Sekretaris Perusahaan BSI Gunawan Arief Hartoyo menyampaikan, BSI dapat menorehkan kinerja positif sampai dengan semester I-2022. Sejumlah strategi disiapkan perusahaan untuk melanjutkan pencapaian kinerja tersebut.

“Target laba BSI tahun ini itu diproyeksikan tumbuh 25%. Kami memproyeksikan ada beberapa yang mendukung pencapaian target tersebut, antara lain ekspansi pembiayaan kisarannya 11-13%. Kualitas pembiayaan akan dijaga sehat dan sustain di kisaran 2,7-2,8%,” ujar Gunawan dalam Konferensi Pers RUPSLB BSI secara daring, Jumat (23/06).

Dia mengungkapkan, pertumbuhan bisnis perusahaan dipacu dengan fokus menjaga pertumbuhan bisnis pembiayaan dan DPK yang sehat dan sustain. Sehat artinya menjaga kualitas pembiayaan dan sustain guna membangun pondasi untuk terus tumbuh dengan baik.

Oleh karena itu, BSI berupaya mengejar porsi dana murah (current account saving account/CASA) hingga 60%. Untuk kemudian fokus mengembangkan potensi pendapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) dari bisnis digital, transaksi gadai emas, bisnis treasury, termasuk recovery pembiayaan.

Baca Juga  BSI Catat Pertumbuhan Pembiayaan Konsumer 15,91% di Kuartal II 2024

Sederet strategi dan proyeksi keuangan itu akan didukung dengan inisiatif memperluas dan meningkatkan produktivitas jaringan. Lalu fokus pada pengembangan bisnis digital, pengembangan ekosistem halal guna mendukung transaksi dari hulu ke hilir, dan peningkatan kapabilitas wholesale transaction yang dikolaborasikan dengan bisnis ritel.

Integrasi dengan BTN

Lebih lanjut, BSI meyakini bisa lebih kontributif terhadap ekosistem halal nasional setelah nantinya bisa menuntaskan integrasi dengan unit usaha syariah (UUS) BTN. Integrasi itu pada akhirnya diharapkan dapat ikut serta mendukung perkembangan ekonomi nasional.

Gunawan mengatakan, proses integrasi antara BSI dan UUS BTN dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, termasuk sesuai rekomendasi dan arahan pemegang saham perseroan. “Progresnya, saat ini tentunya proses integrasi kami harapkan berjalan lancar dan sedang berjalan. Hal ini dikarenakan kami juga ingin atau memiliki visi untuk memaksimalkan industri syariah nasional,” imbuh dia.

Right Issue

Di sisi lain, pada Jumat (23/09/2022), BSI mendapat persetujuan dari pemegang saham untuk melakukan aksi korporasi melalui penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I atau PMHMETD I (rights issue). Perseroan melakukan rights issue dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya enam miliar saham Seri B, dengan nilai nominal Rp 500 per saham (saham baru) pada kuartal IV-2022.

Baca Juga  BSI Siapkan Uang Tunai Rp2,8 Triliun untuk PON

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), perseroan rencananya akan menggunakan tambahan modal hasil rights issue tersebut untuk mendukung ekspansi pertumbuhan BSI secara organik melalui penyaluran pembiayaan murah dan kompetitif bagi masyarakat.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, BSI memerlukan tambahan modal atau ekuitas untuk mendukung rencana tersebut. Tambahan modal diperuntukan agar capital adequacy ratio (CAR) perseroan dapat mencapai di atas 20% pada akhir tahun 2025.

“Penguatan permodalan ini tentunya akan dimanfaatkan BSI untuk mengembangkan bisnis sehingga dapat memberikan profitabilitas yang optimal bagi pemegang saham dengan proyeksi return on equity (ROE) di level 18%-20% dalam jangka waktu menengah hingga Panjang,” ungkap Hery.

Selain menyetujui penambahan modal, RUPSLB turut memberi persetujuan perubahan 21 ketentuan anggaran dasar (AD) perseroan. Serta menyetujui pemberhentian M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang selaku Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Perseroan.

Baca Juga  Buruan Beli Properti Intiland, Banyak Promonya di Intiland FunFair

“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid dan mampu membawa Bank Syariah Indonesia semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” tandas Hery. (raf)

Susunan terbaru pengurus BSI:

Dewan Komisaris Perseroan :
Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim
Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
Komisaris Independen: Mohamad Nasir
Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
Komisaris: Masduki Baidlowi
Komisaris: Imam Budi Sarjito
Komisaris: Sutanto
Komisaris: Suyanto
Komisaris: Nizar Ali

Direksi Perseroan:
Direktur Utama: Hery Gunardi
Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta
Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari
Direktur Retail Banking: Ngatari
Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
Direktur Information Technology: Achmad Syafii
Direktur Risk Management: Tiwul Widyastuti
Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi
Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
Direktur Treasury & International Banking: Moh Adib

Dewan Pengawas Syariah :
Ketua : Dr KH Hasanudin, MAg
Anggota : Dr H Mohamad Hidayat, MBA, MH
Anggota : Dr H Oni Sahroni, MA
Anggota : Prof DR KH