Tag: #wali kota surabaya

  • Pemkot Surabaya Galakkan Budidaya Melon Emas untuk Jaga Ketahanan Pangan

    Pemkot Surabaya Galakkan Budidaya Melon Emas untuk Jaga Ketahanan Pangan

    Surabaya,JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) terus berinovasi untuk meningkatkan kesejahteraan warga. Salah satunya adalah pembibitan buah melon emas serta budidaya udang dan ikan patin.

     

    Ketua Tim Penggerak (PKK) Surabaya, Rini Indriyani bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Antiek Sugiharti memanen secara langsung melon emas dan sayur hidroponik. Satu persatu buah dan sayur itu dimasukkan ke dalam keranjang.

     

    Menurut Rini, hasil uji coba penanaman buah melon emas kali ini berhasil. Selain melon emas, juga ada ikan patin dan udang yang hasilnya tak kalah memuaskan. “Ini adalah uji coba, pemkot sedang menggalakkan menanam buah, salah satunya melon emas. Tujuannya adalah, untuk menggerakkan program padat karya dengan memanfaatkan lahan/aset pemkot,” kata Rini, Kamis (3/11/2022).

     

    Rini mengungkapkan, ternyata hasil panen buah melon emas di Surabaya diluar dugaan. Buah itu tumbuh dengan baik dengan rasa yang sangat manis, meskipun ditanam di tanah perkotaan. “Alhamdulillah setelah uji coba, hasilnya luar biasa. Ternyata Surabaya juga bisa menjadi lahan pertanian yang bagus, setelah ini (budidaya) berhasil, ke depannya akan kita tanam di lahan/aset pemkot yang lain,” ungkapnya.

     

    Bukan hanya melon emas saja. Ikan patin dan udang juga akan dilakukan hal yang sama seperti melon emas, dibibitkan di lahan – lahan/aset yang dimiliki pemkot untuk program padat karya. Selain padat karya, juga untuk ketahanan pangan dan penanganan balita stunting di Kota Pahlawan.

     

    “Dengan program Mas Wali (Wali Kota Eri Cahyadi) ini, maka ketahanan pangan di setiap kelurahan dan kecamatan akan terjamin. Bahkan, ke depannya kami harap tidak akan ada lagi balita stunting,” ujar Rini.

     

    Di samping itu, Kepala DKPP Kota Surabaya, Antiek Sugiharti bersyukur dengan hasil pembibitan melon emas di laboratorium kantornya. Tentu, setelah berhasil menanam melon kelas premium itu, nantinya akan diterapkan ke lahan/aset pemkot yang digunakan untuk program padat karya.

     

    “Kalau ini (pembibitan) sudah berhasil kan bisa digunakan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ke depannya. Sehingga kita bisa berdayakan dan mencoba menanam melon ini di lahan padat karya, agar penghasilan mereka meningkat,” ucap Antiek.

     

    Antiek menerangkan, saat ini sudah ada 7 lahan/aset pemkot yang digunakan sebagai tempat padat karya. Kebanyakan, lahan – lahan itu ditanami sayur dan peternakan. Selanjutnya, melon emas, ikan patin dan udang juga akan dibudidayakan di lahan tersebut.

     

    Panen di lahan DKPP kali ini menghasilkan 400 kilogram melon emas, 100 kilogram ikan patin dan 20 kilogram udang. “Hasilnya akan kita bagikan ke masyarakat dan kita lihat pangsa pasarnya ada di mana saja. Karena melon emas ini kan pangsa pasarnya sangat luas dan diminati masyarakat,” pungkasnya. (sat)

  • Pemkot Surabaya Bakal Gelar Kembali Parade Juang

    Pemkot Surabaya Bakal Gelar Kembali Parade Juang

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar Parade Surabaya Juang dalam peringatan Hari Pahlawan 10 November. Setelah vakum selama dua tahun, pagelaran teatrikal bertema sejarah pertempuran 10 November 1945 akan menempuh rute historis, mulai Monumen Tugu Pahlawan hingga Balai Kota Surabaya.

     

    Parade Surabaya Juang kali ini mengambil rute mulai dari Jalan Pahlawan, Jalan Kramat Gantung, Jalan Gemblongan, Jalan Tunjungan, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, Jalan Jaksa Agung Suprapto, dan berakhir di Balai Kota Surabaya.

     

    Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Herry Purwadi mengatakan, rangkaian teatrikal akan digelar pada 6 November 2022 dimulai pukul 07.00 WIB itu berada di sejumlah titik. Di antaranya, di depan Gedung Siola di Jalan Tunjungan, di depan Hotel Majapahit, di depan Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo, dan berakhir di Halaman Balai Kota Surabaya.

     

    “Para penampil yang mengikuti kegiatan ini juga beragam, seperti drum band, puluhan komunitas, hingga ratusan masyarakat umum juga ikut berpartisipasi dalam rangkaian teatrikal. Sebab, kami membuka pendaftaran bagi masyarakat umum dan ini berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya,” kata Herry, Kamis (3/11/2022).

     

    Herry mengaku, pihaknya membuka kuota sebanyak 100 orang bagi masyarakat umum yang ingin terlibat dalam pagelaran Parade Surabaya Juang. Hal ini dibarengi dengan banyaknya antusias warga yang ikut mendaftar. Total 290 warga ikut mendaftar sebagai peserta Parade Surabaya Juang.

     

    “Tapi karena keterbatasan tempat dan waktu, sehingga kita batasi  100 orang. Jadi kita ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi di dalam Parade Surabaya Juang,” ungkap dia.

     

    Di sisi lain, Parade Surabaya Juang kali ini juga berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya. Yakni, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Forkopimda Kota Surabaya akan menunggangi kuda. Sedangkan, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya beserta para istri Forkopimda akan menaiki Jeep Willys.

     

    “Akan diawali oleh pertunjukan teatrikal oleh Rooderbrug Surabaya dan juga Renactor Indonesia. Kami juga kedatangan tamu, tidak hanya dari Jatim. Tetapi juga Bandung, Jakarta, dan hampir diikuti oleh 175 tamu undangan yang akan hadir di Kota Surabaya ikut memeriahkan teatrikal dalam rangkah Parade Surabaya Juang,” terang dia.

     

    Selanjutnya, para veteran akan menyerahkan bendera merah – putih kepada Wali Kota Eri Cahyadi untuk kembali diserahkan kepada Pasukan Pengibar Bendera (Paskibraka) Kota Surabaya, sebagai tanda dimulainya penampilan teatrikal Parade Surabaya Juang 2022. Tak hanya itu saja, Wali Kota Eri Cahyadi juga akan membacakan puisi Karya KH. Mustofa Bisri.

     

    “Paskibraka Kota Surabaya dengan total 100 orang akan mengawali tanda dibukanya Parade Surabaya Juang. Pada tahun ini drum band AAL pun bisa kembali bergabung dalam Parade Surabaya Juang, maupun saat upacara peringatan Hari Pahlawan nanti,” ujar dia.

     

    Lebih lanjut, sebelum peserta teatrikal Parade Surabaya Juang melintas di Jalan Tunjungan, pihaknya akan menampilkan grub kesenian untuk menghibur masyarakat saat menunggu para peserta parade. Kemudian, saat di depan Hotel Majapahit, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Forkopimda Kota Surabaya akan memberikan penghormatan kepada bendera merah – putih, yang dilanjutkan dengan pembacaan puisi.

     

    “Kuda akan di parkir di Jalan Kenari, lalu beliau berjalan akan atraksi memberikan penghormatan kepada sang merah putih, dilanjutkan dengan pembacaan puisi. Lalu berjalan menunggangi kuda kembali sampai di Jalan Gubernur Suryo,” jelas dia.

     

    Sedangkan atraksi di depan Gedung Negara Grahadi yang berlokasi di Jalan Gubernur Suryo Kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi akan membacakan pidato Gubernur Ario Soerjo. Usai pembacaan pidato, dipimpin oleh drum band di barisan pertama dan paskibraka di barisan kedua, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Forkopimda kembali menunggangi kuda menuju ke Balai Kota Surabaya.

     

    “Di akhir rute saat di Balai Kota Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi akan menyambut kedatangan seluruh peserta Parade Surabaya Juang,” pungkasnya. (sat)

  • Cak Eri Usulkan Surabaya Kota Layak Anak ke UNICEF

    Cak Eri Usulkan Surabaya Kota Layak Anak ke UNICEF

    Surabaya, JP – Setelah Kota Surabaya sukses meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama secara berturut-turut selama lima kali, ternyata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara diam-diam sudah mengusulkan kepada Unicef untuk menjadikan Kota Pahlawan sebagai Kota Layak Anak Dunia. Hal itu diungkap oleh Perwakilan Unicef Kurniasih Zulhadji ketika melakukan monitoring KLA di Kota Surabaya.

     

    Pada kesempatan itu, Kurniasih mengatakan bahwa di Unicef itu ada Child-Friendly City Initiatives (CFCI) yang merupakan Kota Layak Anak Dunia. Menurutnya, atasannya sudah pernah menyampaikan bahwa sudah ada permintaan dari Wali Kota Surabaya untuk menginisiasi CFCI Unicef.

     

    “Kami menyambut baik permintaan atau usulan ini, apalagi atasan saya sudah menyampaikan itu kepada kami, sehingga kami akan mendukung itu supaya go internasional CFCI Unicef. Siapa tahu nanti Surabaya bisa menjadi inisiator pertama CFCI Unicef di Indonesia. Apalagi kan di Surabaya ini ada perwakilan kita yang saya yakin selalu bersinergi dengan Pemkot Surabaya,” kata Kurniasih seusia berdialog bersama jajaran pemkot dan anak Surabaya di gedung Bappedalitbang Surabaya, Rabu (2/11/2022).

     

    Ia menjelaskan bahwa CFCI Unicef ini tahapan-tahapannya hampir sama dengan KLA. Namun, lebih difokuskan pada prosesnya, dan setiap tahap proses itu harus melibatkan anak. Ia juga memastikan bahwa CFCI itu juga ada penghargaannya, yang juga difokuskan pada indikator tertentu, seperti di Kota Surabaya yang terkenal dengan partisipasi anaknya, maka mungkin nanti masuk dalam penghargaan CFCI kategori partisipasi anak. “Jadi, tidak secara menyeluruh yang kami (Unicef) lihat, tapi lebih difokuskan pada salah satu indikator tertentu,” kata dia.

     

    Ketika ditanya apakah Surabaya sudah layak mendapatkan predikat Kota Layak Anak Dunia, Kurniasih menjelaskan bahwa soal layak atau tidaknya, pernah menjadi perbincangan dengan kementerian ketika ada pertemuan di Solo. Ternyata, beberapa kota yang berhasil menerima KLA kategori Utama (termasuk Surabaya), sudah sangat layak dan bisa mengimplementasikan CFCI Unicef.

    “Di Asia Tenggara itu sudah ada Vietnam, dan sebenarnya Indonesia sudah lebih baik daripada Vietnam soal KLA-nya, jadi kenapa tidak untuk diimplementasikan,” tegasnya.

     

    Oleh karena itu, untuk mendukung Pemkot Surabaya dalam mengusulkan CFCI Unicef itu, pihaknya langsung mendatangkan tenaga ahli untuk CFCI sendiri. Menurutnya, hal itu masih proses hingga saat ini. “Mudah-mudahan ini akan segera ditindaklanjuti oleh pimpinan kami di Jakarta demi menindaklanjuti usulan dari Pemkot Surabaya, khususnya Pak Wali Kota,” katanya.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Surabaya Tomi Ardiyanto mengaku membutuhkan dukungan dan dorongan dari Bappenas dan Unicef untuk meningkatkan predikat Surabaya yang selama ini sudah lima kali berturut-turut mendapatkan penghargaan Kota Layak Anak kategori Utama. Pasalnya, Pemkot Surabaya berharap bisa naik tingkat ke Kota Layak Anak Dunia.

     

    “Kami sangat membutuhkan dukungan itu. Makanya, pada kesempatan ini kami juga sampaikan banyak program dan progres terkait Kota Layak Anak di Surabaya. Tentunya, kami berharap dari pihak Bappenas dan Unicef ke depan bisa membantu kami naik tingkat menjadi Kota Layak Anak Dunia,” kata dia.

     

    Pada kesempatan itu, perwakilan dari Unicef juga diajak mengunjungi beberapa tempat untuk melihat langsung berbagai fasilitas Kota Layak Anak di Surabaya. Kunjungan itu mulai dari SMPN 1 Surabaya di Jalan Pacar no.4, SDN Kaliasin 1 Jalan Gubernur Suryo no.26, RW 8 Candirejo Kelurahan Genteng, Siola Puspaga, Rumah Anak Prestasi, Taman Flora, Puskesmas Ngagel Rejo, Shelter ABH, Shelter Perempuan, hingga Balai RW 5 Genteng. (sat)

  • Kolaborasi Pemkot Surabaya dan Perpusatakaan Nasional Tingkatkan Kualitas Literasi

    Kolaborasi Pemkot Surabaya dan Perpusatakaan Nasional Tingkatkan Kualitas Literasi

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) terus berfokus dalam upaya – upaya meningkatkan kualitas literasi dan mengukuhkan budaya baca di masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan Duta Baca Literasi Tahun 2022, yang kali ini mengangkat tema “Membaca Itu Sehat, Menulis Itu Hebat”.

     

    Kegiatan Duta Baca Literasi dikemas dalam bentuk Talkshow dan Pelatihan Kepenulisan kali ini digelar di Gedung Merah Putih Komplek Balai Pemuda Kota Surabaya, dengan diikuti oleh para pelajar SMA dan mahasiswa di Kota Surabaya, Selasa (1/11/2022).

     

    Staf Ahli Walikota Bidang Hukum, Politik, dan Pemerintahan Kota Surabaya, M. Afghani Wardhana mengatakan, Pemkot Surabaya terus melakukan inovasi, koordinasi, dan kolaborasi, guna meningkatkan budaya literasi di masyarakat. Di antaranya, menyediakan layanan perpustakaan yang berkualitas dengan buku-buku terbaru yang bermanfaat. Serta program yang menunjang literasi masyarakat.

     

    “Menyediakan titik-titik layanan baca yang tersebar di berbagai fasilitas umum. Seperti, perpustakaan umum, sekolah, Balai RW, kantor kelurahan, kantor kecamatan, rumah susun, instansi, terminal, rumah sakit, dan taman kota,” kata Afghani.

     

    Karenanya, Pemkot Surabaya membutuhkan peran penggiat literasi dan seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi mensukseskan program peningkatan literasi dengan kebersamaan dan kegotongroyongan. “Pemkot telah merespon Kota Surabaya yang dinilai layak menjadi barometer kota literasi menjadi sebuah tantangan. Sebetulnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah lama bergerak meningkatkan budaya literasi melalui berbagai fasilitas layanan baca untuk mendorong minat baca masyarakat,” ujarnya.

     

    Sementara itu, Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas RI, Adin Bondar menilai bahwa Kota Surabaya layak disebut sebagai barometer kota literasi di Indonesia. Sebab, Kota Pahlawan memiliki infrastruktur yang memadai dengan kolaborasi antara pemerintah bersama dunia usaha, dan seluruh elemen masyarakat.

     

    “Saya pikir Kota Surabaya adalah salah satu kota literasi dan sangat layak menjadi barometer di Indonesia. Ini sangat luar biasa, bahkan Perpusnas mendukung langkah Pemkot Surabaya yang menyediakan layanan dan tenaga perpustakaan sampai di kantor kelurahan dan kecamatan,” kata Adin.

     

    Adin menjelaskan, upaya replikasi kegiatan dan program yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya merupakan keterlibatan pemerintah daerah untuk memiliki political will yang baik terhadap pengembangan budaya baca dan literasi. Sebab, pemerintah telah meletakkan dasar kuat bahwa budaya literasi, khususnya kegemaran membaca menjadi hal yang sangat esensial dan fundamental dalam meningkatkan SDM di Indonesia.

     

    “Karena penguatan budaya literasi menjadi kegiatan prioritas nasional. Rencana aksi yang dilakukan adalah bagaimana melibatkan para influencer atau role model Duta Baca Indonesia, Duta Baca Daerah, Bunda Literasi, Penggiat Literasi untuk memberikan bimbingan, pelatihan atau advokasi kepada masyarakat,” jelasnya.

     

    Tepisah, peserta Pelatihan Kepenulisan, Vania Winola F siswi kelas XI SMAN 6 Surabaya mengaku bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan budaya literasi dikalangan pelajar. Sebab, menurutnya, kegiatan membaca dan menulis bukanlah hal yang sulit.

     

    “Dari seminar ini sangat membantu kita untuk menulis apa yang kita ingin tulis. Pemateri dari Duta Baca Indonesia dan Jawa Timur juga yang sangat inspiratif. Menulis dan membaca tidak susah, seperti membaca buku seni atau apapun yang bisa meningkatkan tingkat literasi kita dan bisa membuat kita giat sekolah secara tidak langsung,” pungkasnya. (sat)

  • Tarik Wisatawan,  Pemkot Surabaya Gencarkan Sport Tourism

    Tarik Wisatawan, Pemkot Surabaya Gencarkan Sport Tourism

    Surabaya,JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memiliki banyak fasilitas untuk digelarnya pertandingan olahraga skala nasional, Asean maupun internasional. Hal itu untuk mendukung program sport tourism yang digagas oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.

     

    Di tahun 2022, sudah ada beberapa pertandingan olahraga bergengsi yang digelar di Kota Surabaya, antara lain Kualifikasi Piala Asia U-20 2023 dan kini Final SEA Women Basketball League (SWBL). Dengan adanya pertandingan tersebut tentu akan menarik lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke Kota Surabaya.

     

    Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, pemkot sangat membuka lebar ajang olahraga bergengsi lainnya menggelar event di Kota Pahlawan. “Kita juga terus berkoordinasi dengan berbagai organisasi cabang olahraga lainnya. Artinya dengan adanya momentum ini, akan kita optimalkan dan perkuat lagi jejaring kita, agar ada event bergengsi lain yang digelar di Surabaya,” kata Wiwiek, Sabtu (29/10/2022).

     

    Menurut Wiwiek, event Final SEA SWBL kali ini sangat meriah dan banyak menarik masyarakat dari berbagai daerah untuk mendukung tim Indonesian Elite Women Basketball melawan tim Sniper asal Thailand, di GOR CLS Kertajaya. Seperti halnya sepak bola, Wiwiek melanjutkan, pertandingan basket juga mempunyai daya tarik yang sangat kuat dan nilai prestise di mata masyarakat.

     

    Dengan adanya event – event bergengsi itu, sambung Wiwiek, tentu akan menguntungkan Kota Pahlawan ke depannya. “Kemarin, di sela – sela permainan pun juga kami ajak berkeliling ke tempat wisata yang ada di Surabaya mulai Alun-alun Surabaya, Tugu Pahlawan hingga ke SKG. Kemarin tim dari Malaysia juga sempat kami ajak keliling, artinya dengan begitu, secara tidak langsung mereka (turis asing) akan mengenal kota ini,” sambung Wiwiek.

     

    Wiwiek menambahkan, dengan adanya city tour, secara otomatis juga menggerakkan program sport tourism yang digagas oleh Wali Kota Eri Cahyadi di tahun 2022. Artinya, dengan sport tourism kota ini bukan hanya semakin dikenal dunia, akan tetapi perekonomian di Surabaya juga akan semakin meningkat.

     

    “Pak Wali mengatakan, bahwa event olahraga mulai dari skala nasional hingga internasional merupakan bagian dari pengembangan sport tourism di Surabaya,” pungkasnya. (sat)

  • Eri Cahyadi Tiga Kali Dinobatkan Tokoh Populer di Media Arus Utama

    Eri Cahyadi Tiga Kali Dinobatkan Tokoh Populer di Media Arus Utama

    Surabaya, JP – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memang belum genap 2 tahun memimpin Kota Pahlawan. Namun, berbagai terobosan dan inovasinya sudah banyak dilirik media massa. Buktinya, baru-baru ini Wali Kota Eri sudah tiga kali mendapatkan penghargaan pemimpin terpopuler di media.

     

    Penghargaan pertama yang diterima Wali Kota Eri adalah Pemimpin Terpopuler di Media Arus Utama 2022 yang diberikan oleh Serikat Perusahaan Pers (SPS) pada 6 Juli 2022. Penghargaan kedua adalah Pemenang Pemimpin Terpopuler di Media Online 2021 Kategori Wali Kota yang diberikan oleh Humas Indonesia, bagian dari PR Indonesia Group pada Jumat (5/8/2022), tepatnya dalam puncak acara perhelatan penghargaan IDEAS 2022 yang digelar di NTT.

     

    Yang terbaru, Wali Kota Eri berhasil meraih penghargaan sebagai Pemenang Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022. Penghargaan ini diberikan oleh Humas Indonesia yang merupakan bagian dari PR Indonesia Group dalam ajang Anugerah Humas Indonesia (AHI) yang digelar di Malang, Jumat (28/10) malam.

     

    Bahkan, dalam penghargaan AHI 2022 ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya juga mendapatkan penghargaan sebagai Pemenang Institusi Terpopuler di Media Digital 2022. Dalam kesempatan itu, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya juga berhasil meraih penghargaan Kategori Kanal Digital, Sub-Kategori Aplikasi setelah mengangkat aplikasi e-Peken, dan Kategori Kanal Digital, Sub-Kategori Website, yaitu situs resmi Pemkot Surabaya: surabaya.go.id. Total 4 penghargaan yang berhasil diborong Pemkot Surabaya dalam kompetisi tersebut.

     

    Wali Kota Eri Cahyadi mengaku bersyukur karena sudah mendapatkan penghargaan ini. Sebenarnya, penghargaan bukanlah tujuan utama dari berbagai terobosan dan inovasi yang telah dilakukannya selama ini. Sebab, tujuan dari berbagai terobosan itu adalah menyejahterakan dan membuat warga Kota Surabaya bahagia.

     

    “Jadi, penghargaan ini untuk seluruh warga Kota Surabaya, termasuk media. Karena memang yang mengkomunikasikan dan menyebarluaskan berbagai program itu adalah media,” kata Wali Kota Eri.

     

    Sejak awal menjabat Wali Kota Surabaya, ia mengaku selalu siap berkolaborasi dengan semua elemen masyarakat, termasuk para media. Bahkan, ia juga berkali-kali meminta sumbangsih saran serta masukan kepada media. Ia juga mengajak media untuk ikut membantu mendorong serta mengawasi kerja Pemkot Surabaya. “Kita memang berkolaborasi dengan media untuk bersama-sama membangun Surabaya,” tegasnya.

     

    Kepala Diskominfo Surabaya M. Fikser juga menegaskan bahwa penghargaan ini sejatinya untuk warga Kota Surabaya dan para awak media yang selama ini selalu bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Ia juga menjelaskan bahwa penghargaan ini bukan tujuan utama, karena ini memang bagian dari layanan Pemkot Surabaya untuk memperluas informasi publik.

     

    “Tentu ke depannya kita akan terus berkolaborasi dengan media dalam membangun Surabaya, karena itulah yang selalu disampaikan Pak Wali Kota kepada kami di Diskominfo,” katanya.

     

    Sementara itu, Founder & Ceo Humas Indonesia Asmono Wikan mengatakan selama lebih dari satu bulan ini, sejumlah korporasi, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah berkompetisi di ajang AHI 2022. Terdapat lima kategori yang dipertandingkan, mulai dari kategori Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik Terinovatif, PPID Terbaik, Media Internal, Kanal Digital, dan Program Kehumasan Pemerintah (Government Public Relations/GPR).

     

    “Penjurian AHI 2022 berlangsung secara hibrid selama dua hari berturut-turut dari tanggal 10-11 Oktober 2022 dengan melibatkan juri-juri profesional,” kata Asmono Wikan.

     

    Setelah melalui tahap penjurian, Dewan Juri memutuskan memberikan penghargaan AHI 2022 kepada Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya untuk Kategori Kanal Digital, Sub-Kategori Aplikasi dan Kategori Kanal Digital, Sub-Kategori Website.

     

    Selain itu, dalam kompetisi AHI 2022 ini juga dilakukan pemilihan kategori terpopuler di Media Digital bagi pemimpin dan institusi melalui proses media monitoring dengan menggandeng NoLimit. Berdasarkan hasil monitoring dan analisis kualitatif yang dilakukan, akhirnya ditetapkan bahwa Bapak Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, sebagai Pemenang Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022 dan Pemerintah Kota Surabaya sebagai Pemenang Institusi Terpopuler di Media Digital 2022.

    (sat)

  • Pemkot Surabaya Korting Pajak BPHTB Hingga 50 persen

    Pemkot Surabaya Korting Pajak BPHTB Hingga 50 persen

    Surabaya, JP –  Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) memberikan keringanan Insentif Bea Perolehan Hak atas Bangunan (BPHTB) sampai 50 persen. Keringanan insentif BPHTB ini bertujuan untuk merelaksasikan beban masyarakat pasca melandainya pandemi Covid-19.

     

    Pemberian insentif ini berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pemdoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 dan tertuang di dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 107 Tahun 2022 tentang Pemberian Insentif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam rangka Hari Pahlawan.

     

    Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Musdiq Ali Suhudi, tujuan dari pemberian keringanan insentif BPHTB ini bukan hanya untuk meringankan masyarakat pasca melandainya Covid-19 dan memperingati Hari Pahlawan. Namun, juga untuk memberikan percepatan pelayanan perizinan dan insentif fiskal berupa pengurangan ketetapan BPHTB.

     

    “Pemberian insentif BPHTB ini diberikan kepada wajib pajak orang pribadi dan badan, untuk setiap perolehan hak atas tanah serta bangunan yang melakukan peralihan hak. Baik itu dari jual – beli, maupun Non jual – beli, seperti hibah, waris dan sebagainya,” kata Musdiq, Selasa (25/10/2022).

     

    Musdiq melanjutkan, pemberian insentif ini dibagi menjadi 3 periode, yakni dengan kategori jual – beli dan Non jual –  beli. Antara lain, periode pertama, berlangsung pada tanggal 24 Oktober hingga 6 November 2022. Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP) pada periode pertama yaitu Rp 0 – Rp 1 miliar dengan kategori jual – beli, diberikan pengurangan sebesar 30 persen. Sedangkan Non jual – beli, diberikan pengurangan sebesar 50 persen.

     

    Sementara itu, NPOP lebih dari Rp 1 miliar – Rp 2 miliar dengan kategori jual – beli diberikan pengurangan sebesar Rp 25 persen. Sedangkan untuk kategori Non jual – beli diberikan pengurangan sebesar 40 persen. Untuk NPOP di atas Rp 2 miliar, kategori jual – beli diberikan pengurangan senilai 20 persen dan sedangkan Non jual – beli diberikan pengurangan sebesar 35 persen.

     

    Di periode kedua, tanggal 7 – 30 November 2022, NPOP senilai Rp 0 – Rp 1 miliar kategori jual – beli akan dikenakan pengurangan sebesar 30 persen. Untuk kategori Non jual – beli, diberikan pengurangan sebesar 50 persen. Pengurangan NPOP lebih dari Rp 1 miliar – Rp 2 miliar di periode kedua kategori jual – beli, diberi keringanan sebesar 20 persen, sedangkan Non jual – beli sebesar 30 persen.

     

    “NPOP di atas Rp 2 miliar pada periode kedua, dengan kategori jual – beli berikan pengurangan sebesar 10 persen. Sedangkan untuk kategori Non jual – beli diberi pengurangan sebesar 20 persen,” jelas Musdiq.

     

    Musdiq melanjutkan, pada periode ketiga per tanggal 1 – 28 Desember 2022, NPOP senilai Rp 0 – Rp 1 miliar kategori jual – beli diberikan pengurangan sebesar 30 persen, sedangkan kategori Non jual – beli diberi pengurangan 50 persen. Untuk NPOP lebih dari Rp 1 – Rp 2 miliar kategori jual – beli diberi pengurangan senilai 10 persen, sedangkan untuk Non jual – beli diberikan pengurangan sebesar 20 persen.

     

    “NPOP di atas Rp 2 miliar di periode ketiga kategori jual – beli diberi pengurangan sebesar 5 persen, sedangkan kategori Non jual – beli diberi pengurangan sebesar 10 persen,” lanjut Musdiq.

     

    Musdiq menambahkan, berdasarkan Perwali No 107 Tahun 2022 tentang Pemberian Insentif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan dalam rangka Hari Pahlawan. Wajib pajak yang telah mengajukan pengurangan pokok, maupun keringanan berupa pembayaran BPHTB secara angsuran, baik itu sudah dibayar ataupun belum tidak dapat mengajukan permohonan pengurangan insentif.

     

    Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya itu menambahkan, masyarakat dapat memanfaatkan program pemberian insentif BPHTB sesuai tanggal yang telah ditentukan. “Apabila masyarakat belum ada yang belum mengerti mengenai informasi ini, bisa mendatangi langsung Kantor Bapenda Kota Surabaya di Jalan Jimerto Nomor 25 – 27,” pungkasnya. (sat)

  • Eri Cahyadi Minta Semua Taman Kota Surabaya Dipercantik

    Eri Cahyadi Minta Semua Taman Kota Surabaya Dipercantik

    Surabaya, JP – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan sidak taman pasif di kawasan Jalan Raya Darmo, Senin (24/10). Saat sidak, ia didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro serta jajarannya.

     

    Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada Hebi, agar taman pasif di kawasan Jalan Raya Darmo itu ditata ulang. “Jangan terlalu kosong dan terlalu lebat tanamannya. Kalau bisa tiga kali sehari dilihat, jangan sampai nggak keramut seperti ini,” kata Wali Kota Eri.

     

    Selain itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga ingin tanaman di taman pasif itu dibuat pola agar tampak cantik. Kemudian, tanaman yang ditanam juga dibuat bervariasi, mulai tanaman jenis rumput hingga jenis pepohonan agar teduh.

     

    Tidak hanya itu, wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu juga meminta agar tumbuhan yang ditanam di kawasan itu harus tahan cuaca panas. “Jangan hanya semak, tapi ada juga yang ukuran sedang dan ada yang tinggi. Jadi dibuat pola – pola gitu biar bagus, didelok iku enak (dilihat itu enak)” ujar Cak Eri.

     

    Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menerangkan, ada beberapa evaluasi yang disampaikan oleh Cak Eri Cahyadi. Antara lain, agar taman pasif di Kota Surabaya dirawat dan ditata dengan baik, sehingga tidak sampai terlalu rimbun atau gersang.

     

    Bukan hanya tumbuhan yang bervariasi, lanjut Hebi, Cak Eri Cahyadi juga ingin agar tanaman di taman pasif itu harus bisa menyerap polusi dan tahan terhadap cuaca. “Sehingga penyerapan CO2 bisa optimal dan bisa memproduksi O2 sebanyak – banyaknya. Nanti kita akan siapkan tiga jenis tanaman, mulai dari semak, perdu – perduan, hingga pohon pelindung yang agak tinggi,” ujar Hebi.

     

    Hebi menambahkan, penataan taman pasif nantinya bukan hanya di Jalan Raya Darmo. Akan tetapi, seluruh taman pasif di Kota Surabaya akan ditata dan ditanami tiga jenis tanaman itu.

     

    Dalam waktu dekat, ia bersama timnya akan melakukan penyisiran tanam pasif di Kota Surabaya. Ketika ditemukan ada tanaman yang terlalu lebat atau tampak gersang, maka akan ditata ulang. “Selain tanaman, kita juga tambahkan lampu, agar taman pasif tampak cantik meskipun malam hari,” pungkasnya. (sat)

  • Pemkot Bakal Percantik Kawasan Kalimas Surabaya

    Pemkot Bakal Percantik Kawasan Kalimas Surabaya

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota Surabaya akan mendesain ulang kawasan Kalimas agar lebih elegan dan tertata rapi. Untuk ini, Pemkot Surabaya bersama Pemprov Jatim melakukan kerjasama demi menggerakkan Kalimas, supaya lebih cantik dan kian mempesona.

    Hal itu disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat menerima kunjungan Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Muhammad Isa Anshori bersama Representative Kerjasama di Sektor Air Indonesia-Belanda Dr. Rien A.C. Dam di ruang kerja Wali Kota Surabaya, beberapa waktu lalu.

     

    Eri menjelaskan bahwa pada saat peresmian susur sungai Kalimas, ia mengajak Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa untuk melihat keindahan sungai Kalimas. Bahkan, saat itu Gubernur Khofifah langsung memanggil Kepala Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur Muhammad Isa Anshori dan memintanya untuk meminta bantuan dari Pemerintah Belanda dalam menggerakkan Kalimas menjadi studi.

     

    “Setelah pertemuan itu, ternyata Pak Isa dan timnya serta Pak Rien A.C. Dam ini berangkat ke Belanda, akhirnya ada studi yang dibiayai oleh Kementerian PUPR. Nah, studi itulah nanti yang akan kita terapkan di Kalimas ke depannya,” kata Wali Kota Eri.

     

    Sebenarnya, lanjut dia, jajaran Pemkot Surabaya sudah menyiapkan desain untuk mempercantik dan menyempurnakan sungai itu. Namun, karena ada hasil studi dari Belanda, akhirnya nanti pemkot akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk bersama-sama membahas dan saling menyempurnakan desain Kalimas ke depannya.

     

    “Setelah ini kita akan menggelar FGD, kita juga akan panggil dari berbagai perguruan tinggi, berbagai pakar untuk bersama-sama menyempurnakan desain Kalimas, sehingga ke depan Kalimas di Surabaya ini bisa menjadi heritage sampai ke Jembatan Merah dan Pasar Ikan Pabean,” tegasnya.

     

    Oleh karena itu, ia semakin menyadari bahwa Pemkot Surabaya tidak bisa berjalan sendirian dalam membangun Surabaya. Menurutnya, dengan adanya sinergi dengan Pemprov Jatim, PUPR dan Pemerintah Belanda diharapkan bisa semakin menggerakkan sungai Kalimas menjadi tempat wisata dan tempat heritage.

     

    “Saya kata, matur nuwun sanget Bu Gubernur (terimakasih banyak Bu Gubernur),” katanya.

     

    Sementara itu, Representative Kerjasama di Sektor Air Indonesia-Belanda Dr. Rien A.C. Dam yang saat itu menjabarkan berbagai potensi Kalimas juga menyampaikan terimakasih kepada Wali Kota Eri yang telah menyambutnya dengan hangat. Menurutnya, dalam rangka kerjasama Indonesia-Belanda di sektor air, ia mengaku sudah ada kajian dengan Pemprov Jatim di beberapa lokasi, termasuk Kalimas di Surabaya.

     

    “Saya sangat senang hati bicara dengan Pak Wali Kota yang mempunyai visi untuk Kota Surabaya sebagai kota yang bagus, bersih dan hijau,” katanya.

     

    Menurutnya, ada potensi besar di koridor sungai Kalimas untuk dibikin koridor hijau supaya lingkungannya lebih menarik bagi masyarakat dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Bahkan, ia juga menilai ada potensi bisnis dan rekreasi di sepanjang Kalimas itu. “Makanya, perlu restorasi beberapa lokasi yang menarik di Kota Surabaya sebagai heritage atau pun sejarah modern atau mungkin lokasi-lokasi yang berpotensi bisnis,” tegasnya.

     

    Karenanya, ia mengakui sangat senang bisa bertemu langsung dengan Wali Kota Eri dan jajaran pemkot. Bahkan, ia berharap bisa bekerjasama yang baik dengan Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim dan juga sektor swasta di Surabaya.

     

    “Saya menyampaikan terimakasih banyak kepada Pak Wali Kota untuk kesempatan ini. Saya berharap kita bisa bekerjasama dengan baik ke depannya. Sekali lagi terimakasih,” pungkasnya.(sat)

  • Pemkot Surabaya Relokasi Ratusan KK Kampungf 1001 Malam

    Pemkot Surabaya Relokasi Ratusan KK Kampungf 1001 Malam

    Surabaya, JP – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan pengosongan bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam, Jalan Lasem Barat, Dupak, Kecamatan Krembangan, Senin (17/10). Setelah dikosongkan, lahan tersebut akan dibangun rumah pompa untuk mengatasi genangan di kawasan Kecamatan Krembangan dan sekitarnya.

     

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pengosongan lahan Kampung 1001 Malam dan bawah jembatan tol bukan hanya digunakan untuk pembangunan rumah pompa. Akan tetapi, warga yang telah lama tinggal di kawasan ini juga dipindahkan ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Sumur Welut.

     

    “Warga yang ber-KTP Surabaya, bukan sekadar kami memindahkan ke rusun, tapi juga sediakan pekerjaan. Kami juga berkoordinasi dengan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa) khusus warga non-KTP Surabaya, juga akan dipindahkan ke rusun yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov),” kata Wali Kota Eri Cahyadi.

     

    Wali Kota Eri menjelaskan, pemindahan warga ke rusunawa juga akan dipantau langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Wali Kota Eri berharap, setelah warga yang ber-KTP Surabaya dipindah ke rusunawa, hidupnya semakin sejahtera.

     

    “Saya harapkan, kemiskinan yang masuk desil 1 di Surabaya berkurang dan pendapatannya bisa Rp 5 juta per bulan. Mengingat sebelumnya di tahun 2021 kan saya konsen dengan Covid-19, sedangkan sekarang di 2022 baru bisa konsen ke penanganan sumber daya manusianya,” jelas Wali Kota Eri.

     

    Rencananya, pemindahan warga yang tinggal di kawasan tersebut akan dilaksanakan pada Rabu (19/10/2022) mendatang secara bertahap. Yang dipindahkan terlebih dahulu adalah warga yang tinggal di bawah kolong jembatan tol.

     

    Wali kota yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menyampaikan, bukan hanya memindahkan tempat tinggal, pemkot juga akan memindahkan sekolah anak – anak warga di kawasan tersebut. “Makanya kenapa saya turun langsung ke lapangan, tujuannya untuk memastikan sekolahnya anak – anaknya juga. Jadi pemerintah bukan hanya menggusur tok (tidak asal gusur saja), tapi sekaligus memberikan kepastian administrasi kependudukannya, sekolah, dan sebagainya,” papar Cak Eri.

     

    Cak Eri melanjutkan, warga yang dipindahkan dari kawasan tersebut akan diberi pelatihan dan pekerjaan. Mulai dari menjahit, pertukangan, membuat paving dan sebagainya. “Jadi kita sesuaikan dulu minat dan kemampuannya di bidang apa, nanti kita arahkan dan dilatih, agar pendapatannya meningkat jadi Rp 5 juta per bulan,” sebutnya.

     

    Semenatara itu, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menyebutkan, warga yang berada di bawa kolong jembatan tol ada 16 Kepala Keluarga (KK) sedangkan di Kampung 1001 Malam ada 146 KK. Untuk sementara waktu, Anna menerangkan, 16 warga yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan tol ditampung terlebih dahulu di kantor Kecamatan Lakarsantri.

     

    “Karena rusunawa yang akan ditinggali masih dibersihkan sebagian, jadi sementara tinggal kami tampung di Kantor Kecamatan Lakarsantri dulu. Insyaallah akan selesai semua pada Rabu (19/10),” terang Anna.

     

    Anna menambahkan, mayoritas yang tinggal di kawasan ini adalah warga Surabaya. Untuk administrasinya, lanjut dia, saat ini juga sedang diproses oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispnedukcapil) Agus Imam Sonhaji. “Begitu pula dengan pemindahan sekolah, juga sedang diproses oleh rekan – rekan dari Dinas Pendidikan (Dispendik),” pungkasnya. (sat)