Hingga 16 September, Stok Pupuk Bersubsidi di Jatim Terserap 53 Persen
JATIMPEDIA, Surabaya – Pupuk Indonesia (PI) mencatat penyerapan pupuk bersubsidi Jawa Timur per tanggal 16 September 2024 mencapai 1.024.346 ton atau 53 persen dari alokasi tahun 2024. Rinciannya penyerapan Urea 571.692 ton (58 persen dari alokasi), NPK 450.150 ton (54%), NPK Kakao 137 ton (14%), dan pupuk Organik sebanyak 2.366 ton (2%).
Hal itu dikatakan Direktur Utama PI, Rahmad Pribadi dalam Pupuk Indonesia Menyapa di Madiun dan kunjungan gudang serta kios di Ngawi, Kamis (19/9). Untuk menjamin kelancaran penyaluran pupuk di Jawa Timur, Pupuk Indonesia juba telah menyiapkan sejumlah fasilitas pendukung.
Fasilitas itu meliputi 188 Distributor, 67 Gudang Lini III (kabupaten/kota), 5.905 kios atau pengecer, dan 64 petugas lapangan yang memastikan pupuk bersubsidi disalurkan sesuai dengan regulasi.
Nantinya, penyaluran pupuk bersubsidi akan lebih dipermudah. Jika selama ini salah satu kendala penyaluran pupuk bersubsidi terlalu panjangnya proses pasca penetapan oleh Kementerian Pertanian dengan menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur dan SK Bupati/Walikota, kedepan tidak lagi karena alokasi ditetapkan berdasarkan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
“Bukanya mengurangi kewenangan Gubernur dan Bupati/Walikota, tapi usulannya kan sudah melalui Gubernur maupun Bupati/Walikota, ketika sudah ditetapkan Kementerian Pertanian dan dikembalikan ke Gubernur Walikota/Kota, maka waktunya habis, ketika petani butuh pupuk, barangnya belum bisa didistribusikan karena menunggu SK tersebut. Kedepan cukup melalui Kementan,” pungkasnya.
Rahmad Pribadi menyebutkan, saat ini Pupuk Indonesia (PI) menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 183.099 ton atau setara 195 persen dari ketentuan minimun yang diatur pemerintah sebanyak 93.704 ton.
Jumlah tersebut tersedia di Gudang Lini II dan Lini III per 16 September 2024. Ketersediaan pupuk bersubsidi itu terdiri dari Urea 57.471 ton, NPK 125.531 ton, NPK Kakao 97 ton, dan pupuk Organik 4.052 ton.
“Nantinya penebusan pupuk semakin mudah. Kita sekarang telah mengaplikasikan iPubers di semua kios. Ketika petani mengalami kendala dalam penebusan melalui iPubers, jangan takut untuk menyampaikannya,” ujar Rahmad.(raf)