Tag: #WisatawanMancanegara

  • Hingga April 2025, 4,33 Juta Wisman Kunjungi Indonesia

    Hingga April 2025, 4,33 Juta Wisman Kunjungi Indonesia

    JATIMPEDIA, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) melalui pintu masuk utama sebanyak 1.025.779 kunjungan pada April 2025. Sementara itu, wisman yang masuk melalui pintu masuk perbatasan tercatat sebanyak 138.760 kunjungan.

    Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini mengatakan bahwa secara total jumlah kunjungan wisman mencapai 1,16 juta kunjungan, atau naik sebesar 18,26% secara bulanan dan 9,15% secara tahunan.

    “Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga April 2025, total kunjungan wisman mencapai 4,33 juta kunjungan, atau meningkat 5,60% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024,” kata Pudji, Senin (2/6/2025).

    Kunjungan wisman terbanyak menurut kebangsaan pada April 2025 berasal dari Malaysia yang masih menduduki peringkat pertama, disusul oleh Australia dan China. Kunjungan dari Malaysia mencapai 14,6%, Australia 12,9%, dan China 9,1%.

    Dibandingkan Maret 2025, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada April mencapai 128,59 juta perjalanan atau meningkat 44,63% secara bulanan.

    “Jika dibandingkan dengan April 2024, perjalanan wisnus ini mengalami peningkatan sebesar 23,02% secara year-on-year,” ungkap Pudji.

    Secara kumulatif, sepanjang Januari hingga April 2025, jumlah perjalanan wisnus mencapai 410,99 juta perjalanan atau meningkat 15,74% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Perjalanan wisnus selama Idulfitri 1446 H (24 Maret – 7 April 2025) mencatat total keberangkatan sebanyak 77,09 juta perjalanan. Sementara itu, total kepulangan wisnus selama periode tersebut mencapai 72,65 juta perjalanan.

    Titik puncak keberangkatan wisnus terjadi pada 1 April 2025, yakni sebesar 11,67 juta perjalanan, sementara titik puncak kepulangan terjadi pada 6 April 2025 sebanyak 8,38 juta perjalanan.

    Untuk wisatawan nasional (wisnas), pada April 2025 tercatat sebanyak 926.599 perjalanan. Angka ini mengalami peningkatan 59,19% secara bulanan, serta 22,51% secara tahunan.

    Secara kumulatif, jumlah perjalanan wisnas hingga April 2025 mencapai 3,26 juta perjalanan, atau meningkat 10,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    BPS juga melaporkan bahwa Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di hotel bintang pada April 2025 mencapai 46,98%, naik 13,42 poin (month-to-month) dan turun 0,16 poin (year-on-year).

    TPK hotel klasifikasi bintang tertinggi tercatat di Provinsi Bali sebesar 57,23%, yang didorong oleh libur hari besar keagamaan, penyelenggaraan event olahraga, dan festival musik. (raf)

  • Tahun Ini Bali Targetkan 6,5 Juta Kunjungan Wisman

    Tahun Ini Bali Targetkan 6,5 Juta Kunjungan Wisman

    JATIMPEDIA, Denpasar – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2025 mencapai 6,5 juta kunjungan.

    “Tahun ini kunjungan kami menargetkan batas bawah 6 juta, batas atas 6,5 juta, wisatawan domestik batas bawah 10 juta, batas atasnya 10,5 juta,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Selasa.

    Ia mengatakan target ini realistis berkaca dari jumlah kunjungan wisman tahun 2024 yang sekitar 6,3 juta.

    Tjok Pemayun mengakui kunjungan langsung tahun 2024 belum sesuai target pemerintah saat itu, dan tahun ini Kementerian Pariwisata baru belum memberikan target pasti jumlah kunjungan wisman ke Bali.

     

    Namun, jika melihat banyaknya wisatawan mancanegara yang datang melalui pintu domestik atau Pelabuhan Gilimanuk, Dispar Bali melihat 7 juta wisman sudah berkunjung ke Pulau Dewata.

    “Yang kunjungan 6,3 juta ini kan yang penerbangan langsung, yang belum kita hitung kan yang turun di Jakarta atau Gilimanuk, dia pakai domestik tidak diukur, saya yakin itu 7 juta tembus dengan asumsi per hari 2 ribu saja kalikan,” ujarnya.

    Untuk itu menurutnya yang menjadi tantangan di 2025 ini adalah penanganan masalah yang mempengaruhi kunjungan wisman yaitu kemacetan, sampah, dan alih fungsi lahan.

    Tjok Pemayun sudah memetakan permasalahan untuk ditindaklanjuti, kemudian Pemprov Bali juga akan menegaskan penegakan hukum, dengan peran pemerintah sebagai regulator dan fasilitator dengan mengharapkan bantuan stakeholder kepariwisataan di lapangan.

    “Itu tiga hal yang menonjol kami anggap, dan terakhir adalah bagaimana nanti kita mulai melakukan penegakan-penegakan hukum karena secara regulasi teman-teman stakeholder pariwisata merasa sudah komplit tinggal sekarang menjalankan implementasi dan sinkronisasi,” kata Kepala Dispar Bali. (cin)