Perjalanan Dinas Dipangkas, Indonesia AirAsia Bidik Wisatawan

JATIMPEDIA, Jakarta – Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi anggaran diprediksi akan berdampak pada berbagai sektor, termasuk industri penerbangan. Ini  terjadi karena pemerintah akan memangkas anggaran perjalanan dinas pemerintah hingga 50 persen.

Langkah ini berpotensi menurunkan permintaan transportasi udara, terutama untuk rute domestik yang selama ini banyak digunakan untuk perjalanan dinas.

Namun demikian, maskapai AirAsia tetap optimistis menghadapi bisnis di tahun 2025. Head of Indonesia Affairs & Policy AirAsia Eddy Krismeidi Soemawilaga menilai, dampak kebijakan ini terhadap operasional AirAsia tidak akan terlalu besar.

“Pasti ada pengaruhnya, terutama pada perjalanan dinas. Namun, mayoritas rute domestik AirAsia lebih banyak melayani sektor wisata, sehingga dampaknya tidak signifikan,” ujar Eddy, dikutip Senin (17/2/2025).

Baca Juga  Indonesia AirAsia Kerahkan 25 Pesawat Layani Penerbangan Nataru

Di tengah potensi penurunan permintaan perjalanan dinas, AirAsia tetap agresif dalam ekspansi bisnisnya.

Eddy mengungkapkan bahwa maskapai ini berencana membuka rute internasional baru ke Australia dan India, dua pasar utama yang menjadi penyumbang terbesar bagi penumpang AirAsia.

“Tahun ini kami berencana menambah 4 hingga 5 rute baru ke Australia dan India, karena kedua negara tersebut merupakan pasar utama bagi kami,” jelasnya.

Selain ekspansi rute, AirAsia juga akan meningkatkan jumlah armada pesawatnya.

Saat ini, maskapai tersebut mengoperasikan 25 pesawat, dan pada tahun 2025 ditargetkan bertambah menjadi 30 pesawat untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional yang terus berkembang.

“Pada 2024, AirAsia mengangkut sekitar 1,2 juta wisatawan Indonesia ke destinasi utama seperti Malaysia dan Australia. Tahun 2025, kami menargetkan jumlah tersebut meningkat menjadi 1,6 juta penumpang,” tambah Eddy.(raf)

Baca Juga  Bank Jatim Raih Penghargaan The Best Finance Award 2022