Pelindo Solusi Logistik Pertahankan Sertifikasi ISO 37001:2016
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) selaku Subholding PT Pelabuhan Indonesia di bidang logistik dan hinterland development mempertahankan sertifikasi International Organization for Standardization (ISO) untuk seri ISO 37001:2016 – Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
“Proses audit eksternal re-sertifikasi ini telah selesai dilakukan dan berlaku hingga tiga tahun ke depan,” kata SVP Perencanaan Strategis dan Transformasi SPSL Burhanudinsyah yang hadir dalam acara BSI Indonesia Client Gathering and Certificate Ceremony sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin.
Dia menyampaikan keberhasilan mempertahankan sertifikat ISO 37001:2016 itu merupakan salah satu bukti komitmen perusahaan dalam upaya untuk memberikan kualitas layanan logistik dan hinterland development yang baik dan berintegritas.
Komitmen ini, lanjutnya, sangat penting sebagai landasan budaya perusahaan secara berkelanjutan agar dapat terus mewujudkan layanan yang prima, efektif, inovatif serta bebas dari tindakan curang, pemerasan, suap, gratifikasi dan korupsi.
“Komitmen anti penyuapan ini juga memerlukan kolaborasi berbagai pihak baik internal maupun eksternal untuk bersama-sama menjalankan komitmen secara berkelanjutan sehingga menciptakan sinergi bisnis ke arah yang lebih bertanggung jawab dan akuntabel,” ujarnya.
Sementara itu Managing Director PT British Standards Institution (BSI) Group Indonesia, Nolia Natalia menyampaikan pihaknya selaku penerbit sertifikasi sangat bangga dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada SPSL atas komitmennya dalam mempertahankan dan meraih kembali sertifikasi ISO-series secara komprehensif.
Diketahui pada tahun 2024 yang lalu, SPSL juga telah melalui siklus re-sertifikasi untuk 3 ISO standar lainnya sehingga Sertifikasi ISO-series yang berhasil dipertahankan SPSL meliputi ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 45001:2018 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan ISO 37001:2016 – Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Nolia menuturkan Sistem Manajemen Terpadu yang terimplementasi di SPSL harus secara konsisten terpelihara dan ditingkatkan melalui praktik bisnis yang efektif dan efisien, peningkatan tata kelola perusahaan yang baik, untuk mendukung proses bisnis dan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
Selain itu mencegah terjadinya kecelakaan kerja, mencegah potensi timbulnya pencemaran lingkungan serta menghindari kerugian yang disebabkan penyuapan serta meningkatkan reputasi perusahaan. (raf)