Wagub Emil Optimis Dapat Bantu Pelaku Perdagangan Luar Negeri

Surabaya, JP -Wagub Emil Elestianto Dardak mengapresiasi program kebijakan moneter melalui implementasi Local Currency Settlement (LCS). Pemanfaatan skema LCS ini diharapkan dapat dimanfaatkan seluas – luasnya oleh para pelaku perdagangan luar negeri, demi ketahanan ekonomi daerah.

“Ini sekaligus sebagai bentuk perwujudan rasa nasionalisme kita,” kata Wagub Emil saat kegiatan seminar di Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat (19/8) Sore.

Sebagai informasi, hingga tahun 2022, Bank Indonesia telah bekerjasama dengan Bank di 4 (empat) negara dalam pemanfaatan LCS, yaitu Malaysia, Thailand, Tiongkok dan Jepang; yang merupakan negara – negara tujuan ekspor utama Provinsi Jawa Timur.

Implementasi Local Currency Settlement atau LCS sebagai penyelesaian transaksi antar negara dengan menggunakan mata uang lokal negara masing – masing. Dengan begitu Emil berharap, program ini dapat mengurangi ketergantungan terhadap mata uang USD dan menjaga kestabilan nilai tukar rupiah.

Baca Juga  Optimalkan Pelayanan Kesehatan, Bank Jatim Bangun Taman RSUD dr. Soedono

“Melalui skema LCS ini, importir Indonesia yang hendak mengimpor barang dari negara mitra dapat melakukan transaksi menggunakan mata uang lokal negara tersebut melalui bank yang telah ditunjuk oleh kedua negara. Sebaliknya, eksportir Indonesia juga dapat dibayar dalam mata uang rupiah, tanpa perlu mengkonversinya ke dalam dolar AS,” jelasnya.

Lebih lanjut Wagub Emil mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mendukung setiap upaya dan inovasi yang dilakukan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan transaksi perdagangan luar negeri.

Menurutnya, kegiatan perdagangan luar negeri harus dipandang sebagai kegiatan yang mampu dilakukan oleh siapa saja, tidak terkecuali UMKM, yang merupakan salah satu kontributor perekonomian utama.

Baca Juga  Tiga Menteri Naik Motor Kampanyekan Safety Riding di Yogya

“Setiap lembaga dan instansi terkait, termasuk lembaga perbankan, diharapkan dapat turut serta berperan dan bersinergi demi pemulihan ekonomi nasional dan Jawa Timur khususnya,” kata Emil.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Budi Hanoto menambahkan sosialisasi LCS dirasa penting dan relevan. Hal tersebut juga dirasa tepat, lantaran sesuai dengan momentum perekonomian dan pasar global yang saat ini penuh dengan ketidakpastian serta resiko akibat pandemi Covid-19 serta kebijakan moneter dari beberapa negara maju.

“Indonesia dengan ekonomi terbuka dan Jatim merupakan HAP ekspor dan impor khususnya di wilayah Indonesia Timur. LCS merupakan solusi alternatif transaksi bilateral, terutama menggunakan mata uang lokal,” ujar Budi.

Baca Juga  Presiden Jokowi Resmikan 4 Bandara Baru di Sulawesi

Dirinya berharap, adanya sosialisasi mengenai LCS yang dilakukan oleh Bank Indonesia Jawa Timur kali ini, dapat memberikan kesadaran bagi beberapa pihak yang melakukan transaksi kedepan, utamanya memperhatikan penguatan perdagangan dengan nilai tukar.
“LCS saat ini mari kita ‘keroyok’, untuk bisa bersama-sama kita mitigasi resikonya,” tutupnya. (sat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *