PPN Jatimbalinus Prediksi Kebutuhan BBM LPG Naik Hingga 20 Persen Saat Nataru
JATIMPEDIA, Surabaya – Menghadapi momen Natal dan tahun baru 2024 – 2025, Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus memprediksi terjadi kenaikan permintaan memastikan BBM dan LPG. Untuk memenuhi itu, Pertamina mempertebal stok antara 15% hingga 20%.
Sudah kami antisipasi terkait perkiraan kenaikan permintaan dengan mempertebal stok dan mencukupi, sehingga masyarakat dapat menjalankan perayaan Natal dan berlibur Tahun Baru 2025 dengan aman dan nyaman,” kata Section Head Communication Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V Jatimbalinus, Ahad Rahedi.
Dijelaskan, Pertamina telah melakukan serangkaian proyeksi dan kalkulasi serta memprediksi kenaikan konsumsi dibandingkan normal harian.
Menurutnya, kebutuhan Gasoline (BBM) diperkirakan meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal yang mencapai 4.591 KL. Sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 4% dari pasokan normal harian sebesar 2.798 KL. Penurunan ini terjadi karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.
Sementara kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan sekitar 2,7% dibanding rerata normal sebesar 1.408 Metric Ton (MT).
“Pertamina telah melakukan antisipasi dan proyeksi peningkatan kebutuhan energi, termasuk peningkatan cadangan stok BBM, LPG dan Avtur dijaga di level aman, seluruh infrastruktur disiagakan,” ujar Ahad.
Pertamina, kata dia, juga melakukan peningkatan layanan di jalur potensial meliputi jalur tol, jalur wisata, dan jalur lintas utama.
Disebutkan, pihaknya menyiagakan PDS 135 sebanyak 23 unit, SPBU Siaga Jalur Tol ada 5 unit, SPBU Siaga Jalur Non Tol tersedia 242 SPBU 24 Jam.
Untuk LPG terdapat 297 agen siaga, Mobile Storage ada 1 Unit. Kemudian pihaknya juga menyiapkan Serambi MyPertamina (Rest Shelter) 2 unit di Rest Area 725 A dan Bandara Juanda tersedia Modular (Dispenser BBM Portable) 4 unit.
“Momen ini kita juga siaga terhadap adanya gangguan cuaca dan bencana alam yang dapat mengganggu distribusi. Serta menyiagakan seluruh instalasi Pertamina maupun lembaga penyalur utamanya terhadap faktor safetynya. Pola alternatif dan emergency supply kita siapkan dari segala penjuru supply point BBM dan LPG untuk mengantisipasi terputusnya distribusi akibat faktor tersebut.” pungkasnya. (eka)