Daop 9 Jember Operasikan KA Mutiara Timur Hadapi Lonjakan Penumpang

JATIMPEDIA, Jember  – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 9 Jember kembali mengoperasikan KA Mutiara Timur tambahan relasi Stasiun Ketapang-Surabaya Gubeng pada akhir pekan pada tanggal 21, 22, 23 dan 28 Februari 2025 untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang Ramadhan 1446 Hijriah.

“Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat weekend dan menghadapi libur sekolah awal puasa maka kami mengoperasikan KA Mutiara Timur Tambahan,” kata Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9, Cahyo Widiantoro di Jember, Jumat.

Menurutnya pengoperasian KA Mutiara Timur tambahan itu bertujuan untuk memberikan pilihan perjalanan yang lebih nyaman bagi masyarakat di wilayah Tapal Kuda yang hendak menuju Surabaya atau sebaliknya.

Baca Juga  Libru Panjang KAI Catat 964.105 Tiket Kereta Ludes

“KA Mutiara Timur tambahan dijalankan pada tanggal tertentu (fakultatif) menyesuaikan dengan kebutuhan penumpang dan periode libur sekolah. KA tersebut berangkat dari Stasiun Ketapang pukul 08.40 WIB dan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng pada pukul 21.50 WIB,” tuturnya.

Ia menjelaskan KA Mutiara Timur tambahan hadir dengan layanan full eksekutif dengan harga tiket mulai Rp260 ribu dengan kapasitas total sebanyak 336 tempat duduk yang terdiri dari tujuh kereta eksekutif, satu kereta makan/restorasi dan satu kereta pembangkit.

“Penumpang dapat membeli tiket KA Mutiara Timur tambahan melalui aplikasi Access by KAI, laman kai.id, serta berbagai kanal penjualan resmi lainnya. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melakukan pemesanan agar tidak kehabisan tiket,” katanya.

Baca Juga  Layani Pemudik, Pelni Siapkan Wifi dan Jaringan 4G di Kapal

Selama periode Angkutan Lebaran 2024 tercatat KA Mutiara Timur telah melayani sebanyak 11.136 penumpang dari wilayah Daop 9 Jember, sehingga respon masyarakat cukup baik.

 

“KAI terus berupaya menghadirkan layanan transportasi yang aman dan nyaman. Dengan kembali beroperasinya KA Mutiara Timur diharapkan masyarakat memiliki lebih banyak alternatif perjalanan dengan kereta api,” ujarnya. (sat)