 sempat menembus 32.725 unit, Februari 38.375 unit, Januari mencapai 34.991 unit.(raf)