Menko Pangan Dorong Revitalisasi Kebun Tebu di PG Kwala Madu untuk Wujudkan Swasembada Gula

JATIMPEDIA, LANGKAT – Menteri Koordinator Pangan, Zulkifli Hasan, mengunjungi kebun tebu dan Pabrik Gula (PG) Kwala Madu pada Selasa (21/1) setelah mengadakan rapat koordinasi terbatas dengan kementerian terkait, Forkopimda Sumatera Utara, dan BUMN termasuk PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III (Persero).

Dalam kunjungan tersebut, Zulkifli menyoroti produktivitas kebun tebu di PG Kwala Madu yang masih berada di bawah 70 ton per hektar, jauh dibandingkan kebun di Lumajang dan Malang yang mencapai 120–150 ton per hektar. Ia menegaskan perlunya revitalisasi total, termasuk penggantian varietas tebu lama dengan varietas baru yang lebih produktif.

“Bibitnya sudah kadaluwarsa, usang, harus diperbarui. Dengan varietas baru, dalam dua tahun produksi bisa naik 100 persen,” ungkap Zulkifli.

Baca Juga  Bulog Kembali Salurkan Bantuan Pangan Beras Untuk 22 Juta KPM

Menko Pangan memberikan apresiasi kepada PTPN III dan SGN atas upaya mereka dalam mendukung program swasembada gula nasional sesuai Perpres 40 Tahun 2023. “Mereka bekerja keras dengan sepenuh hati. Saya sangat menghargai dedikasi mereka,” katanya.

Direktur Utama SGN, Mahmudi, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kontribusi PG Kwala Madu terhadap kebutuhan gula Sumatera Utara dari 20% menjadi 50–60% dalam tiga tahun ke depan. Rencana ini juga melibatkan perluasan lahan tebu hingga 9.000 hektar pada 2027, termasuk kerjasama dengan petani tebu rakyat di Langkat dan Binjai.

“Kerjasama dengan petani rakyat akan mempercepat pencapaian target, sekaligus memberikan nilai ekonomis tinggi bagi masyarakat,” jelas Mahmudi.

Baca Juga  PT Sinergi Gula Nusantara Dorong Kesejahteraan Petani Demi Swasembada Gula

Mahmudi menyebut varietas tebu lama, BZ, akan digantikan dengan varietas Nusantara yang lebih unggul. Tahun 2025, SGN menargetkan peningkatan produksi dari 13.000 ton menjadi 21.000 ton gula, dengan produktivitas tebu meningkat dari 70 ton per hektar menjadi 85 ton per hektar.

“Penggantian varietas ini diharapkan mendongkrak rendemen dari 6,5% menjadi setidaknya 8%. Tahun 2027, produksi gula ditargetkan dua kali lipat dari saat ini,” pungkas Mahmudi.

Kunjungan ini turut dihadiri Menteri Perdagangan Budi Santoso, Asisten Deputi Bidang Industri dan Perkebunan Fathurrohman, Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni, Direktur Utama PTPN III Moh. Abdul Ghani, serta jajaran manajemen PG Kwala Madu.(sat)

Baca Juga  Dari WP Kakap, DJP Kantongi Penerimaan Pajak Rp491,903 Triliun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *