Tag: #wali kota surabaya

  • Siapkan 50 Unit Baru, Dishub Surabaya Tambah Rute Feeder WiraWiri

    Siapkan 50 Unit Baru, Dishub Surabaya Tambah Rute Feeder WiraWiri

    JATIMPEDIA, Surabaya – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Jawa Timur, menambah rute angkutan publik Feeder Wirawiri pada akhir tahun 2024 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas transportasi publik di Kota Pahlawan.

    Ketua Tim Perencanaan dan Pengembangan Angkutan, Bidang Angkutan, Dishub Kota Surabaya, Ismanto di Surabaya, Kamis, mengatakan dari data bulan Juli 2023 hingga Juni 2024 terjadi peningkatan penumpang dua kali lipat.

    “Masyarakat Kota Pahlawan semakin berminat menggunakan moda transportasi umum dari pada kendaraan pribadi,” katanya.

    Ia mengatakan, melihat minat masyarakat yang semakin tinggi pada moda transportasi berdimensi kecil itu, Dishub Kota Surabaya kembali menambah rute dan unit Feeder WiraWiri dan Suroboyo Bus pada akhir tahun 2024 dari tujuh rute Feeder WiraWiri yang sudah ada.

    “Rute baru Suroboyo Bus direncanakan akan mengisi rute Terminal Purabaya-Unair Kampus C. Sedangkan, rute terbaru akan melayani kawasan permukiman atau perkampungan dan terkoneksi dengan rute trans (Suroboyo Bus) atau kawasan wisata,” katanya.

    Ia menjelaskan untuk mengisi penambahan rute tersebut disiapkan 50 unit baru, yang terdiri dari 12 unit Suroboyo Bus dan sisanya adalah unit feeder WiraWiri.

    “Sebanyak 50 unit baru, kalau yang sudah beroperasi ada 56 feeder dan 45 Suroboyo bus,” katanya.

    Ismanto mengatakan, saat ini sedang dilakukan persiapan dan pendekatan kepada masyarakat terkait penambahan rute.

    “Ini sedang disiapkan semuanya, termasuk pendekatan kepada masyarakat terkait rute-rute baru yang akan ditambahkan,” tuturnya.

    Ia mengatakan, Dishub Kota Surabaya mencatat kenaikan penumpang Feeder Wira Wiri selama hampir satu tahun lebih beroperasi.

    “Jumlah penumpang cenderung mengalami peningkatan. Pada Juli 2023 tercatat ada sebanyak 64.054 penumpang, jumlah ini terus meningkat menjadi 121.250 penumpang pada Juni 2024,” katanya.

    Ia menjelaskan, terdapat beberapa alasan yang membuat masyarakat memilih Feedeer Wira Wiri sebagai transportasi sehari-hari yang pertama kesadaran masyarakat untuk membantu mengurangi kemacetan dengan memanfaatkan transportasi publik sudah mulai meningkat.

    “Selain itu, tarif Feeder WiraWiri yang relatif murah dan tidak perlu membayar lagi jika akan berganti kendaraan, baik itu Suroboyo Bus ataupun Feeder WiraWiri lainnya. Tarif yang terintegrasi tersebut berlaku selama dua jam perjalanan,” tuturnya.

    Ia mengatakan, rute-rute Feeder WiraWiri yang ada bisa menjangkau ke kawasan pemukiman sehingga masyarakat semakin dekat dengan layanan angkutan umum.

    “Rute Suroboyo Bus dan Feeder WiraWiri ​​​​​​​juga sudah terkoneksi dengan moda lainnya, seperti Stasiun Pasar Turi, Stasiun Gubeng, Stasiun Wonokromo, dan Pelabuhan Tanjung Perak,” katanya.

    Untuk diketahui, Feeder WiraWiri diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 2 Maret 2023 lalu. Wali Kota Eri mengoperasikan Feeder WiraWiri sebagai upaya pemerataan transportasi masyarakat dan memecah kemacetan.(ind)

  • Pemkot Surabaya Manfaatkan Lahan BTKD untuk Tanam Cabai

    Pemkot Surabaya Manfaatkan Lahan BTKD untuk Tanam Cabai

    JATIMPEDIA, Surabaya -Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bergerak cepat untuk mengatasi kenaikan harga cabai. Berdasarkan data, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya,  harga cabai dari petani mencapai Rp70.000/kg pada Minggu (28/7/2024). Sedangkan, per Senin (29/7/2024) harga cabai menurun, yakni Rp69.000/kg.

     

    Kepala Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya. Antiek Sugiharti mengatakan, melonjaknya harga cabai disebabkan faktor iklim, yakni  kekeringan di daerah penghasil, serta adanya serangan hama. Di sisi lain,  para petani di daerah penghasil baru selesai melakukan proses tanam, maka memerlukan waktu untuk berbuah/panen. “Untuk mengetahui bagaimana kondisi harga, kita rutin melakukan pengecekan harga pangan di pasar,” tutur Antiek, Selasa (30/7/2024)

     

    Antiek mengungkapkan, kebutuhan cabai besar di Kota Surabaya sebanyak 270 ton/per bulan, dan cabai rawit sebanyak 391 ton/per bulan. Untuk memenuhi kebutuhan cabai, surabaya mendapat pasokan dari daerah penghasil, seperti dari daerah Kediri, Malang, Blitar, dan sebagian dari Provinsi Jawa Tengah.

     

    Untuk menambah pasokan, Pemkot Surabaya juga memanfaatkan lahan Bekas Tanah Kas Desa (BTKD) dan Hutan Raya yang memungkinkan untuk dilakukan penanaman. Hal tersebut tidak dilakukan sendiri, DKPP Kota Surabaya menggandeng Kelompok tani atau Poktan. “Petani yang kita dorong, ada di Made, Pakal, dan Lakarsantri. Kita juga mendorong petani urban farming yang menanam di pekarangan rumah, atau yang memanfaatkan lahan fasum/fasos itu,” terangnya.

     

    Ia menambahkan, upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengikis tingginya harga cabai di pasar adalah mengatur pola tanam. Kegiatan tanam cabai ini dilakukan bersama Poktan dan petani urban farming.“Kita mengatur pola tanam, jadi kita sudah bisa membaca trennya pada bulan-bulan tertentu ketika harga cabai naik, biasanya menjelang hari besar atau pada musim yang cabai itu tidak bisa produksi bagus, atau adanya serangan hama,” kata dia.

    Warga Kota Surabaya bisa menanam cabai di rumahnya masing-masing, dengan minimal menanam pada 2 pot.

    Antiek berharap, warga Kota Surabaya bisa menanam cabai di rumahnya masing-masing, dengan minimal menanam pada 2 pot. “Itu bisa untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Kalau menanam minimal 2 pot, itu sudah mampu mengurangi kebutuhan pasar. Kalau kebutuhan terbesar, biasanya dari rumah makan atau restoran,” ujarnya.

     

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Suyono menyampaikan saat ini tanaman cabai rawit merah di dataran tinggi banyak yang mati dan dibongkar, akibat dari dampak kekeringan. Sedangkan di dataran rendah, masih musim tanam. “Pada masa vegetatif banyak serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) khususnya virus dan trips, sehingga mengganggu masa pertumbuhan,” kata Suyono.

     

    Sedangkan untuk produksi cabai rawit, saat ini di dataran tinggi Jawa Timur, kurang 5-12 persen sudah memasuki masa akhir masa panen. “Adapun panen saat ini di dataran rendah masih spot-spot di karenakan masa tanam mundur pengaruh iklim. Selain itu, saat ini sudah ada serangan Jamur Colletotrichum Capsici (antraknosa) dan lalat buah juga berpengaruh mengurangi produksi,” ujar dia.

     

    Dengan adanya penurunan produksi, maka harga menjadi naik mulai akhir Juni sampai saat ini.  Diprediksi harga rata-rata masih tinggi sampai minggu ke-3 bulan Agustus 2024, dikarenakan ada jeda masa panen. “Seharusnya dataran tinggi masih panen apabila tidak terjadi kekeringan. Prediksi akhir bulan Agustus, sudah ada luas tambah panen. Kenaikan harga tidak akan mahal sekali, dikarenakan masih ada beberapa sentra yang panen di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (ind)

  • Pemkot Surabaya Tebus 754 Ijazah Siswa SMA/SMK Swasta

    Pemkot Surabaya Tebus 754 Ijazah Siswa SMA/SMK Swasta

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya kembali memberikan bantuan biaya penebusan ijazah untuk pelajar jenjang SMA/SMK/MA swasta di Kota Surabaya. Pada kesempatan ini, bantuan diberikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi didampingi jajaran Baznas Surabaya kepada 754 pelajar di Convention Hall, Jalan Arif Rahman Hakim, Sabtu (27/7/2024).

    Dalam paparannya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berpesan kepada para pelajar yang mendapatkan bantuan tebus ijazah, agar menjadi pemuda tangguh dan bisa membahagiakan kedua orang tuanya.”Setelah menerima ijazah, tolong ijazahnya bisa dipergunakan untuk kepentingan kuliah ataupun mencari kerja,” kata Wali Kota Eri.

    Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh ASN Pemkot Surabaya yang telah memberikan zakatnya selama ini melalui Baznas. Dirinya menegaskan biaya tebus ijazah yang diberikan selama ini, bukan berasal dari dirinya atau Pemkot. Tetapi, dari zakat para ASN.”Ini bukan menggunakan uang Pemkot apalagi wali kotanya. Tapi, ini uang seluruh ASN Kota Surabaya yang dengan ikhlas menyumbangkan zakatnya untuk kepentingan masyarakat,” papar Eri.

    Lanjut Wali Kota Eri, program ini adalah kolaborasi bersama antara Pemkot Surabaya, Baznas Surabaya, Provinsi Jawa Timur dan juga Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) swasta di Kota Surabaya. Bahkan, data penerima tebus ijazah juga diajukan oleh pihak sekolah. “Kita duduk bersama MKKS juga terkait data menerima tebus ijazah ini. Karena ini program bersama Pemkot, Pemerintah Provinsi dan juga Baznas, dimana semua biayanya berasal dari zakat ASN Kota Surabaya,” tegasnya.

    Tak lupa, Wali Kota Eri juga berpesan kepada seluruh penerima tebus ijazah hari ini untuk memiliki mental baja dan mau berjuang supaya kehidupannya lebih baik di masa depan.”Setelah diberi ijazah harus bisa berjuang, jangan punya mental lemah tapi mental yang tangguh untuk membahagiakan orang tuanya. Saya juga titip kepada orang tua agar menjaga putra putrinya dari hal-hal negatif, kalau anaknya pulang malam segera di telepon,” tandas Eri.

    Wali Kota Eri juga berpesan kepada seluruh penerima tebus ijazah hari ini untuk memiliki mental baja dan mau berjuang supaya kehidupannya lebih baik di masa depan.

     

    Untuk diketahui, selama ini zakat dari ASN Pemkot Surabaya disalurkan melalui Baznas Surabaya, sehingga pemkot bersama Baznas Surabaya bisa memberikan berbagai bantuan, mulai dari penebusan ijazah, pembayaran tunggakan biaya sekolah, hingga bantuan kursi roda dan bantuan rombong beserta modal usahanya.

    Sementara itu, Ketua Baznas Surabaya Moch Hamzah menyampaikan program tebus ijazah yang ke-6 kali ini, diberikan kepada 754 pelajar dari 140 sekolah SMA/SMK/MA swasta di Kota Surabaya. “Ini adalah komitmen kita yang sudah berjalan lama. Saya berterima kasih kepada pihak sekolah swasta yang sudah bekerjasama dengan kita selama ini,” katanya.

    Hamzah menyebut, untuk tebus ijazah kali ini pihak Baznah mengalokasikan dana kurang lebih sebesar Rp 2,6 miliar.”Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya, karena ada 754 pelajar yang mendapatkan bantuan,” jelas Hamzah. Program tebus ijazah ini pun mendapatkan respon positif dari masyarakat yang menerima manfaat. Salah satunya adalah Muhammad Zaid Muafak, yang berasal dari SMK Antartika, Surabaya.

    Pria 23 tahun itu mengaku senang karena ijazahnya yang sudah tertahan selama empat tahun, bisa diambil dan dipergunakan sebagaimana mestinya. “Senang pastinya karena saya lulus sejak 2020 lalu, baru bisa ambil ijazah sekarang. Rencananya ijazahnya mau dipakai melamar pekerjaan. Saya berterimakasih atas program tebus ijazah Pemkot Surabaya ini,” ungkap Zaid.(ind)

  • Wali Kota Eri Ubah Wajah Eks Lokalisasi Moroseneng

    Wali Kota Eri Ubah Wajah Eks Lokalisasi Moroseneng

    JATIMPEDIA, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Gedung Serbaguna dan beberapa fasilitas umum (Fasum), seperti Lapangan Badminton, Lapangan Futsal, Rumah Batik dan juga Cafe di Jalan Klakah Rejo RW IX, Jumat (26/7/2024). Kawasan tersebut merupakan bagian dari eks lokalisasi Moroseneng yang sudah terbengkalai selama 8 tahun lamanya.

    Dalam sambutannya Wali Kota Eri Cahyadi mengatakan bahwa pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum yang dilakukan sebagai upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar. Dirinya tidak ingin, pasca menutupan eks lokalisasi Moroseneng roda perekonomian juga ikut terhenti.

    “Kita tahu sejarah di Sememi ini (eks lokalisasi). Setelah Covid-19 mereda sekitar tahun 2022, saya berkeliling dan menemukan tempat ini yang sebelumnya sudah dibeli Pemkot menjadi mangkrak dan tidak terawat. Akhirnya saya panggil warga dan mereka yang ingin untuk dijadikan Gedung Serbaguna, ada Lapangan Badminton, ada Taman untuk bermain anak dan lainnya,” papar Wali Kota Eri.

    Menurut Wali Kota Eri, adanya Gedung Serbaguna tersebut bisa mengerakkan roda perekonomian warga sekitar. Ia mencontohkan, Gedung Serbaguna bisa dijadikan tempat pertemuan atau pernikahan, dimana warga sekitar bisa menyediakan katering dan kebutuhan lainnya.

    “Gedung Serbaguna ini bisa dibuat untuk acara pertemuan atau pernikahan, jadi nanti akan ada kelompok-kelompok masyarakat yang menyediakan katering, Make Up (MUA) dan lainnya, sehingga yang menggunakan gedung harus memakai yang sudah disiapkan. Disinilah saya ingin tempat ini bisa menciptakan kemakmuran untuk warganya, saya minta tolong dijaga baik-baik,” paparnya.

    Kedepannya Wali Kota yang akrab Cak Eri itu akan menjadikan eks lokalisasi Moroseneng sebagai salah satu kampung wisata di Kota Pahlawan.

    Tak lupa Wali Kota Eri juga mengapresiasi keterlibatan warga dalam pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum, sehingga semuanya bisa diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan.

    “Bukan disini saja (Klakah Rejo RW IX) yang dibenahi tapi juga di wilayah Sememi, di Sememi sudah ada yang dijadikan kantor MUI dan lainnya. Kedepannya ini akan dijadikan kampung wisata, saya juga menyiapkan ada tempat untuk penayangan film yang akan dikelola Karang Taruna, filmnya akan menunjukan daerah Klakah sekarang dan dulu,” jelas Eri.

    Tak lupa Wali Kota Eri juga mengapresiasi keterlibatan warga dalam pembangunan Gedung Serbaguna dan Fasum, sehingga semuanya bisa diselesaikan dalam kurun waktu 6 bulan.

    “Ini pembangunanya dimulai 16 Februari 2024 lalu, semua ini karena Pak Lurah dan warganya bergerak bersama-sama. Kita juga bergerak di Sememi, supaya bisa menjadi kampung wisata dan menggerakan ekonominya,” tandasnya.

    Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kecamatan Benowo, Zakary Antoni mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya untuk merubah wajah eks lokalisasi Moroseneng.

    “Ini sangat luar biasa karena bangunan yang awalnya rungsep dan tidak terurus selama 8 tahun bisa menjadi Lapangan Futsal, Lapangan Badminton dan Gedung Serbaguna seperti sekarang,” paparnya.

    Selain itu, Zakary juga menyebut bahwa fasum yang sudah ada saat ini, akan dikelola oleh Karang Taruna. “Seperti rumah batik atau cafe itu akan dikelola oleh Karang Taruna, dimana mereka juga merupakan anak-anak dari bekas pekerja malam. Jadi ini bisa membantu ekonomi mereka dan orang tuanya,” pungkasnya.(ind)

  • Wali Kota Eri Bagikan Rp13 Miliar DBHCHT untuk 9.370 KPM

    Wali Kota Eri Bagikan Rp13 Miliar DBHCHT untuk 9.370 KPM

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) Tahun 2024 kepada 9.370 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Masing-masing KPM menerima Rp1,4 juta, sehingga total DBHCT yang dibagikan sekitar Rp13 miliar.

    Penyaluran BLT DBHCT dipusatkan di PT HM Sampoerna Tbk Plant Rungkut 2, Surabaya, Kamis (18/7/2024).Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pada 2024, nominal BLT DBHCT yang disalurkan sebesar Rp1,4 juta per orang, meningkat dibanding 2023 sebesar Rp1 juta. Semoga dana ini bisa bermanfaat, membantu para KPM. Mohon digunakan untuk hal-hal produktif, jangan konsumtif, jangan dipakai untuk top up voucher game online, apalagi untuk judi online,” seloroh Wali Kota Eri Cahyadi.

    Selain BLT DBHCT, di waktu yang sama, Wali Kota Eri juga menyalurkan bantuan peralatan usaha bagi KPM. Bantuan peralatan usaha ini diberikan kepada 48 buruh pabrik bagian produksi maupun non-produksi rokok yang akan memasuki masa pensiun. Wali Kota Eri mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengusaha berbasis tembakau yang ada di Surabaya. Baginya, selama ini pengusaha tembakau turut memberikan kontribusi dalam menjaga stabilitas ekonomi warga Surabaya. “Saya matur nuwun (terima kasih) kepada seluruh pengusaha tembakau yang berada di Surabaya,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Wali Kota Eri juga mengajak pegawai di lingkup Pemkot Surabaya untuk meniru pola kerja buruh pabrik rokok. Menurutnya, buruh pabrik rokok ini bekerja dengan rasa kekeluargaan dan loyalitas tinggi kepada perusahaan. “Ada yang kerja sampai 25 tahun, 30 tahun, 40 tahun tidak berpindah, tadi saya sempat tanya kenapa tidak berpindah, karena rasa kekeluargaannya besar. Seandainya semua perusahaan seperti, pemerintah kota seperti ini, maka itulah yang akan membawa Surabaya sejahtera. Tidak melihat kastanya apa, tidak melihat jabatannya apa,” tuturnya.

     

    Selain BLT DBHCT, di waktu yang sama, Wali Kota Eri juga menyalurkan bantuan peralatan usaha bagi KPM. Bantuan peralatan usaha ini diberikan kepada 48 buruh pabrik bagian produksi maupun non-produksi rokok yang akan memasuki masa pensiun.

     

    Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya, Anna Fajrihatin menjelaskan, pada 2024, DBHCT dibagikan kepada total 9.370 KPM. Terdiri dari 3.746 buruh yang bekerja di sembilan pabrik rokok (produksi dan non-produksi) Surabaya serta 5.624 anggota masyarakat lainnya. “Nah, DBHCT itu diberikan kepada buruh pabrik rokok dan masyarakat lain dalam kategori miskin atau rentan miskin yang ada di Kota Surabaya,” kata Anna.

    Anna menyebut, sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga menyalurkan DBHCT kepada buruh pabrik rokok di Surabaya. Namun untuk sasarannya adalah buruh pabrik rokok yang merupakan warga KTP non-Surabaya. “Jadi penyaluran hari ini untuk yang ber-KTP Surabaya. Nah, bagi yang KTP non-Surabaya diampu oleh DBHCT provinsi,” ungkap dia.

    Di samping BLT, DBHCT tahun 2024 juga disalurkan Pemkot Surabaya berupa bantuan modal usaha kepada 571 KPM. Dengan rincian, diberikan kepada 48 buruh pabrik rokok dan 523 anggota masyarakat lainnya yang merupakan kategori miskin dan rentan miskin. “Jadi DBHCT boleh diberikan dalam dua bentuk, yakni BLT dan modal usaha. Nah bantuan modal usaha ini untuk yang persiapan pensiun, jadi mungkin sebentar lagi dia pensiun sudah mendapat pelatihan dari pabrik rokoknya, maka kita berikan bantuan usaha,” imbuhnya.

    Anna menambahkan, pada tahun 2024, BLT DBHCT disalurkan melalui dua tahapan. Tahap pertama disalurkan untuk bulan Juni-Oktober 2024 sebesar Rp1 juta. Sedangkan tahap kedua disalurkan untuk bulan November-Desember 2024 dengan nominal Rp400 ribu. “Penyalurannya dari Bank Jatim, jadi pakai VA (Virtual Account), ketika mereka datang langsung diberikan uang cash,” pungkasnya. (her/hjrhj

  • Apelkan Jajaran Dishub, Cak Eri Minta Fokus Tertibkan Jukir Liar

    Apelkan Jajaran Dishub, Cak Eri Minta Fokus Tertibkan Jukir Liar

    JATIMPEDIA, Surabaya – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar apel pagi bersama jajaran Kepala Perangkat Daerah (PD), Dinas Perhubungan (Dishub), Camat dan Lurah di halaman Balai Kota, Selasa (16/7/2024). Dalam kesempatan tersebut, ia fokus untuk mengevaluasi kinerja Dishub mulai dari penertiban parkir liar dan lalu lintas.

    Wali Kota Eri Cahyadi meminta kepada jajaran Dishub mulai dari Kepala Dinas (Kadis), Kepala Bidang (Kabid) hingga petugas lapangan untuk serius menertibkan parkir liar khususnya di tempat wisata. “Berulang kali saya bicara jangan ada parkir liar di Surabaya. Kita ini makan dari warga Surabaya, untuk itu mereka berharap kita hadir ditengah-tengah mereka. Makannya jangan banyak dolanan (bermain),” ujar Wali Kota Eri.

    Wali Kota Eri menegaskan, petugas Dishub harus bertindak tegas jika menemukan adanya titik parkir di luar dari 1.388 titik parkir resmi. Karena hal tersebut akan merugikan warga Surabaya. Apalagi parkir liar biasanya akan menarik tarif lebih dibandingkan tarif aslinya.

    “Titik parkir harus ada karcisnya, kedua tidak ditarik dari harga yang tertera di karcis. Kalau ada titik parkir di luar itu berarti harus dilakukan pengawasan, misalnya sudah ada tanda S dicoret tapi tetap parkir berarti itu parkir liar dan harus ditindak tegas oleh petugas Dishub,” paparnya.

    Pada kesempatan itu, Wali Kota Eri juga meminta agar seluruh jajaran Dishub melakukan kerjasama dalam penertiban parkir liar dan lalu lintas, lantaran keduanya saling berkaitan satu sama lain. Ketika ada titik parkir liar maka akan berdampak pada lalu lintas di sekitarnya.

    “Dishub tidak bisa kerja masing-masing, harus kerja tim karena saling berkaitan. Tidak ada yang terbaik di Kota Surabaya ini, termasuk saya. Paling baik adalah kerja tim, untuk apa petugas Dishub berdiri di pinggir jalan kalau tidak melakukan apa-apa. Atur lalu lintasnya buat rekayasa lalu lintas supaya tidak macet,” imbuhnya.

    Wali Kota Eri juga meminta agar seluruh jajaran Dishub melakukan kerjasama dalam penertiban parkir liar dan lalu lintas

    Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menegaskan, mulai hari ini dan seterusnya tidak ada petugas Dishub yang bekerja dari kantor dan semuanya harus turun ke lapangan, termasuk Kadis dan Kabidnya. “Kerja bukan cari muka, kerja bukan cari perhatian pimpinan. Turun semuanya jangan di kantor ndekem ae (berdiam saja). Mulai besok Kabid, Kadis jangan ada yang di kantor,” tegasnya.

    Untuk memantau langsung kinerja Dishub dalam menyelesaikan persoalan parkir liar dan kemacetan, Wali Kota Eri akan membuat grup khusus dengan para petugas Dishub di lapangan.

    Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah apa yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga dapat dirumuskan penyelesaiannya. “Pak Sekda tolong belikan HP baru, ada satu nomor untuk Dishub. Silahkan nanti untuk petugas lapangan lapor di grup itu, apa yang dibutuhkan bilang supaya kita tahu. Kita butuh keterbukaan dan inovasi,” katanya.

    Grup tersebut nantinya akan dievaluasi Wali Kota Eri setiap minggu. Sebab, ia menargetkan ada perubahan dari jajaran Dishub dalam satu minggu ke depan. Pada kesempatan ini, Wali Kota Eri juga menyinggung terkait pemimpin yang harus dekat dengan seluruh jajarannya. Ia ingin semua Kepala PD di Kota Surabaya tidak membuat jarak dengan anak buahnya, melainkan merangkul dan berbaur.

    “Saya tidak ingin antar bidang ada batasannya karena ini kerja tim. Kejadian parkir liar di Surabaya sudah berulang dan saya ingin ada keterbukaan, ada masukan untuk diselesaikan bersama. Ini berlaku juga untuk semua Kepala PD jangan ada batasan dalam memimpin,” pungkasnya. (ind)

  • Pemkot Surabaya Akan Gunakan Tablet Made In ITS

    Pemkot Surabaya Akan Gunakan Tablet Made In ITS

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemkot Surabaya akan menggunakan komputer tablet rancangan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai gadget operasional bagi jajarannya. Selain digunakan untuk aktivitas kerja, tablet tersebut juga bisa digunakan sebagai pengawasan terhadap kinerja pelayanan publik yang dilakukan oleh pejabat kedinasan, kecamatan, dan kelurahan.

    Tidak hanya itu, penggunaan tablet juga diklaim akan mengurangi penggunaan kertas. “Kami sudah melakukan banyak hal bersama ITS, salah satunya adalah tablet. Bagaimana camat, lurah, dan kepala dinas tidak lagi bekerja dengan kertas, tapi dengan perangkat itu,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi seperti dikutip dari Antara.

    Ia juga menegaskan tablet tersebut dijamin tidak akan bisa digunakan untuk aktivitas selain bekerja karena sudah diprogram untuk mengakses aplikasi perkantoran.

    Jadi jangan harap para ASN di lingkungan Pemkot Surabaya yang menggunakan tablet tersebut bisa menginstal aplikasi lain secara bebas seperti aplikasi chatting hingga permainan.

    “Contohnya, bagian perizinan akan tahu mengenai berapa izin yang masuk dan keluar, sehingga ketika ada yang bertanya, bisa langsung menjawab. Kami kerja sama, yang menyediakan ITS,” ujarnya.

    Sementara itu, penggunaan tablet rancangan mahasiswa ITS ini diharapkan bisa memacu mahasiswa terutama yang menempuh studi bidang teknologi dan informatika, agar selalu berinovasi.

    Hal ini juga membuktikan bahwa Pemkot Surabaya selalu memberi ruang bagi pemuda untuk terlibat dalam pembangunan Kota Pahlawan dengan inovasi-inovasi yang mereka ciptakan.

    “Saya pernah bicara namanya pengering ikan, saat datang dari laut ikan akan dikeringkan. Ternyata ada uji coba alat di ITS terkait pengering ikan dan ternyata keringnya sama seperti saat dijemur di bawah sinar Matahari. Riset seperti itu bisa menjadi bagian dari pemkot,” ucapnya.

    Sementara itu, pihak ITS menjelaskan komputer tablet itu masih dalam tahap pengembangan versi kedua, agar penggunaannya terhadap aplikasi perkantoran Pemkot Surabaya bisa lebih maksimal. Karena awalnya, gawai tersebut digunakan untuk pembelajaran.

    “Kami memiliki inovasi berupa tablet khusus untuk pembelajaran di kawasan 3T atau Tertinggal, Terdepan, Terluar. Ternyata dalam pengembangannya bisa digunakan untuk perkantoran, versi kedua penyempurnaan dari pertama,” kata Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerjasama dan Kealumnian ITS, Agus Muhammad Hatta.

    Desain tablet ITS ini sama dengan komputer tablet pada umumnya, hanya saja aplikasi di dalamnya merupakan aplikasi khusus untuk perencanaan administrasi dan pembangunan Kota Surabaya.

    Tahun ini inovasi tablet tersebut baru akan diujicobakan dengan target pada 2025 bisa diproduksi massal dan langsung digunakan untuk para pejabat Pemkot Surabaya bekerja.(ind)

  • Ini Catatan Kadin Surabaya Untuk Revitalisasi THR dan TRS

    Ini Catatan Kadin Surabaya Untuk Revitalisasi THR dan TRS

    JATIMPEDIA, Surabaya – Keinginan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menghidupkan kembali Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS) mendapat respon positif dari berbagai kalangan, termasuk kalangan pengusaha yang diwakili oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya.

    Ketua Kadin Kota Surabaya H.M. Ali Affandi L. N. M. mengatakan, pihaknya memiliki tanggung jawab untuk terus mendorong inovasi dan pengembangan kota tercinta ini. Menurutnya, Surabaya bukan hanya sekadar kota komersial, tetapi juga sebagai pusat budaya, intelektual, dan kreativitas yang terus berkembang.

    “Dalam rangka mendukung visi Pemerintah Kota Surabaya di bawah kepemimpinan Mas Eri Cahyadi menjadi kota metropolitan yang modern dan dinamis, kami telah merancang serangkaian inisiatif untuk mengembangkan kawasan THR dan TRS menjadi magnet bagi generasi muda milenial dan gen-Z,” ungkap Mas Andi, sapaan akrab H.M. Ali Affandi L. N. M. di Surabaya, Rabu (19/6/2024).

    Ia menegaskan bahwa generasi milenial dan gen-Z adalah generasi yang penuh dengan ambisi, kreativitas, dan hasrat untuk menjelajahi hal-hal baru. Oleh karena itu, Kadin Surabaya mengusulkan beberapa ide usaha untuk memanfaatkan potensi besar yang ada di THR dan TRS, menjadikannya pusat kegiatan yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan memberdayakan.

    “Ada 10 ide pengembangan kawasan THR dan TRS yang menurut kami sangat relevan dan pas untuk diterapkan dengan melihat sejumlah potensi yang dimiliki tempat tersebut. Pertama adalah sebagai tempat konser dan event internasional. Ruang ini bersifat fleksibel yang dapat diubah sesuai skala dan jenis acara. Tempat ini bisa digunakan untuk konser musik, festival, atau acara budaya,” ujar Ali Affandi.

    Kedua, sebagai pusat kreativitas dan inovasi. THR dan TRS harus memiliki Co-working Space dan Inkubator Startup yang menyediakan ruang kerja bersama dan program inkubasi untuk startup lokal yang fokus pada teknologi, media, dan kreativitas.

    “THR dan TRS juga harus memiliki Maker Space. Fasilitas produksi ini memungkinkan anak muda untuk berkreasi dengan peralatan seperti printer 3D, mesin CNC, dan alat pemrograman,” tandasnya.

    Ketiga, sebagai arena e-sports dan gaming. Surabaya harus membangun arena e-sports yang dapat mengadakan kejuaraan dan kompetisi e-sports baik lokal maupun internasional. Selain itu, dapat dibangun Gaming Café, yaitu area yang dilengkapi dengan komputer dan konsol game modern untuk gaming rekreasi.

    Keempat, sebagai area kuliner dan pasar kreatif. Sebagai kota kuliner, membangun food court tematik di THR dan TRS dapat menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman dengan konsep unik, seperti makanan jalanan internasional, kafe instagrammable, dan food truck. Selain itu, dapat dibangun Pasar Kreatif yang menjual produk lokal, kerajinan tangan, dan barang-barang vintage.

    “Kelima, sebagai wahana pendidikan dan eksplorasi. Membangun Science Center dan Planetarium di lokasi tersebut yang menyediakan fasilitas edukasi yang interaktif dan menarik untuk generasi muda. Selain itu, dapat dibangun arena bermain seperti Escape Room dan VR Experience, yang menawarkan pengalaman realitas virtual dan escape room dengan tema berbeda,” tambahnya.

    Keenam, sebagai tempat olahraga dan aktivitas outdoor. Dapat dibangun jogging track, skate park, dan BMX track untuk skateboard dan sepeda BMX. Selain itu, juga dapat dibangun Wall Climbing dan High Rope Course untuk aktivitas panjat dinding dan tali tinggi yang menarik bagi remaja dan dewasa muda.

    Ketujuh, sebagai ruang seni dan budaya dengan membangun amphitheater bertaraf internasional untuk seni dan musik yang juga dapat digunakan untuk pameran seni dan studio untuk latihan dan produksi musik.

    “Apaladi di dalam THR terdapat bangunan bersejarah Gedung Srimulat yang dapat direnovasi tanpa meninggalkan nilai sejarahnya,” tandas Mas Andi.

    Kedelapan, sebagai tempat kegiatan ramah lingkungan dengan membangun eco park dan urban farming, taman ramah lingkungan dengan kebun kota yang mengajarkan tentang pertanian perkotaan dan keberlanjutan.

    Selain itu, dapat dibangun recycling center dan workshop untuk mengajarkan cara mendaur ulang dan mengadakan lokakarya tentang keberlanjutan dan kreativitas menggunakan barang-barang daur ulang.

    Kemudian harus dikembangkan sebagai tempat yang terintegrasi secara digital dan media sosial, serta tempat penyelenggaraan festival dan acara tematik, seperti festival cahaya, pasar malam, dan pameran tematik yang berubah sesuai dengan momentum atau hari besar. .Saat ini cukup penting membuat sebuah tempat yang instagrammable, terlebih yang terintegrasi teknologi augmented reality (AR) maupun virtual reality (VR), untuk memberikan pengalaman berkesan bagi pengunjung.

    Dengan mengintegrasikan berbagai ide untuk kawasan THR dan TRS, Mas Andi yakin ke depannya kawasan ini dapat menjadi pusat hiburan dan kreativitas yang menarik bagi Gen Z dan milenial, serta menjadi destinasi wisata yang dinamis dan inovatif di Surabaya.

    “Melalui usaha ini, kita tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga masa depan yang cerah bagi generasi muda kita. Kami mengajak seluruh komunitas untuk bersatu, mewujudkan mimpi ini bersama-sama. Surabaya adalah rumah kita, dan dengan inovasi serta kerjasama, kita akan menjadikannya sebagai pusat kebanggaan dan inspirasi,” pungkasnya. (eka)

  • Percantik Kawasan Kota Lama, Pemkot Surabaya Lakukan Pengecatan

    Percantik Kawasan Kota Lama, Pemkot Surabaya Lakukan Pengecatan

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mulai mengecat bangunan berstatus cagar budaya di kawasan Kota Lama Surabaya, sehingga bisa lebih menghadirkan sisi estetika kepada pengunjung.

    Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Hidayat Syah dalam keterangan yang diterima di Surabaya, Kamis mengatakan pengecatan dilakukan di Kota Lama Zona Eropa.

    “Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP), BPBD, dan Satpol PP Kota Surabaya yang melakukan pengecatan pada bangunan,” kata Hidayat.

    Sejumlah bangunan cagar budaya yang dicat, seperti gedung PT Arina Multikarya, gedung PT Perkebunan Nusantara I Regional 4, dan dua bangunan di gedung PT Tjiwi Kimia, yang semuanya berlokasi di Jalan Rajawali.

    Kemudian, kegiatan serupa juga dilaksanakan di Gedung Internatio yang berlokasi di Jalan Taman Jayengrono.

    “Melalui kolaborasi dan warna dengan program CSR Let’s Colour, AkzoNobel berkomitmen untuk terus mendukung pelestarian cagar budaya agar warisan budaya dapat senantiasa terjaga hingga generasi mendatang,” ucapnya.

    Sementara, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan revitalisasi merupakan upaya merawat nilai sejarah di wilayah setempat, sehingga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat.

    Ia melanjutkan di lokasi tersebut terekam perjalanan panjang perkembangan Kota Surabaya, mulai abad ke-17 hingga ke-20.

    Pada masa itu, kawasan Kota Lama Surabaya tidak hanya sebagai pusat kota, namun juga sebagai pelabuhan, industri, dan perdagangan yang dihuni berbagai etnik/bangsa.

    “Kota Lama Surabaya terbagi menjadi beberapa situs atau zona berdasarkan karakteristik bangunannya, yakni zona Eropa, Pecinan, Arab dan Melayu,” ucap dia.(ind)

  • 5.309 Pendaftar Tanah Aset di Surabaya Telah Bersertifikat

    5.309 Pendaftar Tanah Aset di Surabaya Telah Bersertifikat

    JATIMPEDIA, Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyebut sampai dengan Desember 2023 sebanyak 5.309 register tanah aset daerah kini sudah mengantongi sertifikat. Sampai sekarang proses upaya sertifikasi sisa tanah aset daerah masih terus berjalan.

    “Kurang lebih 8.452 register tanah milik pemerintah daerah yang kami ajukan, dan sampai Desember 2023 sudah 5.309 yang sudah terbit sertifikat. Aset daerah tersebut berupa tanah yang berhasil diamankan dari pihak ketiga,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya Wiwiek Widayati, dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Kamis.

    Menurutnya, terhitung dari awal 2024 sampai dengan Mei ini telah terbit sertifikat sebanyak 108 register. Artinya apabila ditotalkan semuanya berjumlah 5.417 sertifikat yang telah diterbitkan.

    Selain sertifikasi, Pemerintah Kota Surabaya juga melaksanakan pengamanan fisik aset melalui pemasangan papan dan patok atau batas tanah terhadap 1.078 register.

    Dia menyatakan aset daerah milik Pemkot itu sebelumnya ada yang dikuasi oleh pihak ketiga, seperti tanah seluas 480 meter persegi di Jalan Kencanasari Timur Blok A Nomor 29-31 Surabaya dan tanah seluas 12.631 meter persegi di Jalan Ngagel Nomor 153-155 Surabaya.

    “Kemudian, tanah seluas 2.485 meter persegi di Jalan Raya Wonorejo Timur dan tanah seluas 2.259 meter persegi di Jalan Kalianak Nomor 151, 175, 179 Surabaya,” ujarnya.

    Sementara, Wiwiek menjelaskan langkah untuk kembali mendapatkan aset daerah ini dilakukan secara terperinci, mulai dari mencatat administrasinya hingga memastikan batas area.

    Setelah itu, pihaknya berkoordinasi dengan perangkat daerah pengguna, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Surabaya, kecamatan, serta kelurahan.

    “Pengamanan dilakukan kepada semua jenis tanah aset Pemkot Surabaya, baik secara administrasi, fisik, dan hukum,” jelasnya.

    Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Kota Surabaya juga menggandeng pihak Kejaksaan, Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pertanahan Nasional (BPN), Balai Harta Peninggalan (BHP), dan Kanwil Kemenkumham, untuk melakukan proses pengamanan aset daerah.

    Dia menyatakan proses penyelesaian persoalan aset memiliki jangka waktu berbeda, baik itu melalui jalur non-litigasi maupun litigasi.

    “Terdapat permasalahan tanah aset yang butuh waktu kurang lebih tujuh tahun, namun ada juga yang bisa diamankan kurang dari satu tahun,” ujarnya.(ind)