Tag: #WabupGresik

  • 100 Hari Kerja, Bupati Yani dan Wabup Alif  Rampungkan Perbaikan Jalan Sepanjang 16 Kilometer

    100 Hari Kerja, Bupati Yani dan Wabup Alif Rampungkan Perbaikan Jalan Sepanjang 16 Kilometer

    JATIMPEDIA, Gresik – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif berhasil menuntaskan sejumlah program prioritas dalam 100 hari kerja.

    Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif berhasil menuntaskan sejumlah program prioritas dalam 100 hari kerja, terhitung sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari hingga 1 Juni 2025.

    Pelaksana tugas (Plt) Bupati Gresik, Asluchul Alif, menyebutkan bahwa salah satu program prioritas adalah perbaikan infrastruktur jalan yang selama ini banyak dikeluhkan masyarakat.

    “Dalam 100 hari kerja, kami telah menyelesaikan perbaikan jalan sepanjang 16 kilometer secara tuntas, 100 persen,” ujar Alif saat ditemui pada Senin (2/6/2025).

    Menurut Alif, perbaikan jalan ini bertujuan meningkatkan mobilitas masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Ruas-ruas jalan yang kami prioritaskan adalah yang memiliki tingkat mobilitas tinggi, agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” tambah Ketua DPC Gerindra Gresik tersebut.

    Ia menilai gerak cepat pemerintah dalam merespons keluhan masyarakat terkait kerusakan jalan maupun sektor lainnya selama 100 hari kerja berdampak positif terhadap persepsi publik.

    Dikatakan,  perbaikan infratruktur jalan ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

    “Perbaikan jalan dalam 100 hari kerja dipilih di ruas-ruas jalan yang tingkat mobilitas tinggi agar manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat,” tutur Ketua DPC Gerindra Gresik ini.

    Menurutnya, gerak cepat yang dilakukan pemerintah dalam merespons keluhan masyarakat soal kerusakan jalan maupun sektor lain dalam 100 hari kerja, membuat kepercayaan publik terus meningkat.

    Saat ini, Pemkab Gresik memiliki panjang jalan kabupaten sekitar 524 km. Kebanyakan jalan tersebut mengalami kerusakan. Baik rusak sedang maupun berat.

     

    Kerusakan antara lain terjadi pada jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme dengan Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas.

    Lalu Jalan Mayjen Sungkono, Kecamatan Kebomas dan sejumlah ruas jalan kabupaten lain.

    Masyarakat berharap kerusakan jalan cepat dilakukan oleh pemerintah agar memudahkan aktivitas masyarakat, terlebih aktivitas ekonomi.

    Namun, Alif mengungkapkan bahwa Pemkab Gresik tak mampu melakukan perbaikan kerusakan jalan kabupaten secara keseluruhan dalam satu tahun, karena keterbatasan anggaran.

    “Anggarannya terbatas,  makanya sementara ruas-ruas jalan tertentu yang didahulukan perbaikan, karena mengalami rusak berat, dan ruas jalan yang padat aktivitas perekonomian,” kata Ketua Fraksi Gerindra  III DPRD Gresik, Nursaidahll. (ind)

  • Perkuat Budaya Literasi, Plt. Bupati Alif Luncurkan RUBADIRA

    Perkuat Budaya Literasi, Plt. Bupati Alif Luncurkan RUBADIRA

    JATIMPEDIA, Gresik —  Memperingati Hari Buku Nasional 2025, Plt Bupati Gresik Asluchul Alif meluncurkan Ruang Baca Digital Ramah Anak (RUBADIRA).

    Berada di Museum Kanjeng Sepuh Sidayu, RUBADIRA dirancang sebagai sudut baca yang aman dan menyenangkan bagi anak-anak.

    RUBADIRA tersebut juga dilengkapi dengan koleksi buku digital dan fisik yang sesuai usia serta aktivitas literasi interaktif lainnya.

    Diinisiasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, acara ini digelar di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik pada Senin (19/5). Tampak hadir Plt. Bupati Gresik, Asluchul Alif, Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, serta sejumlah pejabat perangkat daerah dan perwakilan BUMN di Gresik.

    Hadir pula perwakilan dari PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera, PT Petrokimia Gresik, PT Smelting Gresik, dan PT Indospring Tbk Gresik. Tak kurang dari 100 peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa, komunitas literasi, serta masyarakat umum memadati lokasi acara.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari program Back Two Book, yang menjadi salah satu program unggulan 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Tujuannya adalah menghidupkan kembali budaya literasi di tengah masyarakat, khususnya generasi muda, serta menumbuhkan apresiasi terhadap karya penulis lokal. Dalam kegiatan ini, digelar juga serangkaian kegiatan literasi yang dikemas dalam bentuk bedah buku, dan bazar literasi.

    “Melalui buku, mari kita tingkatkan kognisi warga Gresik dengan membaca dua buku setiap bulan. Ini bentuk dukungan kita terhadap program Back Two Book, agar kegemaran membaca meningkat dan Gresik menjadi daerah yang semakin maju dengan warga yang berdaya saing,” ujar Plt. Bupati Alif dalam sambutannya.

    Plt. Bupati Alif juga menyinggung data survei Tingkat Gemar Membaca (TGM) Kabupaten Gresik tahun 2024 yang baru mencapai 67,51 persen dan masuk kategori sedang. Untuk masuk ke kategori tinggi, dibutuhkan capaian 75–90 persen, atau rata-rata dua buku per bulan per individu. Karena itu, dirinya mendorong seluruh pihak, terutama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk terus menghadirkan inovasi literasi yang inklusif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, termasuk pendidikan dasar hingga komunitas warga.

    “Adanya RUBADIRA Ini adalah langkah konkret kami dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif bagi anak-anak. RUBADIRA menjadi jembatan penting untuk mengurangi kesenjangan literasi di era digital, sehingga harapannya bisa mendorong peningkatan TGM di Kabupaten Gresik,” jelasnya.

    Selain itu, Gresik juga kembali memperoleh dukungan dari Perpustakaan Nasional melalui program bantuan bahan bacaan bermutu sebanyak 1.000 judul buku bagi 14 lembaga penerima. Jumlah ini terdiri dari 12 perpustakaan desa dan 2 taman bacaan masyarakat. Ke depan, Pemkab Gresik juga berencana mendirikan perpustakaan umum bertema modern di kawasan Komplek Pasar Ikan Gresik sebagai langkah memperluas akses literasi yang inklusif dan terintegrasi.

    Sebagai penutup, Plt. Bupati Gresik mengajak kepada seluruh orang tua, guru, dan komunitas untuk menjadikan literasi sebagai budaya hidup sehari-hari.

    “Mari kita rutin kunjungi perpustakaan, membaca bersama anak-anak, dan membentuk generasi Gresik yang cerdas, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” tutupnya. (ind)

  • 260 Jamaah Calon Haji Asal Gresik Resmi Diberangkatkan, Wabup Alif: Jaga Niat dan Etika Selama di Tanah Suci

    260 Jamaah Calon Haji Asal Gresik Resmi Diberangkatkan, Wabup Alif: Jaga Niat dan Etika Selama di Tanah Suci

    JATIMPEDIA, Gresik – Sebanyak 260 Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kabupaten Gresik yang tergabung dalam Kloter 14 dan 15 diberangkatkan menuju Tanah Suci pada Senin, 5 Mei 2025. Pelepasan berlangsung khidmat di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos), dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif.

    Dalam sambutannya, Wabup Alif menyampaikan rasa syukur dan ucapan selamat kepada para jamaah yang mendapat kesempatan langka sebagai tamu Allah. Ia mengimbau para jamaah untuk menjaga sikap dan kesehatan, serta meniatkan perjalanan ini semata untuk beribadah.

    “Jaga hati, lisan, dan perilaku selama di Tanah Suci. Bersyukurlah karena tidak semua orang mendapat panggilan ini. Semoga seluruh rangkaian ibadah berjalan lancar dan kembali ke tanah air dengan gelar haji yang mabrur,” ujar Alif.

    Ia juga menekankan pentingnya menjaga nama baik daerah selama menjalankan ibadah, serta menghormati aturan dan budaya setempat. “Tunjukkan akhlak yang baik karena membawa nama Gresik dan Indonesia,” imbuhnya.

    Kepala Kemenag Gresik, Pardi, menyampaikan bahwa total jamaah asal Gresik yang akan berangkat pada musim haji tahun ini mencapai 2.139 orang. Jumlah ini terdiri dari 2.112 jamaah yang telah melunasi, 138 orang mutasi masuk, 133 orang mutasi keluar, 14 petugas haji daerah (PHD), 6 pembina ibadah, dan 5 ketua kloter.

    Para jamaah Gresik akan diberangkatkan melalui Embarkasi Surabaya dalam dua gelombang, mencakup Kloter 4, 10, 14, 15, dan 21 di gelombang pertama serta Kloter 73 dan 95 pada gelombang kedua.(sat)

  • Wabup Alif Tekankan Pentingnya Pelayanan yang Mudah di MPP Gresik

    Wabup Alif Tekankan Pentingnya Pelayanan yang Mudah di MPP Gresik

    JATIMPEDIA, Gresik – Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, melakukan kunjungan kerja ke Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Gresik pada Selasa (30/4). Didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman, serta Asisten Administrasi Umum, Nuri Mardiana, kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat tetap optimal dan terus berkembang.

    Mengawali kunjungannya, Wabup Alif menyambangi satu per satu tenant yang membuka layanan di MPP Gresik. Ia berdialog intens dengan para petugas pelayanan, menanyakan alur layanan hingga kendala yang kerap dihadapi. Suasana dialog berlangsung hangat dan terbuka, memperlihatkan komitmen Wabup dalam memastikan pelayanan publik berjalan secara efektif dan efisien.

    Tak hanya meninjau tenant layanan, Wabup Alif juga menyempatkan diri mengunjungi ruang kerja aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Gresik. Di sana, ia berdiskusi dengan para pegawai mengenai sarana prasarana penunjang serta tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

    Dalam keterangannya, Wabup Alif menyampaikan apresiasi atas upaya DPMPTSP dan MPP Gresik dalam menghadirkan pelayanan yang semakin baik. Namun, ia juga menegaskan pentingnya evaluasi dan perbaikan yang berkelanjutan.

    “Saya apresiasi layanan yang sudah berjalan di DPMPTSP dan MPP Gresik. Tapi ingat, jangan sampai pelayanan ini justru mempersulit masyarakat. Prinsipnya harus mudah, cepat, dan transparan,” tegasnya.

    Lebih lanjut, Wabup Alif mendorong penguatan pelayanan MPP di tingkat kecamatan melalui Kios Pelayanan Publik (KPP). Menurutnya, pengembangan layanan ini penting untuk memastikan akses masyarakat terhadap pelayanan publik semakin dekat, merata, dan berkualitas, terutama di wilayah yang jauh dari pusat kabupaten.

    Dorongan tersebut disambut positif oleh Kepala DPMPTSP Kabupaten Gresik, Reza Pahlevi, yang menyampaikan bahwa program MPP kecamatan telah berjalan dan akan terus dikembangkan.

    “Kami sudah mulai membuka KPP di sejumlah kecamatan. Untuk menjaga kualitas layanan, para petugas kecamatan kami beri pelatihan secara berkala. Kami pastikan standar pelayanannya tetap terjaga,” ujar Reza.

    Langkah ini sejalan dengan semangat Gresik Tuntas yang diusung dalam program NAWAKARSA, guna memperkuat pelayanan publik di tingkat kecamatan. Melalui KPP, masyarakat dapat mengakses layanan administrasi kependudukan, perizinan UMKM, PIRT, NIB, hingga layanan pojok OSS, tanpa harus datang ke MPP pusat.

    Sementara itu, salah satu pengunjung MPP, Hikmah, yang datang untuk mengurus akta kematian, mengaku puas dengan pelayanan yang diterimanya.

    “Pelayanan di sini sudah bagus, mudah, dan nyaman. Petugasnya juga ramah dan sangat membantu,” ungkap Hikmah.

    Sebagai informasi, peningkatan layanan publik yang dilakukan oleh DPMPTSP Gresik juga tercermin melalui inovasi dan capaian program strategis. Salah satunya melalui program Pengendalian Penanaman Modal serta inovasi SIP DINDA (Sistem Informasi Perizinan Digital dan Aman), Pemkab Gresik berhasil mendorong legalitas usaha serta kemudahan pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB).

    Hingga April 2025, sebanyak 74.420 NIB telah diterbitkan melalui SIP DINDA, sebuah inovasi pelayanan perizinan berbasis risiko yang terintegrasi secara elektronik. Ke depan, ditargetkan layanan ini menjangkau 16 kecamatan melalui skema jemput bola dalam penerbitan NIB. Output dari program ini mencakup 2.000 pelaku usaha yang telah mendapatkan NIB secara daring melalui sistem OSS.(ind)

     

  • Wabup Gresik Resmikan Ruang Rawat Inap di Puskesmas Sangkapura

    Wabup Gresik Resmikan Ruang Rawat Inap di Puskesmas Sangkapura

    JATIMPEDIA, Bawean – Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, meresmikan ruang rawat inap (Ranap) di Puskesmas Sangkapura, Pulau Bawean, Selasa (22/04/25).

    Ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Gresik dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Gresik terutama di wilayah kepulauan.

    “Pembangunan ruang rawat inap di Puskesmas Sangkapura ini merupakan bagian dari program 100 hari kerja yang harus direalisasikan. Kami tidak ingin masyarakat Bawean mengalami kesulitan akses layanan kesehatan. BPJS harus dimaksimalkan, dan fasilitas ranap ini adalah salah satu jalannya,” tegas dr. Alif dalam sambutannya.

    Ia menekankan pentingnya percepatan proses akreditasi puskesmas agar bisa segera melayani pasien BPJS. “Kita butuh gerak cepat. Banyak pasien non-emergency datang ke rumah sakit dan ditolak karena memang RS diperuntukkan bagi kasus darurat dan spesialistik. Kalau Puskesmas memiliki ranap, pelayanan akan lebih efektif dan terdistribusi,” ujarnya.

    Wabup juga menyampaikan bahwa saat ini tersedia empat kamar ranap dan direncanakan akan ada penambahan hingga akhir tahun. Ia optimis keberadaan ranap ini tidak hanya meningkatkan mutu pelayanan, tetapi juga berdampak pada kesejahteraan tenaga kesehatan. “Kalau ranap ini berjalan baik, saya jamin pegawai puskesmas akan semakin sejahtera,” tambahnya.

    Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara Puskesmas dan RSUD Umar Mas’ud. “Komunikasi dan rujukan harus berjalan baik. Jika dokter spesialis di RS bisa mendukung Puskesmas, masyarakat akan jauh lebih mudah mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan,” tuturnya.

    Wabup juga menitipkan Pulau Bawean agar mendapatkan perhatian khusus dalam aspek pelayanan kesehatan. “Saya sangat titip pulau ini. Jangan sampai masyarakat Bawean merasa tidak terjamin kesehatannya. Ini amanah yang harus kami tunaikan,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, dr. Mukhibatul Khusnah, dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Gresik atas dukungan luar biasa terhadap peningkatan fasilitas kesehatan.

    “Program Gresik Sehati yang menjadi prioritas dalam 100 hari kerja kini telah terealisasi dengan penambahan enam puskesmas ranap, termasuk di Sangkapura. Harapannya, perawatan dapat dilakukan lebih dekat, cepat, dan intensif,” ujar dr. Khusnah.

    Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Ketua GOW dr. Shinta Puspita Sari, Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu, Kepala Dinas PMD Gresik Abu Hasan, Sekretaris Dinas Kesehatan dr. Rini Sulistyoasih, serta Kepala Puskesmas Sangkapura drg. Saiful Umami.

    Dengan langkah nyata ini, Pemkab Gresik menegaskan komitmennya untuk mewujudkan pemerataan dan peningkatan kualitas layanan kesehatan, termasuk di wilayah kepulauan seperti Bawean. (ind)

  • Wabup Alif Serahkan Kunci Rumah Tahan Gempa bagi Warga Bawean

    Wabup Alif Serahkan Kunci Rumah Tahan Gempa bagi Warga Bawean

    JATIMPEDIA, Bawean – Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, secara simbolis menyerahkan kunci rumah tahan gempa kepada warga terdampak gempa bumi di Pulau Bawean. Penyerahan ini merupakan bagian dari program bantuan stimulan perbaikan dan pembangunan kembali rumah yang rusak akibat gempa.

    Sebanyak 109 unit rumah dibangun dengan konstruksi tahan gempa menggunakan material bata ringan. Rumah-rumah ini didesain sesuai kebutuhan dan harapan warga, serta telah melalui uji ketahanan terhadap gempa dengan magnitudo hingga 8 skala richter. Targetnya, seluruh rumah rampung pada akhir April 2025.

    “Alhamdulillah hari ini kami serahkan kunci rumah yang telah selesai dibangun. Ini adalah hasil gotong royong dan kolaborasi antara BPBD dan Dinas CKPKP. Rumah ini tidak hanya layak huni, tapi juga tahan gempa. Semoga bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi warga,” ujar dr. Asluchul Alif dalam sambutannya.

    Untuk kategori rumah rusak ringan, proses perbaikan masih terus berjalan dan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

    Pak Rumadi, salah satu penerima bantuan, menyampaikan rasa syukurnya. “Setelah diperbaiki saya senang sekali, sangat bersyukur. Kalau bukan karena bantuan dari pemerintah, tidak mungkin rumah saya bisa dibangun lagi. Selama ini saya tinggal di rumah paman saya. InsyaAllah nanti akan saya tempati bersama istri dan anak saya. Semoga tidak ada gempa lagi,” ungkapnya penuh haru.

    Program ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Gresik dalam pemulihan pasca-bencana dan membangun kembali kehidupan warga dengan hunian yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana. (ind)

  • Inilah Capaian 9 Nawakarsa Menjelang 100 Hari Kepemimpinan Bupati Yani dan Wabup Alif

    Inilah Capaian 9 Nawakarsa Menjelang 100 Hari Kepemimpinan Bupati Yani dan Wabup Alif

    JATIMPEDIA, Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan Gresik Baru yang Lebih Maju melalui pelaksanaan Program 100 Hari Nawakarsa.

    Program ini bukan sekadar janji politik, melainkan aksi nyata yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Mulai dari digitalisasi pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, hingga penguatan ekonomi kerakyatan.

    Di bawah kepemimpinan Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif, Pemkab Gresik bergerak cepat melakukan konsolidasi internal, reformasi sistem, dan pendekatan berbasis empati. Melalui semangat Nawakarsa, Gresik mulai menampilkan wajah baru yang progresif dan berpihak kepada rakyat.

    Transformasi sistem pemerintahan menjadi langkah awal dengan mengintegrasikan 46 OPD dalam Gresik Integrated Smart System. Ini sebagai bagian dari strategi Gresik Tuntas untuk menjamin pelayanan publik yang cepat dan berbasis data.

    Program jemput bola seperti PAK DALANG KEPASAR, Anjangsana, serta kolaborasi SIGAP antara Dispendukcapil dan Pengadilan Agama menjadi bukti nyata reformasi birokrasi di lapangan.

    Di sektor pendidikan kependudukan, program SETIA diterapkan untuk membangun kesadaran tertib dokumen sejak usia sekolah. Dalam kerangka Gresik Seger, program perlindungan sosial dilaksanakan dengan empati. Di antaranya distribusi ribuan paket sembako kepada nelayan yang tidak bisa melaut, bansos untuk janda miskin, marbot, guru ngaji, anak yatim, hingga pelaksanaan PKH Inklusif bagi lansia dan penyandang disabilitas.

    Program Bela Beli turut memperkuat UMKM melalui fasilitasi legalitas usaha, sertifikasi produk, dan pendaftaran merek. Di sisi pembangunan fisik, strategi Gresik Mapan diwujudkan lewat normalisasi Kali Lamong sepanjang 3,1 km dan perbaikan tanggul di tujuh titik kritis.

    Peningkatan konektivitas dilakukan melalui pembangunan jalan-jalan tematik berkualitas beton yang kini memasuki tahap lelang. Gresik Mapan juga memperkuat ketahanan keluarga melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan pembangunan Taman Asuh Ramah dan Sayang Anak (Tarasya).

    Melalui strategi Gresik Agropolitan, para petani terdampak banjir mendapat bantuan benih dan pupuk yang sedang dalam proses pengadaan. Inovasi pertanian juga hadir lewat Pameran Nasional Giri Kedaton Bonsai sebagai perpaduan budaya lokal dan ekonomi kreatif.

    Strategi Gresik Gema Karya menunjukkan hasil signifikan: partisipasi 70 perusahaan dalam kanal Gresik Kerja, pelatihan bersertifikat nasional, dan job fair mini yang mempertemukan puluhan profesi dengan pencari kerja di wilayah selatan Gresik.

    Pendidikan menjadi fokus utama dalam Gresik Cemerlang. Insentif diberikan kepada lebih dari 4.000 guru swasta dari SD hingga SMP, beasiswa produktif untuk 125 mahasiswa berprestasi, serta program HTM (Hatiku Padamu) yang menyediakan layanan antar-jemput bagi 100 siswa penyandang disabilitas dengan dukungan 129 guru pendamping.

    Di bidang kesehatan, Gresik Sehati memperkuat layanan melalui akreditasi dan peluncuran Rumah Sakit Gresik Sehat (RSGS), pelatihan 1.300 kader Posyandu, serta pengembangan Puskesmas rawat inap. Penanggulangan stunting lewat aplikasi GUS dan pendampingan 171 balita terus ditingkatkan. Bahkan, skrining 6.100 pasien terduga TBC berhasil melampaui target awal 5.000 pasien.

    Strategi Gresik Barokah memperkuat aspek budaya dan sosial dengan menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Daerah dan bantuan hukum bagi warga kurang mampu. Dalam semangat Pesona Gresik, pelestarian lingkungan pesisir diwujudkan lewat pembangunan Pasar Apung, Pusat Restorasi dan Edukasi Mangrove, serta penanaman ribuan bibit mangrove dan pohon produktif.

    Wakil Bupati Asluchul Alif menyatakan bahwa program 100 hari ini adalah bukti nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat.

    “100 hari ini bukan tentang cepat-cepat mengklaim keberhasilan. Ini tentang membuktikan bahwa pemerintah hadir dengan nurani dan niat baik. Kami menanam semangat perubahan yang nanti akan tumbuh menjadi masa depan yang lebih adil dan sejahtera,” ujarnya.

    Seratus hari pertama hanyalah awal. Namun benih perubahan telah ditanam: pemerintahan yang responsif, layanan publik yang inklusif, ekonomi kerakyatan yang tangguh, dan lingkungan yang lestari. Gresik kini tampil dengan wajah baru: muda, tanggap, dan terus bergerak maju. (ind)

  • Datangi Damkar Gresik, Wabup Alif Dorong Percepatan Layanan Penyelamatan dan Respons Kebencanaan

    Datangi Damkar Gresik, Wabup Alif Dorong Percepatan Layanan Penyelamatan dan Respons Kebencanaan

    JATIMPEDIA, Gresik – Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Gresik dalam rangkaian kegiatan “Rembug Akur”, yakni forum komunikasi langsung antara pimpinan daerah dengan perangkat OPD di lingkungan Pemkab Gresik.

    Dalam kunjungan tersebut, wabup meninjau sarana dan prasarana, serta mendengarkan pemaparan kinerja dan tantangan yang dihadapi Dinas Damkar. Hingga saat ini, Damkar Gresik memiliki empat pos UPT yang tersebar di wilayah kota, utara, dan selatan Gresik, dengan layanan utama berupa pemadaman kebakaran dan aksi penyelamatan, termasuk evakuasi hewan liar. Semua layanan ini dilakukan dengan response time maksimal 15 menit dari laporan masuk.

    “Rembug Akur di Damkar ini kami lakukan untuk mengetahui langsung kondisi dan kendala yang dihadapi Damkar. Dengan begitu, bisa dilakukan perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas layanan Damkar kepada masyarakat,” ujar Wabup Asluchul Alif, Selasa (15/04).

    Tercatat, data kinerja Damkar Gresik menunjukkan tren peningkatan pelayanan dari tahun ke tahun. Sepanjang 2022 hingga Maret 2025, tercatat 1.256 kejadian kebakaran dan 1.560 aksi penyelamatan, dengan total 2.816 penanganan kejadian. Tahun 2024 menjadi tahun dengan angka penanganan tertinggi, yaitu 1.039 kejadian.

    Wabup menegaskan bahwa keberadaan Damkar sangat krusial bagi Kabupaten Gresik, bukan hanya dalam hal pemadaman kebakaran, tetapi juga dalam berbagai misi penyelamatan atau rescue. Keberadaan Damkar ini juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

    “Damkar adalah garda terdepan dalam kondisi darurat. Baik itu kebakaran rumah, pabrik, hingga penyelamatan warga dari hewan liar. Mereka juga adalah pelindung masyarakat,” tegasnya.

    Sebagai bagian dari strategi penguatan ke depan, Pemkab Gresik melalui Dinas Damkar tengah mengupayakan berbagai perbaikan sarana prasarana. Hal ini termasuk juga penambahan UPT pemadam kebakaran pada wilayah-wilayah yang dirasa perlu.

    Dalam kesempatan yang sama, wabup juga menekankan pentingnya menjalin sinergi yang erat antara Dinas Damkar dan perusahaan-perusahaan di Kabupaten Gresik.

    “Gresik adalah kawasan industri, dan potensi risiko kebakaran di kawasan industri memerlukan kolaborasi yang kuat. Kita perlu kerja sama dalam hal pelatihan bersama, peningkatan kapasitas, dan dukungan sarana-prasarana dari dunia usaha agar penanggulangan kebakaran dapat dilakukan secara cepat dan terintegrasi,” jelasnya.

    Tampak hadir bersama wabup, Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Asisten I Sekda Gresik Suprapto, dan Kepala Dinas Damkar Gresik Suyono. (ind)

  • Gus Yani dan Dokter Alif Luncurkan Program Quick Win 100 Hari Kerja untuk Kemajuan Gresik

    Gus Yani dan Dokter Alif Luncurkan Program Quick Win 100 Hari Kerja untuk Kemajuan Gresik

    JATIMPEDIA, Gresik –  Untuk mewujudkan komitmen meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Asluchul Alif meluncurkan Program Quick Win 100 Hari Kerja.

    Program ini terangkum dalam sembilan Navigasi Nawakarsa yang diharapkan dapat mempercepat pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan warga Gresik.

    Peluncuran dilakukan dalam konferensi pers di Ruang Putri Cempo, Kantor Bupati Gresik Jum’at, 21 Maret 2025. Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Daerah, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Gresik.

    Peluncuran ditandai dengan pemaparan sembilan program unggulan yang menjadi bagian dari Navigasi Nawakarsa. Di antaranya :
    1. Gresik Tuntas terkait dengan reformasi dan birokrasi,
    2. Gresik Seger terkait dengan pengentasan kemiskinan,
    3. Gresik Mapan terkait dengan pembangunan infrastruktur,
    4. Gresik Agropolitan terkait dengan kesejahteraan sektor agropolitan dan minapolitan,
    5. Gema Karya terkait dengan gresik mandiri dan sejahtera,
    6. Gresik Cemerlang terkait dengan pendidikan,
    7. Gresik Sehati terkait dengan pelayanan kesehatan integratif,
    8. Gresik Barokah terkait dengan pelestarian budaya, dan
    9. Pesona Gresik terkait dengan pelestarian dan naturalisasi alam.

    Dalam pemaparan tersebut disajikan dalam bentuk video yang memberikan gambaran jelas tentang arah dan tujuan dari setiap program.

    Bupati Fandi Akhmad Yani menjelaskan bahwa Program Quick Win 100 Hari ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Gresik untuk memberikan pelayanan cepat dan nyata kepada masyarakat.

    “Kebijakan-kebijakan yang diambil dalam 100 hari ini memang banyak. Sebab kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemkab Gresik siap bekerja dengan cepat dan tepat. Terutama memperbaiki infrastruktur yang menjadi salah satu prioritas utama,” ungkap Fandi Akhmad Yani.

    Salah satu langkah nyata yang akan dilaksanakan dalam program ini adalah perbaikan jalan. Itu dimulai dengan target penyelesaian pada Mei 2025, sepanjang mencapai 17,88 kilometer.

    Bupatj Gus Yani menambahkan, bahwa pemkab berkomitmen untuk segera memperbaiki akses jalan. Tujuanya, untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan mendukung perekonomian daerah. Itu imulai dengan jalan dengan tingkat mobilitas yang tinggi.

    Di tempat yang sama Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, turut menyoroti beberapa kebijakan yang langsung berdampak pada masyarakat. Di antaranya pengaturan jam operasional dump truck dan kebijakan terkait kendaraan berat di area quarry.

    “Kami juga akan menerapkan kebijakan jam operasional quarry di wilayah Gresik Utara. Ini  untuk mengurangi gangguan pada lalu lintas. Selain itu, pemanfaatan Islamic Center menjadi salah satu prioritas kami di 100 hari pertama,” jelas Asluchul Alif.

    Dalam kesempatan ini, Wakil Bupati Gresk juga mengungkapkan bahwa walaupun belum genap 100 hari sejak dilantik. Sejumlah program telah diluncurkan, di antaranya program antar-jemput Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui Dinas Pendidikan dan program bantuan untuk nelayan.

    “Ini adalah langkah konkret yang kami ambil untuk mendukung masyarakat yang membutuhkan. Kami harapkan ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga Gresik,” tambahnya.

    Beberapa pertanyaan yang diajukan oleh media yang hadir mencakup seputar implementasi kebijakan dan dampak dari program-program yang diluncurkan. Serta langkah Pemkab Gresik dalam menjawab tantangan yang ada.

    Bupati dan Wakil Bupati Gresik dengan sigap memberikan penjelasan mengenai setiap kebijakan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh para peserta dengan rinci dan jelas.

    Peluncuran Program Quick Win 100 juga menjadi tolak ukur bagi kinerja pemerintahan Gresik untuk lima tahun ke depan. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan visi-misi mereka, Bupati dan Wakil Bupati Gresik berharap bahwa program ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif yang besar bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gresik.

    Dengan langkah-langkah yang telah dipaparkan, diharapkan masyarakat dapat merasakan perubahan yang signifikan dalam waktu dekat, terutama dalam hal infrastruktur dan kesejahteraan sosial. Program ini bukan hanya sekedar pencapaian 100 hari kerja, tetapi juga sebagai pondasi yang kuat untuk kemajuan Gresik ke depannya. (ind)

  • Wabup Alif Luncurkan Program Antar Jemput Inklusi ABK Gresik

    JATIMPEDIA, Gresik – Pemerintah Kabupaten Gresik (Pemkab) meluncurkan program antar jemput inklusi. Program yang dijalankan UPT Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (ABL) Dinas Pendidikan Gresik ini untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan inklusi.

    Ini menjadi tujuan Pemkab Gresik dalam menyediakan layanan pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah Gresik.

    Peluncuran tersebut dilakukan Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif di UPT Layanan Pendidikan ABK Kabupaten Gresik, Selasa (18/03/25). Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Pendidikan beserta jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Ketua Dewan Pendidikan, Camat Gresik, serta perwakilan dari Bank Jatim.

    Dalam sambutannya, Wakil Bupati Gresik Asluchul Alif menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, termasuk kepala sekolah, guru pendamping, dan orang tua yang telah bersemangat memberikan pendidikan yang berkualitas kepada anak-anak berkebutuhan khusus.

    “Kami berkomitmen dalam program seratus hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Gresik untuk mendukung pendidikan inklusi. Itu dimulai dari penyediaan tenaga pendidik khusus dan pendamping, hingga layanan antar-jemput sekolah gratis bagi siswa istimewa,” ujar Wabup Alif.

    Selain itu, wabup juga berpesan kepada Guru Pembimbing Khusus (GPK) agar dapat bersabar dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Sehingga mereka dapat kembali ke sekolah mereka masing-masing.

    “Saya menitipkan anak-anak berkebutuhan khusus ini kepada ibu dan bapak guru semua. Melalui program ini, anak-anak berkebutuhan khusus dapat memperoleh akses pendidikan yang lebih baik dan merata. Ini sejalan dengan visi Pemkab Gresik untuk menciptakan pendidikan yang inklusif bagi seluruh masyarakat,” pesan Dokter Alif, sapaan akrab wabup.

    Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan S. Hariyanto menjelaskan, Pemkab Gresik memiliki komitmen untuk memberikan layanan pendidikan prima bagi anak-anak istimewa.

    “Kami telah meluncurkan program ‘Kemilau Hatiku Padamu’ sebagai bagian dari program kerja seratus hari Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Program ini bertujuan untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak berkebutuhan khusus dengan menyediakan pelatihan dan pendampingan khusus,” jelasnya.

    Saat ini, terdapat 129 Guru Pembimbing Khusus (GPK) yang telah mengikuti pelatihan intensif dari Dinas Pendidikan Gresik. Program ini telah mencatatkan 454 anak yang terdaftar. Pada tahap pertama, sebanyak 100 anak akan dijemput setiap dua minggu sekali oleh mobil bantuan dari CSR Bank Jatim.

    “Harapannya, dalam waktu tiga bulan kedepan, anak-anak tersebut dapat kembali ke sekolah asal mereka setelah mendapatkan dukungan yang optimal,” ujar Hariyanto. (ind)