Starlink Obral Harga Perangkatnya, Yakin Tidak Tertarik ?

JATIMPEDIA, Jakarta – Di tengah polemik dan isu perang harga atau predatory pricing, Starlink dikabarkan tengah melakukan obral tarif besar-besaran.

Dikutip dari situs resminya, Starlink membanting harga perangkat kerasnya dari Rp 7,8 juta menjadi Rp 5,9 juta. Sebelumnya, saat pertama kali masuk, Starlink melakukan diskon besar-besaran perangkat keras menjadi Rp 4,7 juta.

Bedanya, promosi awal memiliki batas waktu hingga 10 Juni 2024. Terbaru, pemotongan harga menjadi Rp 5,9 juta tak memiliki batas waktu yang jelas.

Perlu dicatat, diskon Starlink hanya untuk paket Residensial dan Jelajah. Paket lainnya seperti untuk Kapal masih tetap normal.

Harga langganannya juga masih sama, yakni Rp 750.000 untuk Residensial dan Rp 990.000 untuk Jelajah.

Baca Juga  Ayo Saatnya Jadi Nerizen Bijak Agar Ruang Digital Makin Aman

Isu soal perang harga Starlink sempat dikomentari Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Aju Widya Sari. Dia menjelaskan, predatory pricing bukan hanya terkait harga murah. Terdapat beberapa analisa lain untuk mencapai kesimpulan adanya perang harga.

“Kalau terjadi gangguan dalam pelaksanaan tarif itu bisa diadukan di kominfo. Kita lihat dulu pasarnya seberapa jauh terganggunya. Harus ada bukti,” jelas Aju beberapa waktu lalu.

Beberapa bukti yang dimaksud bukan hanya terkait harga di lapangan. Namun juga di sisi korban, wilayah, dan respons konsumen soal tarif layanan.

“Contoh predatory pricing harus ada bukti benar-benar ada korban. Jangan cuman wacana-wacana aja, harus ada bukti dia predatory price,” kata dia. (cin)

Baca Juga  PLN Fasilitasi Usaha Mikro Naik Kelas dengan Sertifikasi Halal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *