Wisata Edukasi Kalitengah Pionir Desa Wisata Integritas Lamongan
Lamongan, JP – Pemkab Lamongan tengah gencar mempromosikan desa wisata. Salah satunya wahana Wisata Edukasi Kalitengah (WEK). Warga Lamongan kini tak perlu jauh-jauh ke kota sebelah atau bahkan ke luar negeri untuk bisa merasakan wisata edukasi yang bernuansa pedesaan. Berlokasi di Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan, wisatawan dapat merasakan pengalaman berharga melalui wahana yang ditawarkan.
Bersama perangkat desa dan jajaran Pemkab Lamongan, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi merasakan nuansa wisata edukasi Kalitengah itu. Beserta beberapa pengunjung, oang nomor satu di Kabupaten Lamongan tersebut mampur ke showroom kopiah untuk melihat langsung hasil kerajinan beragam kopiah di Desa Pengangsalan. Puas dengan mengetahui beragam kopiah, Pak Yes kemudian diajak untuk mengunjungi Stasiun Kuliner Canditunggal Kalitengah (SKCK) di Desa Canditunggal yang menawarkan berbagai macam sajian kuliner yang menggugah selera.
Tak hanya berburu kopiah dan kuliner, bagi wisatawan yang berkunjung ke Wisata Edukasi Kalitengah bisa melanjutkan perjalanan ke wisata Kelompok Asuhan Mandiri (Asman) Pemanfaatan Taman Obat Tradisional Keluarga (Toga) Keningkir di Desa Buntungan.
Belum puas berkeliling desa, wisatawan juga bisa mengunjungi pertanian hidroponik di Desa Kediren dan dilanjutkan ke Desa Cluring untuk melihat langsung proses pengasapan telur asin sabiq bejo.
“Wisata Edukasi Kalitengah ini sesuatu yang luar biasa, ini bisa menjadi contoh bagi kecamatan-kecamatan lain. Apalagi ini sudah terangkai tinggal bagaimana kita mempromosikan dan menarasikan untuk mengajak orang berkunjung kesini,” tutur Pak Yes saat Melaunching WEK di Pendopo Kecamatan Kalitengah, Minggu (24/7/2022).
Dengan berbagai pembinaan, Pak Yes yakin WEK akan diminati masyarakat. Bahkan Wisata Edukasi Kalitengah menjadi embrio desa wisata integritas di Lamongan.
“Wisata ini berangkai, dari satu titik ke titik lain dan sudah legend. Saya yakin dengan banyak sentuhan akan menjadi wisata yang diminati masyarakat. Termasuk kopiah Desa Pengangsalan, bisa jadi kopiah yang saya beli di Madinah dari sini. Inilah pentingnya membuat narasi, sehingga kalau orang tidak menggunakan kopiah dari Pengangsalan tidak cocok,” ujarnya.
Agar Wisata Edukasi Kalirengah terus berkembang, Pak Yes memerintahkan agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Lamongan memberikan pembinaan sehingga bisa menjadi contoh desa wisata lainnya.
“Ini menjadi embrio yang sangat luar biasa, untuk tidak berhenti mempromosikan dan memelihara wisata ini menjadi jujukan wisata berantai. Disparbud untuk terus membina bahkan saya juga terus mendorong agar desa-desa di Lamongan menjadi desa mandiri,” pungkas Pak Yes. (sat)