Wow, Baru Sebulan Buka Rumah Pakar Hasilkan Cuan

Surabaya, JP – Upaya Pemerintah Kota Surabaya memberdayakan masyarakatnya melalui program rumah padat karya atau rumah pakar patut diacungi jempol. Sebab, salahsatu rumah pakar di viaduct Jalan Nias, Kecamatan Gubeng sudah meraup omzet puluhan juta rupiah sejak diresmikan 28 Mei 2022 lalu.

Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo mengatakan, Rumah Pakar tersebut banyak diminati warga Surabaya karena tempatnya yang strategis dan kekinian.

“Paling banyak diminati dari Rumah Pakar viaduct Gubeng yaitu coffee shop-nya. Selain kekinian,  juga instagramable dan sangat pas untuk tempat meeting bersama teman kantor. Banyak digemari pengunjung, karena suasananya seperti di rumah sendiri, cocok lah untuk ngopi,” sebut Eko, Senin (11/7).

Baca Juga  AKhir Pekan, Bus Suroboyo Mampir di Romokalisari Adventure Land

Bukan hanya coffee shop saja, tetapi juga ada barbershop (cukur rambut) hingga cuci motor dan mobil. Dari tiga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu, yang paling banyak diminati masyarakat adalah coffee shop, sedangkan barbershop dan cuci kendaraan, menurut Eko masih kurang diminati dan belum maksimal.

Alasan kurang maksimalnya dua usaha tersebut, Eko mengungkapkan, karena warga MBR yang bekerja di Rumah Pakar itu masih butuh pelatihan lebih mendalam. Selain itu, tempat untuk cuci motor dan mobil belum maksimal karena tempat yang kurang memadai.

“Sementara ini hanya menjalankan coffee shop, karena yang potong rambut itu ternyata tidak sesuai passionnya. Sedangkan cuci mobil dan motor, tempatnya belum memadai, rencananya di 2023 kita siapkan di Kantor Kelurahan Baratajaya,” kata dia.

Baca Juga  Meningkatnya Serangan Siber di Indonesia, Perkuat Pertahanan!

Meskipun yang berjalan hanya coffee shop, Rumah Pakar di Viaduct Gubeng cukup memuaskan, yakni meraup omzet hingga Rp 88 juta per bulan. Omzet itu nantinya digunakan untuk gaji, biaya operasional dan masih banyak lainnya. “Ada 23 MBR yang bekerja, masing – masing mendapat gaji antara Rp 1,5 – Rp 2 juta per bulan,” sambungnya.

Agar pendapat meningkat, ia bersama jajarannya juga mempromosikan Rumah Pakar viaduct Gubeng melalui sosial media (sosmed). Selain itu, juga menggandeng sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) untuk meningkatkan skil MBR yang bekerja di tempat tersebut.

“Tentunya kita terus melakukan evaluasi. Jadi tidak hanya coffee shop saja, kami juga menghadirkan pelatih dari bidang lain untuk meningkatkan pendapatan sesuai dengan permintaan Pak Wali (Eri Cahyadi) pendapatan MBR bisa sampai Rp 4 juta perbulan,” kata Camat Gubeng Surabaya. (sat)

Baca Juga  Bupati dan Wali Kota Kediri Naik Vespa Keliling Kota

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *