Tag: #wisata gresik

  • Menparekraf Sandiaga Serahkan Penghargaan Inovasi Ekraf dan Pariwisata Untuk Kabupaten Gresik

    Menparekraf Sandiaga Serahkan Penghargaan Inovasi Ekraf dan Pariwisata Untuk Kabupaten Gresik

    JATIMPEDIA, Gresik – Kabupaten Gresik terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf). Upaya ini mendapat penghargaan dari Kompas TV dalam kategori Apresiasi Daerah Peduli Inovasi Ekonomi Kreatif dan Pariwisata.

    Penghargaan tersebut diserahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil.

    Dalam sambutannya, Achmad Washil menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada masyarakat Kabupaten Gresik. Menurutnya, dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat menjadi fondasi penting dalam pengembangan ekraf dan pariwisata.

    “Penghargaan ini kami persembahkan untuk masyarakat Kabupaten Gresik yang selalu mendukung setiap langkah kami dalam mengembangkan ekraf dan pariwisata. Terima kasih juga kepada Kompas TV atas apresiasi yang diberikan. Penghargaan ini tentunya menjadi pendorong semangat bagi kami untuk terus maju,” ujar Washil.

    Sekdakab Gresik Ahmad Washil diapit Kadiskominfo Gresik Ninik Asrukin, dan Kabid Statistik dan Informasi Publik, Ahmad Zuron

     

    Sebagai salah satu Kabupaten yang dikenal sebagai pusat industri, Gresik juga memperlihatkan perkembangan yang pesat dalam sektor ekonomi kreatif. Melalui program Nawakarsa, Pemkab Gresik mengembangkan berbagai program inovatif.

    Salah satu program tersebut adalah Gresik Gema Karya, yang bertujuan untuk membangun jaringan komunitas anak muda berwirausaha. Program ini mendorong anak-anak muda Gresik untuk menciptakan produk kreatif berdaya saing, sehingga menjadi penggerak utama inovasi lokal.

    Selain itu, inisiatif Gresik Komik (Kolaborasi Milenial Kreatif) mempertemukan para seniman, videografer, fotografer, dan perancang busana untuk menciptakan karya yang mempromosikan potensi lokal melalui media kreatif.

    Pengembangan Ekraf di Kabupaten Gresik juga difokuskan melalui program Nawakarsa Gresik Lestari. Salah satu elemen utamanya adalah revitalisasi wisata Kota Tua Bandar Grissee. Upaya ini telah menjadi ruang publik bagi anak-anak muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka.

    Kawasan ini tidak hanya menjadi destinasi heritage, tetapi juga pusat kegiatan seni dan budaya. Bandar Grissee rutin menjadi tuan rumah sejumlah acara seperti Dekranasda Fest, Cokro Fest, E-Sport, Musikalisasi Puisi, Pagelaran Drama Kolosal, Fashion Show Karya Tenun Khas Gresik, hingga Lomba Batik Khas Gresik.

    Event-event ini tidak hanya mempromosikan karya lokal, tetapi juga memberikan platform bagi generasi muda untuk menampilkan kreativitas mereka dalam skala yang lebih besar.

    Inovasi lainnya yang memperkuat ekosistem ekraf di Gresik adalah peresmian Galeri Dekranasda di kawasan Bandar Grissee. Galeri ini didirikan sebagai tempat untuk memamerkan karya-karya perajin lokal, sehingga memperkuat identitas Kabupaten Gresik sebagai daerah yang peduli terhadap pengembangan ekonomi kreatif dan pelestarian budaya lokal.

    Galeri Dekranasda juga menjadi pusat kegiatan seni dan budaya, di mana berbagai pameran dan lokakarya digelar untuk mendukung industri kreatif lokal.

    Kabupaten Gresik juga dikenal dengan destinasi wisata alamnya yang memukau, salah satunya adalah Pulau Bawean. Pulau ini sering disebut sebagai surga tersembunyi karena keindahan alamnya yang luar biasa. Mulai dari pantai berpasir putih hingga panorama bawah laut yang indah.

    Sekdakab Washil dalam kesempatan yang sama juga mengajak masyarakat luas untuk berkunjung ke Pulau Bawean. Menurutnya destinasi ini merupakan bukti kekayaan alam Gresik yang dapat dioptimalkan melalui ekraf dan pariwisata.

    “Pulau Bawean memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata internasional. Dengan panorama alam yang luar biasa, kami mengundang para wisatawan untuk datang dan menikmati keindahan Pulau Bawean,” tuturnya. (*)

  • Sekda Gresik Tunjukkan Potensi Benteng Lodewijk

    Sekda Gresik Tunjukkan Potensi Benteng Lodewijk

    Gresik, JP – Situs sejarah Benteng Lodewijk menjadi salah satu tujuan Ekspedisi Maritim pertama Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) bersama Media Tempo Group.

    Didampingi Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, ekspedisi yang dilakukan di Mengare Kecamatan Bungah tersebut, menjadi lahan menguak sejarah dan potensi alami Benteng Lodewijk, Sabtu (1/10).

    Menurut Sekda Washil, dulunya benteng tersebut diketahui tidak hanya sebagai tempat perlindungan, tapi juga sebagai jalur perdagangan rempah. Meskipun sekarang secara bentuk dan aset sudah banyak yang hilang, kedepannya akan diberdayakan kembali menjadi objek wisata edukasi.

    “Jadi posisi sekarang masih belum optimal masalah akses, kedepannya nanti pemerintah akan membantu mengoptimalkan terkait dengan konsep penanaman mangrove dan wisata edukasi, yang nantinya lewat Pramuka,” kata Sekda Washil.

    “Harapannya nanti dengan pihak provinsi dan nasional akan berfokus pada pemeliharaan aset penting dan mencari solusi atas abrasi yang sering terjadi.” tambahnya.

    Dalam ekspedisi yang digelar tersebut, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono bersama 20 anggotanya, tidak hanya didampingi Sekda Gresik, Ketua Harian Saka Bahari Kwarcab Gresik Ach. Sulthon M. juga turut serta sebagai pemandu ekspedisi, serta Camat Bungah Munir beserta Forkopimcam.

    Menurut informasi yang beredar, ekspedisi ini bertujuan untuk mendokumentasikan sejarah dan potensi di situs sejarah yang berkaitan dengan kemaritiman.

    Menggandeng media, output ekspedisi ini direncanakan akan menjadi sebuah video dokumenter sebagai upaya baru dalam mengedukasi dunia maritim secara pop pada masyarakat jaman sekarang.

    Untuk itu, maka ekspedisi ini direncanakan akan menyambangi situs bersejarah di beberapa kota seperti Cirebon, Tegal, Semarang, Juwana, Rembang, Gresik, Surabaya, Pacitan, Jogja, Cilacap, Pangandaran dan Banten hingga 17 Oktober 2022.

    Saat memandu ekspedisi, Ketua Harian Saka Bahari Gresik Sulthon M. mengungkapkan, Benteng Lodewijk juga memiliki bermacam keunikan tersendiri. Untuk itu ia juga menginginkan langkah pemeliharaan kedepannya

    “Benteng ini unik karena memiliki tumbuhan bambu, dimana bambu tidak bisa hidup tanpa ada air tawar, nah ini menjadi unik karena tenyata pulau kecil yang dikelilingi laut memiliki sumber mata air tawar,” ucap Sulthon.

    “Kalau dilihat, sebenarnya situs ini sudah benar-benar habis, maka apakah ini akan kita biarkan saja untuk menjadi cerita atau kita perbaiki, nah ini yang biasanya kita angkat dan suarakan ke kabupaten.” imbuhnya.

    Merespon hal tersebut, Kadispenal Julius Widjojono berkata akan membantu dalam menindaklanjutinya, minimal lewat publikasi media dan dialog dengan instansi terkait.

    “Nanti akan dimuat dalam media yang sekarang bersama kami, jadi bisa mendapatkan perhatian yang lebih besar dari berbagai pihak dan instansi terkait, semoga nantinya dapat menjadi jalan dalam merevitalisasi benteng ini,” ucapnya. (sat)