PT PAL Raih Kontrak On-Hand Rp 42,32 Triliun

JATIMPEDIA, Surabaya – PT PAL Indonesia mengamankan kontrak berjalan (on-hand) senilai Rp 42,32 triliun pada 2025, meningkat 7,01% dari prognosa tahun 2024. Capaian ini tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2025 yang telah disahkan oleh Kementerian BUMN dan Defend ID dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Kamis (30/1).

“Dengan kontrak berjalan senilai Rp 42,32 triliun, kami siap mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penguatan dan kemandirian industri pertahanan,” terang Direktur Utama PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod, Jumat (31/1/2025).

Kaharuddin menegaskan bahwa pencapaian ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap kemampuan PT PAL dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional. Saat ini, kata dia, PT PAL tengah menggarap berbagai proyek strategis, termasuk alutsista pesanan Kementerian Pertahanan RI dan TNI Angkatan Laut, produk non-alutsista untuk eksplorasi energi pesanan PT PLN dan PT Pertamina, serta kapal ekspor pesanan Uni Emirat Arab dan Filipina.

Baca Juga  Inovasi Petrokimia Gresik Berhasil Manfaatkan Limbah Batu Bara jadi Bahan Bakar Pupuk

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa produk PT PAL mampu bersaing dengan produsen global. Hal ini tidak lepas dari dukungan pemerintah dan kepercayaan yang semakin besar dari pasar internasional,” tegasnya.

Pendapatan PT PAL pada 2025 diproyeksikan berasal dari berbagai sektor, termasuk proyek pertahanan dalam dan luar negeri, pembangunan kapal selam sebagai bagian dari program strategis nasional, serta sektor non-pertahanan seperti pemeliharaan dan perbaikan (Harkan), rekayasa umum, dan elektrifikasi.

“Sektor pertahanan tetap menjadi tulang punggung utama pendapatan kami. Namun, kami juga terus mengembangkan sektor non-pertahanan untuk memperkuat daya saing dan mendiversifikasi sumber pendapatan,” ujar Kaharuddin.

Dalam mencapai target RKAP 2025, tambah dia, pihaknya telah menyiapkan strategi bisnis yang komprehensif, meliputi peningkatan kapabilitas SDM, optimalisasi teknologi dan inovasi guna meningkatkan daya saing global, serta pengembangan produk pertahanan berteknologi tinggi yang memenuhi standar internasional.

Baca Juga  Jasa Marga Bukukan Pendapatan Rp 9,11 Triliun di Semester I-2024

Selain itu, pihaknya juga memperkuat kolaborasi strategis dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mendukung ekosistem industri pertahanan nasional.

“Target kami tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga kontribusi aktif dalam pembangunan sosial, khususnya melalui pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional kami ,” pungkas Kaharuddin.

RUPS Defend ID yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin, turut dihadiri jajaran direksi dari PT PAL Indonesia, PT Pindad, PT Dahana, dan PT Dirgantara Indonesia.

Agenda utama mencakup penetapan klasifikasi risiko perusahaan, rencana kerja dan anggaran Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta Key Performance Indicator (KPI) Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2025. Dengan strategi yang solid dan sinergi antar-BUMN pertahanan, PT PAL optimistis mencapai target bisnis sekaligus. (eka)

Baca Juga  Perkuat Layanan Digital, ASDP Gandeng Tiket.com untuk Jual Tiket Kapal Ferry