DJP dan DJBC Jatim 1 Sosialisasikan Ekspor Sarang Walet dan Produk Perikanan

Surabaya,JP – Sebagai bentuk sinergi Kemenkeu Satu antara DJP dan DJBC menggelar sosialisasi ekspor sarang walet dan produk perikanan di Aula Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, Senin (29/08).

Kegiatan ini merupakan hasil inisiasi dari Tim Secondment DJP – DJBC Jawa Timur I. Kegiatan dihadiri oleh pejabat dan pegawai DJP dan DJBC di lingkup wilayah Jawa Timur. Tampil sebagai narasumber antara lain Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, drh. Cicik Sri Sukarsih, M.H., Sub Koordinator Kelompok Tata Pelayanan & Operasional BKIPM Surabaya II, Ricat Pahlefi Hidayat, Kepala Seksi Penyuluhan Layanan Informasi Bea Cukai Gresik, Eko Rudi Hartono, Pemeriksa Bea dan Cukai Pasuruan, Ligar Perkasa dan Pemeriksa Bea dan Cukai Gresik, Agus Prasetyo W.

Baca Juga  Hadapi Tantangan Ekonomi Global, DJP Jawa Timur I Pacu Penerimaan Pajak
Kepala Kanwil DJP Jawa Timur I, Prof. Dr. P.M. John Liberty Hutagaol, MAc., Mec(Hons).,AK, CA

Kepala Kantor Wilayah DJP Jawa Timur I, John Hutagaol mengungkapkan, dari sektor usaha sarang burung walet dan produk perikanan banyak sekali potensi penerimaan negara yang dapat dimaksimalkan.

“Potensi sarang burung walet dan produk perikanan di Jawa Timur sangat besar. Ini bisa memberikan penerimaan negara melalui pajak dan cukai ekspor ,” kata Jhon Hutagaol.

Mentor Secondment DJP – DJBC Jawa Timur I, Hari Sugiharto menyampaikan paparan kinerja tim Secondman untuk tema ekspor sarang burung walet, ekspor perikanan dan isu ekspor Timor Leste.

Mentor Secondment DJP – DJBC Jawa Timur I, Hari Sugiharto

Hari menyampaikan gambaran secara umum kegiatan ekspor sarang burung walet dan produk perikanan, dan potensi penerimaan yang dapat digali.

Baca Juga  Bersama PT Smelting, Kader Human Initiative Ini Blusukan Obati Penderita Tb di Gresik

Selanjutnya dilakukan pemaparan dari para narasumber, pemaparan dari Bea Cukai Gresik dibuka oleh Eko Rudi Hartono. Eko menyampaikan latar belakang Klinik Ekspor Bea Cukai dibentuk.

Kemudian pembicara lainnya Agus Prasetyo, Pemeriksa Bea dan Cukai Pasuruan, Ligar Perkasa dan Pemeriksa Bea dan Cukai Gresik. Dia menyampaikan teknis apa saja yang dilakukan klinik ekspor untuk pemberdayaan UMKM agar bisa ekspor.

Agus menekankan bahwa Klinik Ekspor tidak bisa berjalan sendiri tanpa adanya kolaborasi dengan K/L terkait. Dengan adanya kolaborasi, pemberdayaan UMKM yang berani ekspor akan dapat terealisasikan.

Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Cicik Sri Sukarsih, Cicik sebagai Kepala BBKP Surabaya tertarik dengan program Klinik Ekspor Bea Cukai.

Baca Juga  Gus Yani Ingatkan Pelajar dan Santri Gresik Bahaya Narkoba

Cicik juga berharap agar kolaborasi antara Bea Cukai dengan Badan Karantina Pertanian dapat terjalin harmonis untuk pemberdayaan UMKM pada khususnya.

“Harapannya dengan kegiatan ini, akan menambah wawasan tentang ekspor sarang burung walet dan produk perikanan kepada pegawai DJP dan DJBC di lingkup Jawa Timur I. Dengan bertambahnya wawasan, diharapkan juga akan muncul ide baru untuk memaksimalkan penerimaan negara dan mendorong perekonomian negara,” pungkas dia. (eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *