Usai Ramadan, Ini Puasa Sunnah Yang Bisa Kalian Kerjakan

JATIMPEDIA, Surabaya – Puasa sunnah adalah amalan ibadah yang dianjurkan dalam Islam selain dari puasa wajib seperti puasa Ramadhan.

Dalam Islam, puasa memiliki makna tersendiri. Umat akan dilatih untuk merasakan keperihan fakir miskin yang tidak bisa makan-minum dengan mudah.

Sebagaimana dilansir dari situs Baznas, Jumat (12/4), terdapat berbagai jenis puasa sunnah yang memiliki keutamaan dan manfaat tersendiri di luar bulan Ramadhan.

Tak sedikit umat Muslim yang mempraktikkan puasa sunnah ini secara konsisten, sebagai amalan untuk merevolusi diri.

1. Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis adalah puasa sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah saw bersabda pada sebuah hadist bahwa amalan manusia akan diperlihatkan pada Senin dan Kamis.

“Perbuatan-perbuatan manusia diperlihatkan kepada Allah pada setiap hari Senin dan Kamis. Maka aku menyukai jika amalku diperlihatkan kepada-Nya dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Baca Juga  Kabupaten Trenggalek Hasilkan 2.323 Ton Ikan Budidaya di Semester I

Dari hadis ini, terlihat bahwa puasa Senin dan Kamis memiliki keutamaan besar di sisi Allah swt. Setidaknya, jika anak manusia dibuka catatan amalnya, dia sedang dalam kondisi berpuasa.

2. Puasa Daud

Melansir NU Online, puasa Nabi Daud adalah puasa yang dilakukan secara bergiliran, yaitu sehari berpuasa dan sehari tidak berpuasa. Puasa Daud memiliki keutamaan yang besar, termasuk membantu menjaga kesehatan dan meningkatkan ketakwaan.

Dibutuhkan keteguhan iman untuk bisa secara konsisten berpuasa Daud. Tentu saja, karena tidak ada batasan berapa lama puasa Daud ini harus dilakukan atau dihentikan.

3. Puasa Ayyamul Bidh

Puasa Ayyamul Bidh adalah puasa pada pertengahan bulan yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dalam setiap bulan Hijriyah.

Ibadah sunnah ini juga sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah saw bersabda mengenai puasa ini dengan menyamakan dengan orang berpuasa di sepanjang usianya Tidak ada orang yang berpuasa setiap bulan sepanjang umurnya, kecuali pada (hari-hari) Ayyamul Bidh, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 (dari setiap bulan).” (HR. Abu Daud).

Baca Juga  Jamaah Perempuan Bisa Masuk Makam Raudhah, Ini Caranya

Puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan yang besar, termasuk mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah swt.

4. Puasa Syawal

Bulan Ramadhan yang baru saja berlalu sebaiknya segera disambut dengan puasa sunnah Syawal. Ibadah ini dilakukan.

Nabi bersabda bahwa orang yang melakukan puasa ini dianggap sama seperti berpuasa sepanjang tahun.

5. Puasa Arafah

Puasa Arafah adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu pada hari Arafah saat menjalankan ibadah haji.

Ada keutamaan dari puasa ini sebagaimana disabdakan oleh nabi, bahwa dosa-dosa orang yang menjalankan akan dihapus satu tahun yang telah lalu dan satu tahun yang akan datang.

Tata Cara Menjalankan Puasa Sunnah Lain

Baca Juga  Pemkab Mojokerto Sambut Kedatangan 366 Jemaah Haji

Hal pertama yang harus dilakukan ketika melaksanakan ibadah sunnah adalah adanya niat yang Ikhlas. Setiap puasa sunnah harus dimulai dengan niat untuk merai ridha Allah swt.

Selanjutnya, pastikan melaksanakan puasa tersebut pada hari-hari yang tepat. Puasa-puasa seperti Senin dan Kamis, Ayyamul Bidh atau Syawal memiliki kaidah hari yang khusus.

Tata cara berikutnya adalah menjaga konsistensi. Selain menahan diri dari makan dan minum, puasa sunnah juga membutuhkan kesadaran untuk memperbanyak ibadah dan amalan.

Usahakan untuk menjalankannya secara rutin agar mendapatkan manfaat yang maksimal.

Selain meningkatkan kekuatan spiritual, puasa sunnah juga dapat membantu menjaga kesehatan jiwa dan raga. (cin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *