Tag: #wali kota surabaya

  • Wali Kota Eri Cahyadi,  Bupati Muhdlor dan Bupati Yani Bahas Kesehatan UHC

    Wali Kota Eri Cahyadi, Bupati Muhdlor dan Bupati Yani Bahas Kesehatan UHC

    Surabaya,JP – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani membahas kerja sama pelayanan kesehatan gratis melalui Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan.

    “Harapan saya, orang Gresik ke Surabaya berobat ya gratis. Orang Gresik-Surabaya ke Sidoarjo berobat juga gratis,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu.

    Menurut dia, jika kerja sama ini terwujud maka warga Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) bisa mendapatkan layanan kesehatan gratis di ketiga wilayah tersebut.

    Cak Eri, sapaan akrabnya sudah berkomunikasi dengan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dan Bupati Gresik Gus Yani terkait wacana kerja sama UHC tersebut.

    Apalagi, kata dia, peserta Jaminan Kesehatan Nasional pada masing-masing daerah itu sudah mencapai 95 persen.

    Selain kerja sama di bidang kesehatan, ketiganya juga menyiapkan upaya mengatasi kemacetan dengan berkolaborasi.

    Bagi Cak Eri, Surabaya,  Sidoarjo dan Gresik adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan sehingga ketika membangun jalan untuk mengatasi kemacetan maka tidak bisa dilakukan oleh Surabaya saja.

    “Tapi bagaimana Surabaya terkoneksi dengan Sidoarjo dan Gresik. Ini yang kami sedang bicarakan dengan bupati,” kata dia.

    Ia menambahkan salah satu upaya mencegah kemacetan adalah mengoneksikan frontage road Jalan Ahmad Yani Surabaya dengan Sidoarjo. Demikian pula dengan Jalan Banyu Urip Surabaya yang juga berencana dikoneksikan ke Gresik.

    “Semoga di tahun 2023 bisa langsung terhubung antara Gresik-Surabaya dan Surabaya-Sidoarjo,” kata Eri Cahyadi. (sat/ant)

  • Dandan Omah Suroboyo, Perbaiki Rumah Sekaligus Ekonomi Warga

    Dandan Omah Suroboyo, Perbaiki Rumah Sekaligus Ekonomi Warga

    Surabaya, JP – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau langsung pengerjaan program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Jalan Sukolilo 1-B/34 RT 01 RW 02 dan di Jalan Kejawen Lor 2 No. 14 Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak Kota Surabaya, Kamis (13/10). Sebab, selain melakukan perbaikan rumah, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga tengah fokus dalam memperbaiki perekonomian warga.

     

    “Jadi ada beberapa rumah yang dibangun Pemkot Surabaya terkait Rutilahu, saya bersama Pak Camat dan Pak RW ingin melihat sampai sejauh mana proses pengerjaan dan kerusakannya karena apa,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

     

    Wali Kota Eri Cahyadi menjelaskan bahwa melalui program Dandan Omah, tidak hanya melakukan perbaikan pada bangunan rumah saja. Melainkan, turut memperbaiki perekonomian warga. Seperti di Kampung Nelayan, Pemkot Surabaya telah mewadahi kebutuhan warga di kampung tersebut melalui bantuan diversifikasi untuk menopang kesejahteraan nelayan yang tidak bisa berlayar agar tetap mendapat penghasilan.

     

    “Kebetulan di Kampung Nelayan ini ada program Pemkot Surabaya. Karena itu saya berharap lurah dan camat punya berbagai inovasi. Bantuan per bulan sebesar Rp 2 juta itu bisa menjadi modal. Bisa untuk modal E – Peken atau bikin paving. Ini namanya program Padat Karya untuk menanggulangi kemiskinan dan pengangguran,” jelasnya.

     

    Wali Kota Eri Cahyadi mencontohkan, seperti kegiatan Padat Karya di kawasan Tambak Wedi Kota Surabaya. Hasilnya, para MBR bisa mendapatkan pendapatan mencapai Rp 6 juta perbulannya.

     

    “Di Tambak Wedi uangnya dibelikan alat dan pendapatan warga di sana sekarang Rp 6 juta perbulan. Alatnya menjadi milik mereka, berarti ketika kapanpun alat ini berfungsi maka pendapatan akan menjadi sumber pendapatan mereka. Insya Allah saya yakin dengan Pak Camat dan Pak RW disini, tahun 2023 kampung ini bisa berubah,” ujarnya.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudradjad mengaku bahwa pihaknya juga bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk memberikan pelatihan kepada para pekerja bangunan (tukang).

     

    “Tahun ini kami menargetkan ada 100 (orang) mengikuti pelatihan selama seminggu, kemudian mereka mendapat sertifikat dan dilibatkan dalam program Dandan Omah. Sebab, kami kekurangan tenaga teknis (tukang) yang berasal dari Surabaya. Ini akan di tagging sebagai salah satu program Padat Karya Pemkot Surabaya,” ungkap Irvan.

     

    Menurutnya, hal ini sesuai dengan instruksi Wali Kota Eri Cahyadi yang tidak hanya memperbaiki rumah warga, tapi juga memperbaiki penghasilan pemilik rumah agar bisa merawat rumah tersebut. “Serta memberikan kesempatan bagi warga sekitar yang membutuhkan tambahan pendapatan,” ujarnya.

     

    Terpisah, penerima manfaat Dandan Omah di di Jalan Kejawen Lor 2 No. 14 Kelurahan Sukolilo Baru, Kecamatan Bulak Kota Surabaya, Lili Churriyah mengaku bersyukur dengan adanya program Dandan Omah yang telah memperbaiki kerusakan di rumahnya. “Alhamdulillah rumah saya dikunjungi Wali Kota Eri Cahyadi untuk melihat langsung proses perbaikannya. Terima kasih banyak kepada Pemkot Surabaya karena sudah memperbaiki rumah saya,” pungkasnya. (sat)

  • Pemkot Surabaya Bagikan 10 Ribu STB Gratis

    Pemkot Surabaya Bagikan 10 Ribu STB Gratis

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membagikan 10.000 Set Top Box (STB) gratis kepada masyarakat. Bantuan ini sebagai bentuk dukungan kepada masyarakat untuk migrasi dari TV analog ke digital. STB yang berfungsi mengkonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara ini berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Trans Media Group.

    Kegiatan penyaluran STB tersebut, dipusatkan di Kantor Kecamatan Tambaksari Surabaya pada Rabu (12/10) malam. Penyaluran juga serentak diikuti melalui daring oleh masyarakat penerima di 59 kelurahan dari 12 wilayah kecamatan Surabaya.

    Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), M Fikser mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, secara simbolis menyerahkan langsung STB kepada delapan perwakilan warga penerima di wilayah Kecamatan Tambaksari.

    Dalam sambutannya, Kadiskominfo Surabaya, M Fikser menyampaikan bahwa begitu ada bantuan STB, Wali Kota Eri Cahyadi langsung memerintahkan jajarannya untuk segera dibagikan. Ini diharapkan supaya warga bisa segera menikmati layanan TV digital.

    “Karena berdasarkan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pada tanggal 2 November 2022 siaran TV analog migrasi ke digital. Secara serentak STB ini juga dibagikan ke warga di 59 kelurahan dari 12 kecamatan Surabaya,” kata M Fikser.

    Ia mengungkapkan, bahwa data penerima 10 ribu STB di Surabaya berasal dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diteruskan ke Trans Media Group. Selanjutnya dari Trans Media Group, data By Name By Address (BNBA) warga penerima ini diserahkan ke Pemkot Surabaya.

    “Jadi begitu kita dapat data tersebut, kita langsung distribusikannya kepada para lurah untuk diteruskan ke masing-masing warganya,” ungkap dia.

    Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya ini menyatakan, pihaknya juga siap memfasilitasi warga apabila alat yang diterima itu dalam kondisi rusak. Jika alat yang diterima rusak, warga bisa mengembalikannya ke masing-masing kelurahan.

    “Dari kelurahan nanti diteruskan ke Diskominfo Surabaya dan selanjutnya kita yang akan koordinasikan dengan Trans Media Group agar alat yang rusak itu dapat diganti,” jelasnya.

    Mewakili Pemkot Surabaya, Fikser juga menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada warga Kota Pahlawan. Pihaknya memastikan, akan melakukan hal yang sama apabila ke depan ada pembagian lagi STB.

    “Kalau ada lagi bantuan STB, kita akan lakukan hal yang sama, kita distribusikan langsung ke warga. Dengan proses pembagian STB ini, Pak Wali Kota berharap warga bisa menikmati layanan TV digital,” terangnya.

    Di tempat yang sama, Operation Session Head Trans TV, Dedi Prastowo menyampaikan, bahwa pihaknya mendapatkan amar dari pemerintah pusat untuk membagikan STB ke masyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia.

    “Di Kota Surabaya sendiri STB dibagikan kepada 10 ribu warga di 59 kelurahan dari 12 kecamatan. Untuk data warga penerima ini berasal dari Kominfo atau pemerintah pusat,” kata Dedi.

    Tak lupa, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Eri Cahyadi karena telah membantu proses percepatan pembagian STB. Bahkan, kata dia, wali kota langsung menginstruksikan jajarannya ketika ada rencana pembagian ke warga.

    “Kami sebelumnya sudah bertemu dengan Pak Wali Kota terkait rencana pembagian. Dan ternyata di luar ekspektasi kami, Pak Wali Kota langsung minta agar pembagian ini dilakukan secepatnya,” pungkasnya. (sat)

  • Antisipasi Bencana, Pemkot Surabaya Siagakan Personel BPBD

    Antisipasi Bencana, Pemkot Surabaya Siagakan Personel BPBD

    Surabaya, JP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi dampak dari potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi. Sejumlah langkah pun telah disiapkan untuk mencegah sekaligus menanggulangi dampak dari cuaca ekstrem tersebut.

     

    Kesiapsiagaan ini sebagaimana merujuk laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait potensi datangnya hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

     

    Plt Kepala BPBD Kota Surabaya, Ridwan Mubarun memastikan telah menyiapkan sejumlah langkah dalam upaya menghadapi serta menanggulangi potensi cuaca ekstrem pada beberapa hari ke depan.

     

    “Yang pertama kita melaksanakan koordinasi secara rutin dan berkala dengan BMKG untuk mengetahui secara dini informasi perubahan cuaca di Kota Surabaya,” kata Ridwan Mubarun saat dihubungi Selasa (11/10).

     

    Selain dengan BMKG, Ridwan juga menyatakan, bahwa BPBD Surabaya rutin melakukan koordinasi dengan Perangkat Daerah (PD) terkait untuk antisipasi pencegahan dampak dari cuaca ekstrem. Sekaligus pula mengkomando dan mengkoordinasikan tugas PD terkait apabila terjadi kejadian bencana. “Jadi peringatan dini dari BMKG terkait potensi cuaca ekstrem itu kita informasikan ke Perangkat Daerah terkait agar bisa mengambil langkah cepat,” jelas dia.

     

    Tak hanya itu, Ridwan juga menyampaikan, pihaknya melaksanakan pemantauan secara rutin dan berkala terkait peralatan peringatan dini seperti Weather Information Display (WID) di enam lokasi serta 15 titik LED monitor cuaca.

     

    “Kita juga rutin melaksanakan pengecekan perlengkapan dan peralatan tanggap bencana di tujuh Posko Terpadu wilayah dan 16 Pos Pantau agar siap saat digunakan,” tambahnya.

     

    Fokus pencegahan dampak dari potensi datangnya cuaca ekstrem juga dilakukan BPBD terhadap wilayah di wilayah pesisir pantai Surabaya. Ridwan menyebut, apabila ada peringatan dini gelombang akan lebih dari 1,5 meter, maka pihaknya meminta kepada para nelayan agar sementara tidak pergi melaut.

     

    “Ketika gelombang akan lebih 1,5 meter, kita meminta nelayan untuk tidak melaut. Karena gelombang lebih dari 1.5 meter itu potensi bahayanya tinggi,” terang mantan Camat Tambaksari Surabaya tersebut.

     

    Meski demikian, kata dia, upaya yang dilakukan BPBD Surabaya terkait kebencanaan tidak mungkin bisa sempurna tanpa keterlibatan semua elemen dan masyarakat. “Terkait bencana tidak bisa hanya BPBD, karena bencana itu urusan bersama,” ujarnya.

     

    Oleh sebabnya, Ridwan mengajak masyarakat agar terlibat aktif dalam upaya pencegahan yang dapat ditimbulkan dari potensi datangnya cuaca ekstrem. Seperti di antaranya, melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar serta pemotongan pohon yang sudah lebat. Sekaligus pula melakukan pembersihan saluran air yang berpotensi penyumbatan.

     

    “Juga melakukan pengecekan kondisi atap genteng yang berpotensi roboh atau doyong. Silahkan hubungi Command Center 112 apabila melihat atau menemui kejadian darurat di sekitar anda,” pesannya.

     

    Memasuki musim penghujan ini, Kepala BPBD Surabaya juga kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak berteduh di bawah pohon, tiang listrik dan baliho. Apabila terjadi hujan lebat, ia berpesan agar masyarakat dapat segera berteduh di tempat yang aman.

     

    “Saat berada di jalan, kurangi kecepatan agar tidak berisiko tergelincir. Serta gunakan jas hujan model pakaian dan celana agar aman saat berkendara,” pungkasnya. (eka)

  • Pemkot Surabaya Terapkan 2 Jam Pendidikan Karakter Untuk SD dan SMP

    Pemkot Surabaya Terapkan 2 Jam Pendidikan Karakter Untuk SD dan SMP

    Surabaya, JP-  Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan motivasi kepada 883 Guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) SD dan SMP Pemkot Surabaya Negeri di Gedung Convention Hall Kota Surabaya, Selasa (4/10).

    Oleh sebab itu, ia meminta kepada para guru untuk membentuk karakter siswa melalui pembenahan pola pembelajaran.

     

    “Alhamdulillah guru – guru ini sudah diangkat menjadi PPPK, maka ada hasil, gaji, dan juga tunjangan yang kita berikan. Karena itu saya sampaikan bahwa mereka adalah orang – orang yang bisa menciptakan pemimpin yang memiliki akhlakul karimah,” kata Wali Kota Eri Cahyadi saat memberikan pengarahan kepada Guru PPPK SD dan SMP Negeri se Kota Surabaya.

     

    Sebab, menurutnya, para siswa saat ini mudah jenuh selama proses pembelajaran. Maka, perlu adanya pembenahan kurikulum pengajaran yang tetap berdasarkan pada aturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) RI. Yakni, minimal waktu belajar dalam satu hari.

     

    “Dihitung benar berapa sehari (jam belajar) yang ditentukan oleh Kemendikbud Ristek. Satu hari minimal berapa jam, kalau jam 12.00 WIB sudah terpenuhi, maka selesaikan pembelajaran pada jam 12.00 WIB. Tapi ketika pukul 12.00 WIB sampai 14.00 WIB, bentuklah karakter siswa,” terangnya,

     

    Cak Eri sapaan lekatnya mengaku, kepandaian seorang siswa juga harus diimbangi dengan karakter yang kuat. Sekolah wajib menyediakan kegiatan yang berlandaskan untuk pembentukan karakter para siswa, seperti melalui kegiatan seni dan keagamaan.

     

    “Jadikan anak -anak itu memiliki mental baja, agar ketika menghadapi dunia nyata, dia memiliki kemampuan luar biasa. Tujuannya adalah mencerdaskan anak – anak untuk menjadi pemimpin bangsa,” ungkapnya.

     

    Lebih lanjut, ia meminta para guru untuk membuat para anak didiknya bisa menghormati orang tua dan para guru di sekolah. “Saya sedih ketika ada anak didik yang menjadi anak hebat, tetapi lupa pada gurunya. Padahal salah satu orang tua kita adalah guru. Saya minta para guru mengajarkan anak – anak untuk mencium tangan, itulah yang saya maksud dengan pembentukan karakter,” jelasnya.

     

    Di sisi lain, pembebanan kurikulum ajar yang akan dilakukan akan mulai digelar pada November 2022. Sebab, ia ingin menciptakan anak – anak Kota Surabaya yang saling bersosialisasi dan berani mengemukakan pendapat. Tidak hanya terus mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk setiap harinya.

     

    “Berjalan pada bulan depan (November 2022). Setelah dihitung oleh Kepada Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh ternyata memang cukup sampai jam 12.00 WIB itu boleh.  Berarti jam 12.00 WIB ke atas untuk pembentukan karakter. Karena saya tidak mau anak – anak surabaya menjadi menjadi individual,” katanya.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan bahwa kegiatan tersebut diikuti oleh 883 Guru PPPK, dengan 284 diantaranya adalah Guru SD Negeri dan 599 Guru SMP Negeri.

     

    “Tadi Pak Wali Kota Eri Cahyadi memberikan pengarahan untuk persiapan pola pembelajaran baru pada bulan depan (November 2022), artinya bisa menjadi hadiah bagi  peringatan Hari Pahlawan,” kata Yusuf.

     

    Untuk penyesuaian dengan para guru, ia menjelaskan bahwa para guru tinggal merubah pola pembelajaran baru yang berfokus pada pembentukan karakter siswa. “Maka kita sebut dengan Sekolah Arek Suroboyo, yakni sekolah yang Aman, Ramah Anak, Kreatif, Edukasi dan Kegotongroyongan untuk membangunkan karakter siswa,” ujarnya. (sat)

     

    Selama dua jam kegiatan pembentukan karakter siswa tersebut, Yusuf meyakinkan bahwa para siswa akan merasa bahagia selama berada di sekolah. Karena sekolah tidak merubah kurikulum yang telah terbentuk. Hal tersebut merupakan implementasi kurikulum Belajar Merdeka – Merdeka Belajar, yaitu membuat anak – anak merasa senang dan nyaman saat berada di lingkungan sekolah.

     

    “Maka kita harus merubah pola dengan memberikan jam khusus, kami tengah menyiapkan dari ekstrakulikuler di setiap sekolah. Kita rombak pola untuk kita efektifkan jam pembelajaran,” pungkasnya

  • Mal Pelayanan Publik Siola Surabaya Tambah Joss

    Mal Pelayanan Publik Siola Surabaya Tambah Joss

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah merombak total Mal Pelayanan Publik Siola menjadi semakin nyaman. Wajah baru pusat pelayanan masyarakag terbesar di Kota Pahlawan itu mengalami banyak perubahan, mulai dari tata letak stan dan fasilitas lainnya.

     

    Di Mal Pelayanan Publik Siola itu ada berbagai stan, mulai dari klinik investasi, pengurusan pajak, perpanjangan SIM, administrasi kependudukan (adminduk), pembayaran denda tilang, tempat berbelanja dan masih banyak lainnya. Selain itu, ruang tunggunya juga semakin lega dan tampak estetik, dilengkapi dengan tempat bermain untuk anak – anak serta ruang tunggu khusus disabilitas.

     

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yakin, dengan perombakan ini akan membuat pengunjung bertambah nyaman ketika ingin mengurus perizinan, adminduk atau berinvestasi. “Tambah jos iki rek, orang Surabaya kalau mau berinvestasi datang saja ke klinik investasi di gedubg Siola ini. Nanti tinggal dilihat, wilayah mana saja yang ingin dikembangkan,” kata Wali Kota Eri, Rabu (21/9/2022).

     

    Saat di Mal Pelayanan Publik Siola, Wali Kota Eri Cahyadi didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati. Wali Kota Eri meminta kepada Dewi agar setiap pengunjung yang datang diberi nomor antrean masuk dan layar touchscreen untuk mengetahui nilai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pemkot Surabaya.

     

    “Jadi di setiap pintu keluar ada layar itu, pengunjung diminta pencet layar itu biar tau seperti apa kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kita. Termasuk di kelurahan dan kecamatan juga ada harusnya,” ujar Wali Kota Eri.

     

    Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menambahkan, selain ada Klinik Investasi, Mal Pelayanan Pelayanan Publik Siola juga terkoneksi dengan Surabaya Kriya Gallery (SKG) dan juga museum. Selain itu, pemkot juga menyediakan tempat khusus pijat refleksi bagi pengunjung mal Siola.

     

    Dengan adanya layanan ini, diharapkan masyarakat mendapatkan kepastian ketika mengurus suatu perizinan dan sebagainya. “Karena mal pelayanan publik itu harus nyaman, maka saya ubah total. Tidak lama lagi segera kita resmikan, jadi selain bisa mengurus di kelurahan bisa juga di tempat ini, ada juga nanti satu lagi masih kita bangun,” pungkasnya. (sat)

  • Dukung Pemkot Surabaya, Waringin Hospitality  Gunakan Produk UMKM Lokal

    Dukung Pemkot Surabaya, Waringin Hospitality Gunakan Produk UMKM Lokal

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, menjalin kerja sama dengan 58 hotel berbintang di wilayahnya agar menggunakan produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.

    Kebijkan ini didukung sepenuhnya oleh kalangan perhotelan di Surabaya. Menurut Devi Marketing Komunikasi Waringin Hospitality, pengelola hotel Luminor dan 88 di Surabaya mendukung sepenuhnya kebijakan tersebut.

    Sejak lama pihaknya menggandeng UMKM di Surabaya dan jaringan Waringin Hospitality. Seperti yang dilakukan Hotel Luminor Surabaya, pihaknya memanfaatkan produk tempe produksi kampung tempe yang ada di sekitar hotel.

    “Program pemkot tersebut sangat baik untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, sekaligus agar terjalin hubungan harmonis dengan masyarakat. Kami sudah melaksanakan dengan mengajak perajin tempe menggunakan produk mereka untuk divisi F&B kami,” kata Devi Widia Permata.

    Ditambahkan, pihaknya sangat mendukung upaya untuk menggeliatkan UMKM. Semua akan berpartisipasi untuk memaksimalkan potensi yang ada di lingkungan sekitar mulai dari pekerja yang berasal dari warga sekitar, serta UMKM.

    Sebelumnya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulis di Surabaya, Selasa, mengatakan untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kota Pahlawan, pihaknya meminta dukungan dari seluruh hotel memberdayakan masyarakat sekitar dan UMKM.

    “Pemkot Surabaya akan melatih masyarakat agar bisa memenuhi standar keperluan hotel,” katanya.

    Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama tentang Penggunaan Produk UMKM Pemberdayaan Masyarakat antara Pemkot Surabaya dan 58 hotel berbintang tersebut dilakukan Senin (12/9/2022).

    Eri mengatakan ke depannya, sebagian anggaran dalam APBD Surabaya 2023 akan dialokasikan untuk pemberdayaan UMKM di Kota Pahlawan.

    Menurut dia, penggunaan produk UMKM di Surabaya, mampu memberikan semangat kepada para pelaku UMKM untuk menggeliatkan dan membangkitkan perekonomian di daerahnya.

    Untuk itu, kata Eri, pemkot akan melakukan pengecekan kualitas produk UMKM sebelum nantinya didistribusikan ke hotel-hotel di Surabaya.

    “Itu adalah tanggung jawab Pemkot Surabaya. Kalau tidak sesuai dengan standar, bisa ditolak. Kalau berhasil sesuai standar, maka tolong bantu warga Surabaya,” ujar dia.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan penandatanganan NKB itu merupakan kelanjutan dari periode pertama pada 18 Maret 2022 yang diikuti 46 hotel.

    Poin-poin yang ditandatangani antara Pemkot Surabaya dan para general manager (GM) hotel antara lain pemilihan batik UMKM yang akan digunakan untuk seragam karyawan hotel, penggunaan sandal hotel,  pengerjaan laundry hotel, pemilihan bahan baku makanan, hingga penyerapan tenaga kerja dari warga sekitar. (eka)

  • Nelayan Wonorejo Dukung Pemkot Surabaya Lebarkan Sungai

    Nelayan Wonorejo Dukung Pemkot Surabaya Lebarkan Sungai

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) melakukan normalisasi saluran sekaligus pelebaran sungai di kawasan Mangrove Wonorejo. Langkah itu dilakukan pemkot dengan cara mengeruk endapan lumpur sekaligus pembersihan sampah di sepanjang sungai tersebut.

     

    Pengurus Kelompok Nelayan Rukun Makmur, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut Surabaya, Mu’minin mendukung upaya normalisasi saluran yang dilakukan pemkot. Bahkan menurutnya, normalisasi di sungai Mangrove Wonorejo memang harus rutin dilakukan setiap tahun.

     

    “Menurut saya normalisasi sungai memang bagus dan setiap tahun memang harus ada normalisasi. Karena sungai juga butuh perawatan. Karena kalau tidak dirawat, maka sungai itu akan bertambah dangkal,” kata Mu’minin saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).

     

    Di sisi lain, Mu’minin menilai bahwa kesadaran warga agar tidak membuang sampah ke sungai juga sangatlah penting. Sebab, terjadinya pendangkalan sungai juga dapat disebabkan karena masih adanya warga yang membuang sampah sembarangan.

     

    “Karena mereka masih menganggap sungai itu tempat sampah raksasa. Jadi yang bermasalah itu bukan hanya sungai dangkal, tapi juga sampah,” ujarnya.

     

    Sebagai nelayan, tentu saja Mu’minin sangat terganggu dengan adanya sampah-sampah tersebut. Terlebih lagi, sampah akan sangat mengganggu kehidupan biota sungai dan pesisir pantai.

     

    “Dengan adanya sampah itu kami pasti sangat terganggu. Karena kalau sungai banyak sampah, maka ikan-ikan di pesisir pantai akan hilang sendirinya,” tuturnya.

     

    Oleh karenanya, Mu’minin mengapresiasi upaya pemkot melakukan normalisasi Sungai Mangrove Wonorejo. Meski demikian, kata dia, alangkah baiknya lagi ketika warga yang tinggal berdekatan dengan sungai tak lagi membuang sampah sembarangan.

     

    “Tapi saya sangat bersyukur sekali kalau ada normalisasi. Artinya, sungai bisa dalam lagi tidak dangkal dan alirannya lancar lagi. Karena biasanya dalam satu tahun sungai dangkal lagi, dan sampah menumpuk di pinggir-pinggir sungai,” imbuhnya.

     

    Sementara itu, Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya sebelumnya mengatakan, bahwa pengerjaan normalisasi saluran rutin dilakukan sejak Mei 2022 dan berakhir mendekati musim penghujan. Tujuannya tak lain, yakni untuk mengembalikan lebar sungai seperti keadaan awal.

     

    “Pengerukan memang untuk saluran sungai. Artinya, mengembalikan lebar sungai seperti semula. Dulu lebarnya 30 meter, di lapangan sekarang tinggal 20 meter dan yang 10 meter itu ditanami mangrove,” kata Eko.

     

    Eko mengungkapkan, bahwa endapan lumpur hasil pengerukan diletakkan di jalan inspeksi sungai yang berada di sisi bagian samping sungai. Namun, jalur inspeksi tersebut ditanami mangrove oleh pegiat lingkungan. Nah, karena sungai dilakukan pelebaran, maka jalur inspeksi seharusnya juga dilebarkan.

     

    “Semakin lebar sungai, maka jalur inspeksi juga akan semakin lebar. Nah, itu ada jalur inspeksi yang ditanami oleh tanaman mangrove. Ketika kita melakukan normalisasi, maka tumbuhan (di jalur inspeksi) tertimbun hasil pengerukan,” ujarnya.

     

    Sungai yang dilakukan normalisasi ini, disebutkan Eko, bermuara menuju Mangrove Wonorejo dan Mangrove Kebon Agung Surabaya. Panjang sungai yang bermuara ke Mangrove Kebon Agung, dilakukan normalisasi mulai dari bozem Medokan Sawah hingga ke arah laut.

     

    “Sedangkan dari Wonorejo, juga dari Pompa Air Medokan Ayu hingga ke arah laut. Itu yang dilakukan normalisasi karena ada pendangkalan dan penyempitan. Ketika musim hujan, kita berharap outletnya lancar ke arah laut,” tandasnya. (sat)

  • Bunga Tabebuya Mekar, Jalanan Surabaya Mirip Tokyo

    Bunga Tabebuya Mekar, Jalanan Surabaya Mirip Tokyo

    Surabaya, JP – Beberapa hari terakhir, ribuan Pohon Tabebuya kembali bermekaran di Kota Surabaya. Tentu saja, momen tersebut semakin menambah keindahan dan eksotisme jalan protokol di Kota Pahlawan dengan mekarnya bunga tabebuya.

    Sejak tahun 2010, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memang telah memulai penanman pohon yang memiliki nama latin tabebuia ini. Setidaknya ada dua spesies utama tabebuya yang ditanam di Kota Pahlawan. Kedua spesies itu adalah Tabebuia Rosea (daun lebar) dan Tabebuia Chrysantha (berdaun kecil).

     

    Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, sejak tahun 2010 hingga sekarang, ada sebanyak 16.263 Pohon Tabebuya yang telah ditanam pemkot. Ribuan pohon tersebut memiliki lima varian warna.

     

    “Jadi ada lima jenis warna Tabebuya di Kota Surabaya. Yakni, Tabebuya warna pink, putih, kuning, merah dan ungu,” kata Agus Hebi saat konferensi pers di eks Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Jumat (2/8/2022).

     

    Hebi lantas merinci jumlah keseluruhan Pohon Tabebuya dengan lima spesies warna yang telah ditanam tersebut. Yakni, untuk warna putih dan pink, berjumlah 11.392 pohon. Kemudian, untuk Tabebuya warna kuning, ada sebanyak 4.609 pohon.

     

    “Sedangkan untuk Pohon Tabebuya warna ungu ada 100 pohon dan warna merah 162 pohon. Sehingga, jumlah total tabebuya yang telah ditanam hingga sekarang ada sebanyak 16.263 pohon,” ungkap dia.

     

    Ribuan Pohon Tabebuya yang telah ditanam tersebut, dikatakan Hebi, lokasinya tersebar jalan-jalan protokol Kota Pahlawan. Di antaranya, Jalan Ahmad Yani, Jalan Ir Soekarno, Jalan Mayjend Sungkono, Jalan Manyar, Jalan Kertajaya, Jalan Sulawesi, Jalan Ngagel, Jalan Diponegoro, hingga Jalan Gentengkali.

     

    “Tabebuya ini mulai berbunga pada sekitar bulan April dan September. Bunganya bertahan kurang lebih 3-4 hari kemudian rontok,” terangnya.

     

    Menurut Hebi, Pohon Tabebuya ini merupakan jenis tanaman yang tahan terhadap panas. Sehingga sangat cocok dengan iklim di Kota Surabaya. Apalagi, dalam perawatannya, Pohon Tabebuya juga sangat mudah.

     

    “Karena Pohon Tabebuya ini lebih banyak membutuhkan paparan sinar matahari, sehingga memang kita lebih banyak menanamnya di jalan-jalan protokol Surabaya,” ujarnya.

     

    Selama ini, Hebi menyebut, bahwa pemkot melalui DLH, rutin melakukan perawatan pohon bunga tebbeuya yang berasal dari Amerika Selatan/Latin tersebut. Perawatan rutin yang dilakukan itu berupa penyiraman dan pemupukan.

     

    Di samping itu, pihaknya juga melakukan perantingan bagi pohon yang tumbuhnya tidak teratur. Perantingan dilakukan demi menjaga keamanan dan keselamatan warga serta para pengguna jalan. “Bunga abebuya ini dapat mekar dalam waktu 2,5 – 3 tahun usia tanam,” imbuhnya.

     

    Hebi menambahkan, ke depan pemkot akan terus menambah jumlah Pohon Bunga Tabebuya di Kota Surabaya. Utamanya, untuk warna tabebuya yang jumlahnya masih sedikit seperti merah dan ungu. Sebab, selain menambah keindahan kota, keberadaan pohon ini juga dapat memperbanyak kadar oksigen di Surabaya.

     

    “Warna tabebuya yang sedikit ini nantinya akan kita perbanyak. Karena memang sudah menjadi merek, maka kita akan tambah. Kita lihat nanti kemampuan anggaran, yang penting akan kita tambah,” pungkasnya. (sat)

  • Pemkot Surabaya Kembangkan Eco Wisata Romokalisari

    Pemkot Surabaya Kembangkan Eco Wisata Romokalisari

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya mengembangkan potensi pariwisata untuk mendongkrak perekonomian warga di Kota Pahlawan. Salah satunya, pemkot tengah melakukan penataan wisata pada kawasan Eco Wisata Romokalisari Kota Surabaya.

     

    Pada penataan potensi wisata dan ekonomi tersebut, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pengecekan secara langsung beserta jajaran Pemkot Surabaya. Disana, ia mencoba berbagai wahana yang tengah disiapkan. Mulai dari wahana tunggang kuda, hingga wahana ATV.

     

    “Sudah ada beberapa persiapan yang sudah berjalan, tetapi memang ada yang saya koreksi terutama untuk jalur ATV. Agar ada perbaikan lagi, Insya Allah perkiraan kita di pertengahan September 2022 itu sudah dibuka dengan jalur ATV yang pas,” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Rabu (31/8/2022).

     

    Tak hanya koreksi pada sirkuit wahana ATV, pihaknya juga tengah melakukan perbaikan pada jalur wahana perahu kano. Sebab, waktu pengoperasian wahana perahu kano saat ini tergantung pada pasang – surut air.

     

    “Saya minta dibuatkan pintu air, agar bisa mengatur debit air untuk wahana ini. Sehingga operasional untuk perahu kano ini bisa mulai pukul 06.00 WIB,” terang dia.

     

    Sebab, menurutnya, jika tidak dibuat pintu air, maka jam pengoperasian wahana perahu kano baru bisa dinikmati pukul 09.00 atau 10.00 WIB. “Dan ini tergantung hari, maka kita mainkan dengan memasang pintu air,” ujar dia.

     

    Penataan selanjutnya adalah pada wahana tunggang kuda. Dengan melakukan pembetulan pada pelana kuda, hingga kesiapan para petugas wahana untuk mengarahkan wisatawan atau pengunjung yang ingin menikmati wahana tunggang kuda.

     

    “Ada beberapa masukan kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, untuk perbaikan sehingga pada minggu kedua September 2022 sudah beroperasi. Sambil terus berjalan untuk menyempurnakan,” ungkap dia.

     

    Oleh karena itu, wahana yang disiapkan di Eco Wisata Romokalisari siap dinikmati pengunjung nantinya. Mulai dari wahana ATV, perahu kano yang menyusuri danau Mangrove Romokalisari, sepeda air, tunggang kuda, jetski, kapal wisata, serta Sentra Wisata Kuliner (SWK) Romokalisari.

     

    “Jadi dalam satu lokasi wisata ada 7 wahana, ini yang memang kita gerakan dan rencananya Insya Allah pertengahan September 2022 dibuka,” pungkasnya. (sat)