PGN Gagas dan Pertamina Drilling Terapkan Teknologi Dual Fuel
JATIMPEDIA, Jakarta – PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas), selaku bagian dari Subholding Gas Pertamina dan Subholding Upstream, PT Pertamina Drilling Services Indonesia, bekerja sama menerapkan teknologi bahan bakar ganda atau dual fuel pada operasi pengeboran minyak.
Direktur Utama PGN Gagas Santiaji Gunawan dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu, mengatakan kerja sama tersebut sebagai upaya cost optimization, sekaligus penurunan emisi karbon melalui penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada engine yang menghasilkan listrik di anjungan pengeboran minyak.
PGN Gagas dan Pertamina Drilling mengimplementasikan teknologi Dynamic Gas Blending System (DGBS) dalam operasi pengeboran tersebut.
Santiaji mengatakan selama ini operasional pengeboran minyak dan gas hanya mengandalkan bahan bakar minyak.
Dengan penerapan teknologi DGBS, katanya lagi, operasional pengeboran minyak dapat menggunakan dual fuel, sehingga operasional menjadi lebih fleksibel dan hemat energi.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 30 persen,” katanya pula.
Santiaji menambahkan efisiensi dan penurunan emisi karbon pada proses pengeboran tersebut akan memberikan kontribusi positif pada upaya pemenuhan energi nasional.
Evaluasi dilakukan berkelanjutan untuk memastikan bahwa skema teknologi tersebut dapat diimplementasikan di area operasi lain, sehingga dampak positif cost optimization semakin meluas.
“Kami mendukung target pemerintah dalam mencapai net zero emission melalui pemanfaatan gas bumi untuk proyek-proyek di lingkungan Pertamina Group. Efisiensi dan penurunan emisi karbon pada proses pengeboran juga akan memberikan kontribusi positif pada transisi energi nasional,” ujar Santiaji.
Direktur Utama Pertamina Drilling Avep Disasmita menjelaskan Pertamina Drilling terus mengembangkan program inisiatif penurunan emisi untuk memaksimalkan peran dalam pencapaian penurunan emisi karbon nasional, salah satunya adalah teknologi DGBS.
“Pertamina Drilling berkomitmen untuk tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga pada kelestarian lingkungan,” katanya lagi.
Penerapan teknologi DGBS perdana untuk operasi kilang di Mundu, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (28/2/2025). BBG diambil dari SPBG Purwakarta, Jawa Barat. ANTARA/HO-PT PGN Tbk
Teknologi DGBS perdana diimplementasikan pada Jumat (28/2) di Mundu, Indramayu, Jawa Barat.
Implementasi itu dihadiri Direktur Operasi dan Komersial PGN Gagas Baskara Agung Wibawa dan Direktur Operasi Pertamina Drilling Aziz Muslim.
Komunikasi intens antara PGN Gagas dan PDSI terjalin sejak Februari 2023. PGN Gagas telah menyiapkan beberapa infrastruktur untuk sinergi tersebut.
“Kami menyiapkan pasokan gas yang diambil dari SPBG Purwakarta. Selanjutnya gas diproses sebagai bahan bakar engine di operasi pengeboran,” ujar Baskara.
Aziz menambahkan penerapan teknologi DGBS sejalan dengan upaya perusahaan dalam melakukan cost optimization di sektor pengeboran.
“Penggunaan gas bumi dapat menekan biaya operasional sekaligus menurunkan emisi karbon, sehingga biaya operasional lebih ekonomis dan berkelanjutan,” kata Aziz. (raf)