Tahun Ini Kemenparekraf Tetap Bidik 14,3 Juta Wisman

JATIMPEDIA, Jakarta –  Meski ada gejolak geopolitik global hingga bencana alam di dalam negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tetap optimis target pergerakan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun ini bisa tercapai.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pada tahun ini, Kemenparekraf menargetkan 1,2 miliar-1,5 miliar pergerakan wisatawan nusantara. Untuk wisman, ditargetkan sebesar 14,3 juta orang.

Sandiaga tak menampik bahwa faktor-faktor seperti konflik geopolitik seperti ketegangan di Timur Tengah dan bencana alam bisa berdampak pada target pergerakan wisatawan 2024.

Namun, dia optimis bahwa berbagai target itu masih bisa tercapai apabila pihaknya bekerja keras. Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, pihkanya sudah memetakan potensi-potensi risiko yang ada.

Baca Juga  Menparekraf Sandiaga Serahkan Penghargaan Inovasi Ekraf dan Pariwisata Untuk Kabupaten Gresik

“Tentunya selain daripada erupsi Gunung Ruang ini ada juga situasi geopolitik, ada ketegangan di Timur Tengah, dan juga perang yang masih berkecamuk, serta perlambatan ekonomi,” kata Sandiaga seperti dikutip, Senin (22/4/2024).

“Semua potensi-potensi risiko ini telah kita petakan dan per hari ini kita masih menghitung targetnya. Masih bisa tercapai jika kita bekerja keras,” imbuhnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, langkah-langkah penyesuaian dan penyelamatan harus disiapkan agar pariwisata dan ekonomi kreatif yang mulai bangkit ini bisa mencapai target.

Adapun terkait dengan erupsi Gunung Ruang, politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan tidak boleh lengah dalam menghadapinya.

“Jangan kita lengah. Kita pastikan bahwa potensi management crisis ini bisa membawa kita untuk lebih berhati-hati dan waspada,” tutur Sandiaga.

Baca Juga  Gubernur Khofifah Pimpin Apel Ziarah di Makam RMT Ario Soerjo

Dia berharap aspek mitigasi bencana yang telah disiapkan dalam protokol management crisis bisa diterapkan oleh para pelaku, baik dari instansi, pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat secara keseluruhan.

Sebelumnya, Sandiaga pernah mengungkapkan kekhawatirannya akan konflik Iran VS Israel bakal berdampak terhadap sektor pariwisata dalam negeri.

Sandiaga berujar terjadinya eskalasi ketegangan di Timur Tengah turut mempengaruhi sektor pariwisata di Indonesia.

Menurutnya, akan menambah halangan untuk mencapai target 14,3 juta wisman. Sebab, akan mengganggu jalur penerbangan, terutama wisatawan.

“Ini eskalasi yang sangat kita khawatirkan berpotensi memanaskan suasana di Timur Tengah. Apalagi jalur penerbangan ini melewati posisi geografis yang sedang berkonflik kita harapkan semua pihak bisa melakukan deeskalasi dan harapannya terbuka dialog untuk mencapai perdamaian,” ujar Sandiaga.

Baca Juga  Lima Masjid Jatim Sabet Juara dengan Predikat Masjid Terbaik dalam DMI Award 2022

Pariwisata suatu insepsi untuk sisi sisi terbaik kemanusiaan, bahwa perdamaian merupakan prasyarat bagi pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Diharapkan ketegangan di Timur Tengah tidak meluas hingga wilayah Asia Tenggara.

“Kita sangat khawatir terhadap ketegangan tapi kita berharap di wilayah regional Asia Tenggara khususnya Indonesia kita bisa menjaga stabilitas dan perdamaian dunia bisa tercipta di waktu-waktu yang sangat menentukan,” imbuh Sandiaga.

Kemenparekraf tengah mengkaji bagaimana konflik di Timur Tengah berdampak terhadap sektor pariwisata di Indonesia.

“Ini sedang kita hitung kita berharap tidak terlalu berdampak penerbangan pasti menjadi suatu catatan tersendiri karena akan ada penyesuaian-penyesuaian ini yang perlu kita antisipasi,” ucap Sandiaga.(raf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *