Industri Komponen Otomotif Terancam PHK, Gaikindo: Penjualan Mobil Menurun, BEV Impor Meningkat

JATIMPEDIA, Jakarta – Industri komponen otomotif di Indonesia tengah dihantui gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Penyebab utamanya adalah penurunan penjualan mobil dalam negeri yang dipicu melemahnya daya beli masyarakat.

Dikutip  dari CNBC Indonesia.com, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengungkapkan sejumlah perusahaan komponen sudah mulai terdampak. “Kalau volume penjualan terus seperti ini, industri akan berat karena suplai ikut menurun. Ada perusahaan yang bahkan sudah melakukan PHK,” ujarnya, Senin (1/9).

Situasi kian diperparah dengan melonjaknya penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV) impor. Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang Januari–Juli 2025, penjualan BEV mencapai 76.755 unit, naik 50 persen dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 50.932 unit. Tren ini tidak memberi dampak positif pada industri komponen lokal karena kendaraan impor tidak menggunakan komponen dalam negeri.

Baca Juga  GAIKINDO Optimis Jakarta Auto Week 2024 Jadi Pendorong Pemulihan Pasar Otomotif Nasional

“Produksi dalam negeri rata-rata memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 80–90 persen. Tapi ketika penjualan kendaraan listrik impor meningkat, kendaraan buatan lokal makin tertekan,” jelas Kukuh.

Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta agar pelaku industri tidak menaikkan harga mobil dan tidak melakukan PHK. “Ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat sekaligus melindungi lapangan kerja di sektor otomotif yang menjadi penopang industri nasional,” tegasnya usai bertemu perwakilan Toyota, Suzuki, dan Daihatsu.(raf)