Lembaga Panggung Sosial Manyar, Dari Kumpulan Pengajian Kini Hadir Bantu Pendidikan Yatim Piatu
JATIMPEDIA, Gresik – Berawal dari sebuah kumpulan jamaah pengajian musala Panggung, di Jl KH Sahlan, Kecamatan Manyar, terbentuklah Lembaga Panggung Sosial (LPS). Lembaga swadaya masyarakat ini lantas berkembang menjadi Lembaga sosial yang rutin menyantuni ratusan anak yatim piatu tiap tahun.
Arifin, Ketua LPS dalam perbincangan dengan Klikjatim.com menceritakan, lembaganya merupakan Lembaga sosial nirlaba yang fokus pada pengembangan pendidikan anak-anak kurang mampu khususnya anak yatim.
“Ide awal pembentukan LPS tercetus pada pertengahan tahun 2000. Saat itu kami yang tiap hari bertemu di Musala Panggung sering mendiskusikan nasib anak-anak yatim kurang mampu yang terancam putus sekolah,” kata Arifin didampingi Sekretaris LPS Ali Muhasin.
Lalu para jamaah berinisiatif mengumpulkan donasi melalui celengan musala yang tersebar di tiga titik. Lalu setelah setahun celengan dibuka dan lumayan hasilnya. Saat itu disepakati hasil celengan diberikan semua kepada anak yatim piatu kurang mampu yang membutuhkan biaya pendidikan.
“Karena baru tahap awal, saat itu kami hanya bisa menyantuni 30 anak dari Desa Manyar Rejo, Manyar Sidomukti dan Manyar Sidorukun atau biasa disebut Manyar Komplek. Kami berikan uang pendidikan dan tas sekolah,” imbuh Ali Muhasin.
Lantas para jamaah kemudian berinisiatif mendirikan LPS pada tahun berikutnya. Karena ada wadah LPS, para anggota semangat mengumpulkan donasi. Baik melalui celengan maupun dari pengajuan bantuan ke perusahaan sekitar Kecamatan Manyar, Gresik.
“Alhamdulillah tahun ini sudah memasuki tahun ke-25 kami berkumpul bermasyarakat dan berdonasi ke masyarakat sekitar. Tahun ini kami berencana membantu 120 anak-anak yatim piatu di tiga desa,” ujar Arifin seraya menyebutkan acara santunan dilakukan Minggu depan.
Banyaknya jumlah anak yang diberi bantuan berkat dukungan masyarakat dan perusahaan sekitar. “Tahun ini ada bantuan peralatan sekolah dan dana pendidikan dari perusahaan seperti BKMS melalui kawasan KEK JIIPE. Lalu datang dari PT Cargill Indonesia dan PGN Saka,” ujar dia.
Hasilnya, kegiatan bantuan sosial nanti selain ada paket peralatan pendidikan sekolah juga mendapatkan bantuan uang pendidikan sebesar Rp 300 ribu peranak.
“Kami bersyukur apa yang kami inginkan saat awal mendirikan LPS kini sudah terwujud. Namun kami tidak berhenti sampai di kegiatan ini. Kami berusaha menggerakkan kegiatan sosial dan keagamaan. Ini tekad kami,” ujar Arifin diamini Ali Muhasin.
Lalu bagaimana dengan uang lelah saat membantu? “Alhamdulillah kami tidak berpikir ke arah sana. Insya Allah ada aja rezeki yang kami dapat dari Allah SWT. Sebab tujuan awal kami adalah ingin berbagi, semoga lelah kami menjadi ladang pahala. Amin,” pungkas Arifin. (cin)