Menteri PPPA Buka Minta Mahasiswa Yang Magang di RBMP

JATIMPEDIA, Malang – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi mempersilahkan para mahasiswa semester akhir untuk melaksanakan program magang di Ruang Bersama Merah Putih (RBMP).

Menteri Arifatul di sela peninjauan kesiapan peluncuran RBMP di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat sore, mengatakan terkait pemanfaatan fasilitas RBMP sebagai tempat magang mahasiswa sudah dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek).

“Pak Menteri sangat setuju mahasiswa bisa mengaplikasikan atau mendapatkan ilmunya di Ruang Bersama Merah Putih,” kata Arifatul.

Dia menyatakan bahwa dibukanya program magang di RBMP dimaksudkan melahirkan pemuda yang unggul, baik dari segi wawasan keilmuan maupun kepekaan sosial.

Baca Juga  Kolaborasi ITS Unair dan RSU Dr Soetomo Kembangkan Audiometri Alat Periksa Pendengaran

Kemudian, menyelaraskan dengan Astacita yang telah digagas oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

“Salah satunya menyebutkan bahwa kami harus memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, dan kesetaraan gender. Kemudian memperkuat peran perempuan, pemuda, serta penyandang disabilitas,” ucap dia.

Selain itu, Arifatul menyebut menjelaskan sebelum lulus dari bangku perkuliahan, maka para mahasiswa harus memiliki pengalaman terlibat langsung dalam memajukan sumber daya manusia, sekaligus membantu memberikan solusi pada setiap permasalahan yang ada di desa.

Pelibatan para mahasiswa merupakan bagian memberi ruang pengaplikasian ilmu yang selama ini diperoleh selama mengikuti aktivitas perkuliahan.

“Hal ini sudah saya sampaikan di Universitas Indonesia, kami punya laboratorium yang namanya adalah Ruang Bersama Merah Putih. Sebelum sarjana praktikkan ilmu kalian di sana,” ucapnya.

Baca Juga  Industri Mengajar, Cargill Beri Pelatihan Soft Skill Kepada Siswa SMK Yasmu

Dia optimistis melalui langkah ini para mahasiswa akan siap menjadi generasi yang pemegang tongkat estafet kepemimpinan di masa depan dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Kami tidak hanya memperkuat fondasi desa, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih mandiri, berdaya saing, dan inklusif,” tuturnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *